..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Monday, May 11, 2009

Sinar Infra Merah (Infra red)

Sinar Infra Merah (Infra red)


Sinar infra merah juga dikenal dengan nama sinar infra red. Sinar infra merah ini sebenarnya merupakan suatu pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 7.700 hingga 4.000.000 A.
Sinar infra merah ini secara alami dapat ditemukan atau berasal dari sinar matahari. Akan tetapi sinar ini juga dapat diperoleh / dibuat dengan berbagai cara, misalnya;

a. Bantalan listrik. Lampu non luminious infra red, lampu-lampu pijar akan mengeluarkan sinar infra merah gelombang panjang, pendek dan sinar visible
b. Carbon pendek akan mengeluarkan sinar infra merah yang disertai seinar visible dan ultra violet.
c. Air Hangat






Klasifikasi Sinar Infra merah:
• Panjang Gelombang
a. Gelombang panjang (non penetrating). Panjang gelombang di atas 12.000 A hingga 150.000 A. penetrasi hanya sampai ke lapisan superficial epidermis (sekitar 0,5 mm)
b. Gelombang pendek (penetrating). Panjang gelombang dari 7.700 A hingga 12.000 A. daya penetrasi hingga jaringan subkutan, karenanya dapat mempengaruhi pembuluh darah kapiler, pembuluh limfe, ujung-ujung saraf dan jaringan lain di bawah kulit.

• Tipe
a. tipe A : panjang gelombang 780-1500 mm, penetrasi dalam
b. tipe B : panjang gelombang 1500-3000 mm, penetrasi dangkal
c. tipe C : panjang gelombang 3000- sekitar 10.000 mm, penetrasi dangkal


Generator Sinar Infra merah:
Pada dasarnya generator infra merah dibedakan menjadi dua:
• non luminious. Generator jenis ini hanya menghasilkan / memancarkan sinar infra merah saja.

• Luminious. Generator ini tidak hanya memancarkan sinar infra merah saja tapi juga sinar visible dan ultra violet. Meskipun demikian, prosentase pancaran yang terbesar adalah sinar infra merah.


Efek fisiologis sinar infra merah
Apabila sinar infra merah diabsorbsi oleh kulit, maka akan terjadi peningkatan suhu secara local (di daerah yang mengabsorbsi sinar tersebut). Dengan peningkatan suhu / temperatur, maka akan timbul pengaruh berikutnya yaitu;
• Meningkatnya proses metabolise.
Proses metabolism yang terjadi pada lapisan superficial kulit akan meningkat sehinga suplay oksigen dan nutrisi ke jaringan akan meningkat. Demikian pula pada pengeluaran sisa-sisa metaboisme.


• Vasodilatasi pembuluh darah
Pembuluh darah kapiler akan segera melebar (dilatasi) setelah penyinaran infra merah, sehingga kulit tampak kemerahan tapi tidak merata . hal tersebut dinamakan eritema.

Eritema ini terjadi bila ada energi dengan temperatur tinggi (panas) yang diterima ujung saraf sensorik yang kemudian mempengaruhi mekanisme pengatur panas. Untuk itu, mekanisme vasomotor mengadakan reaksi pelebaran pembuluh darah sehingga panas dapat disebarkan merata ke seluruh jaringan melalui sirkulasi darah.

Dengan peningkatan sirkulasi darah maka suplay oksigen dan nutrisi ke jaringan akan meningkat, dengan demikiankadar sel darah putih dan anti body dalam jaringan akan meningkat. Hal itu menyebabkan pemeliharaan jaringan menjadi lebih baik dan perlawanan terhadap agen penyebab radang juga semakin baik.


• Pigmentasi
Penyinaran yang berulang-ulang akan menyebabkan pigmentasi pada jaringan yang bersangkutan. Pigmentasi yang terjadi biasanya mengelompok dan tidak merata karena adanya perusakan pada sebagian sel-sel darah merah ditempat tersebut.


• Pengaruh pada saraf sensorik
Pemanasan ringan berpengaruh sedative terhadap ujung saraf sensorik, sedang pemanasan berlebihan akan menimbulkan iritasi.


• Pengaruh pada jaringan otot
Selain kenaikan temperature yang akan membantu relaksasi otot juga akan meningkatkan kemampuan otot untuk berkontraksi.
Spasme menurun karena efek panasa yang meningkatkan metabolise termasuk pembuangan sisa metabolise penumpukan asam laktat yang menyebabkan terjadinya spasme)


• Destruksi jaringan
Kerusakan jaringan timbul karena penyinaran yang berlebihan dalam waktu lama sehingga menimbulkan panas yang berlebihan (tidak dapat ditoleransi tubuh).


• Peningkatan temperatur tubuh
Hal ini akan terjadi bila penyinaran dilakukan pada area tubuh secara luas dan dalam waktu yang lama. Hal tersebut akan berpengaruh juga pada penurunan tekanan darah sistemik.

• Mengaktifkan kelenjar keringat
Rangsangan panas yang dibawa ujung saraf sensorik akan mengaktifkan kerja kelenjar keringat pada daerah yang diberi penyinaran.


Efek teraputik sinar infra merah
• Mengurangi nyeri
Penyinaran infra merah merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi nyeri. Hal ini karena :
- Bila diberikan mild heating : pengurangan nyeri karena efek sedatif superfisial sensory nerve ending (ujung saraf sensorik superfisial)
- Bila diberi stronger heating : akan terjadi counter irritation yang pada akhirnya menurunkan nyeri.
- Karena nyeri timbul akibat akumulasi sisa metabolisme yang disebut substansi P maka dengan meningkatnya metabolism dan sirkulasi darah, substansi p tersebut akan dibuang.

• Relaksasi otot
Relaksasi otot akan mudah dicapai bila jaringan otot dalam keadaan hangat dan tidak merasa nyeri.

• Meningkatkan suplay darah
Peningkatan temperature akan diikuti oleh vasodilatasi yang akan menyebabkan peningkatan suplay darah ke area yang bersangkutan.

• Menghilangkan sisa-sisa metabolism
Penyinaran di daerah yang luas akan mengaktifkan glandula gudofera (kelenjar keringat) di seluruh tubuh, dengan demikian akan meningkatkan pembuangan sisa-sisa metabolism melalui keringat. Pengaruh ini sangat bermanfaat untuk kondisi arthritis.


Indikasi penyinaran Infra merah:
• kondisi peradangan setelah sub-akut : kontusio, muscle strain, muscle sprain, trauma sinovitis.
• Arthritis : rheumatoid arthritis, osteoarthritis, myalgia, lumbago, neuralgia, neuritis
• Gangguan sirkulasi darah : thrombo-angitis obliterans, tromboplebitis, reynold’s desease
• Penyakit kulit : folliculitis, furuncolosi, wound
• Persiapan exercise dan massage


Kontra Indikasi penyinaran Infra merah:
• Daerah dengan insufisiensi darah
• Gangguan sensibilitas kulit
• Ada kecenderungan terjadi perdarahan
• Luka bakar
• Electric shock
• Headache / pusing
• Pingsan tiba-tiba sewaktu penyinaran
• Menggigil
• Mata



Sumber : Hand Book Sumber Fisis Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi dengan berbagai perubahan

3 comments:

  1. hmm... bagus kok artikel anda...
    tapi apakah sampai sekarang seorang fisioterapi masih sangat mengandalkan infra red dalam memberikan terapi..
    masalahnya, saat ini infra merah dijual bebas di masyarakat..
    apakah infra merah yang dijual di masyarakat juga sama dengan yang digunakan fisioterapi???
    lalu yang membedakan apa?kalo masyarakat bisa memakai infra merah sendiri lalu untuk fisioterapi masih mengandalkan infra merah untuk terapi?
    makasih...
    :D

    ReplyDelete
  2. per...nyataan yang... SUPER..!! he3,,
    ya..memang alat-alat fisioterapi seperti IR itu dijual bebas di masyarakat harganya pun bervariasi... dan.. diluar sana bahkan ada sebuah badan seperti klinik yang memberikan terapi dengan menggunakan IR saja... (ga usah di singgung ya namanya) tapi yang memberikan bukan Fisioterapi...

    Untuk saat ini memang sebagian rekan fisioterapis mengandalkan IR (di RS pasti ada yang namanya lampu IR ini) tapi,
    tentu Saja Fisioterapis tidak hanya mengandalkan modalitas itu untuk "menembak" semua keluhan pasien...

    Fisioterapi memiliki banyak modalitas serta alat-alat yang memiliki fungsi, indikasi dan kontra indikasi masing-masing... (TERUTAMA ANUGRAH DARI TUHAN yang dinamakan "TANGAN")

    :)
    terima Kasih... :)

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __