..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Monday, June 14, 2010

Misteri Menjelang Kematian (2)

misteri mendekati kematian
Menurut Jakoby, pengalaman ini disertai oleh sebuah persepsi (pandangan) dari transformasi yang sangat cepat dari banyak hal, seperti kejadian-kejadian yang beruntun dengan luar biasa cepat, atau sebuah peningkatan pengalaman-pengalaman spiritual/mental.

Orang dapat mengatakannya, "Dulu saya merasa waktu begitu lama, sekarang dua tahun dimasa lalu bagaikan satu minggu dimasa ini."

Dalam apa yang dilakukannya Principles of the Beyond (Gesetze des Jenseits), Jakoby secara dini mengarahkan tema seperti itu, yang dihubungkan dengan proses batin seseorang ketimbang kejadian kematian itu sendiri.




"Itu semua dengan tepat merupakan proses ketika suatu saat orang lebih memahami bahwa mereka memiliki sebuah jiwa, bukan mereka adalah sebuah jiwa, dan ini sangat berarti untuk suatu saat mencoba lagi mengontak jiwa kita dari mana kita menerima dororngan hati kita. Pengetahuan yang sebarkan sebenarnya melekat pada setiap orang. Kita semua memiliki suara hati, tetapi untuk banyak, membutuhkan penemuan kembali. Mereka dapat benar-benar merasakannya ketika kebutuhan untuk ini ada di sana. Itu adalah fokus dari pekerjaan saya sekarang - tema spiritual," kata Jakoby.

"Kita tidak akan pernah dapat membuktikan kepastian yang lengkap dari alam baka dengan menggunakan berbagai metode ilmu pengetahuan. Kehidupan dan kematian akan tetap sebuah misteri pada sebuah titik waktu tertentu. Tetapi ketika seseorang mempelajari proses dasar dari peristiwa kematian, ketika seseorang mempunyai pengalamannya sendiri, kemudian seseorang bukan sekedar tahu bahwa ini bukanlah hanya tentang fisik, tetapi juga memiliki aspek pikiran/spirit yang jauh lebih penting".

Dimensi non-materi adalah nyata, dan itu telah disadari orang secara mendasar melewati waktu yang lama. Saya pikir penegtahuan seperti ini harus diajarkan di sekolah-sekolah. Kita harus memasukkan mata pelajaran seperti itu di universitas. Bila orang mengingkari (adanya) spirit atau jiwa, bila orang tidak memahami bahwa ia makhluk spiritual, maka tidak ada yang masuk akal.

"Apakah ini yang membuat kita hidup? Ini pemantik yang bagus dalam diri kita. Itu adalah cinta, dalam bentuk belas kasih, dan spirit. Dan spirit adalah lebih besar dari kecerdasan. Tetapi spirit kita telah secara keseluruhan tertutup oleh kecerdasan, pada titik dimana kita tidak dapat lagi merasakan spirit, seperti zombie, hanya menuntut hal-hal duniawi di luaran. Ikatan spesifik dari belas kasih dan spirit ini, suara batin, adalah sesuatu yang kita semua rindukan, tetapi umumnya mereka tak dapat kita dapatkan disini," lanjutnya.

sumber:erabaru.net

No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __