..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Sunday, June 5, 2011

Makanan "Sehat" yang "Tak Sehat"

Food Rules: An Eater's Manual
Banyak sekali makanan di sekitar kita yang siap disantap. Makanan-makanan tersebut terlihat nikmat dan sehat, namun apakah benar-benar sehat? Berikut ini kami paparkan beberapa Makanan "Sehat" yang "Tak Sehat".






Manisan Buah & Kacang Asin
Beberapa buah kering dan kacang bumbu merupakan sumber serat, vitamin C, lemak sehat dan protein, kata Sandon. Namun buah kering ini dilapisi dengan gula, dan kacang dibumbui garam. Kemudian ada tambahan kalori tinggi, seperti cokelat atau kelapa.
 Apa yang harus dicari: Pilihan sehat adalah buah kering alami, biji dan kacang tanah tawar, kata Amy Jamieson-Petonic, RD, direktur pembinaan kesehatan di Cleveland Clinic's Wellness Institute. Ketika memilih di toko, cari merek yang tidak menambah gula, dan mengandung kurang dari 100 miligram sodium per porsi.


Smoothies
Anda mungkin berpikir smoothies dibuat dengan buah-buahan dan sayuran itu sehat, namun pada kenyataannya, mungkin memiliki jumlah gula yang berlebihan dan berdampak pada tingkat gula darah, kata Jamieson-Petonic. Jadi tidak hanya dapat menyebabkan tingkat energi Anda meningkat dan kemudian anjlok secara dramatis, tetapi jika gula tersebut tidak terbakar (melalui kegiatan), kelebihan akan disimpan sebagai lemak.
Apa yang harus dicari: Hindari smoothies yang penuh kalori, ditambah susu, es krim, campuran jus buah dengan tambahan gula yang manis. Atau bila anda sesekali ingin mencicipi mereka sebagai dessert, pastikan smoothies tersebut tidak melebihi 450 kalori, dan mengandung banyak sayuran/buah segar.


Selai Kacang Rendah Lemak
"Lemak dalam selai kacang (kombinasi dari lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal) sebenarnya sehat, jadi tidak perlu dihindari," kata Karen Ansel RD, CDN, juru bicara ADA. Namun produsen selai kacang rendah lemak menghilangkan lemak asli kacang itu dan menggantinya dengan gula untuk mempertahankan rasa enak, dan penambahan kalori dari gulanya tidak mereka hitung, yang mereka cantumkan di label hanya pengurangan lemaknya. Dengan kata lain, selai kacang yang melabeli dirinya dengan sebutan rendah lemak tidak berarti kalorinya lebih sedikit.
Apa yang harus dicari: Cobalah selai kacang alami (natural) yang hanya terkomposisi dari kacang dan garam, hindari yang mengandung gula dan hydrogenated fats. Namun catat juga bahwa kacang, meskipun dalam bentuk selai kacang alami (natural peanut butter), kalorinya tetap saja lumayan tinggi, jadi jangan makan terlalu banyak.


Makanan Dilabeli "Bebas/Rendah Lemak"
Semua makanan yang dipasarkan sebagai "Bebas/Rendah Lemak” belum tentu menuruti batasan dari aturan FDA (Departemen Kesehatan Amerika), yakni hanya mengandung 0.5 gram lemak per sajian. Jika anda makan lebih dari saran saji (serving size)-nya, maka lemaknya berlipat ganda. Anda merasa makan lebih banyak sedikit tidak apa-apa karena terkecoh akan label “bebas lemak/rendah lemak”, tapi ternyata karena melebihi saran saji, kalori yang masuk tetap banyak.
Apa yang harus dicari: Para ahli setuju untuk menyarankan anda makan sebagian kecil (secukupnya) saja makanan, meskipun bukan bebas lemak/rendah lemak. Disini otak kita akan berperan mengingatkan untuk membatasi makan berlebih dengan sendirinya, kita akan merasa bersalah kalau nambah lagi, karena tidak terkecoh dengan perkataan “bebas lemak/rendah lemak.”


Energy Bars
Energy Bars pada awalnya dikembangkan untuk memberikan atlet sumber "bahan bakar" (alias kalori) selama latihan yang intens atau panjang. Tapi, seiring waktu, mereka menjadi asupan snack untuk semua orang. Sayangnya, kandungan nutrisi mereka tidak disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan umum, bahkan, dengan penambahan coklat atau kue, sebagian besar bar memiliki lebih banyak kalori dan / atau gula dari sebelumnya. Bar Energy juga jarang memuaskan nafsu makan yang lapar. Anda pasti merasa tidak cukup kenyang saat menyantap satu Energy Bars disaat anda lapar.
Apa yang harus dicari: Jika Anda terlanjur suka pada Energy Bars, pastikan yang alami dan tidak lebih dari 200 kalori dan 20 gram gula per porsi. Manisnya juga harus berasal dari manisnya buah didalam Energy Bars, bukan dari penambahan gula.


Diet Soda
Bagi orang-orang yang membatasi asupan kalori atau mengidap diabetes, diet soda adalah pilihan yang lebih baik daripada soda biasa, kata Neville. Namun, dari sudut pandang gizi, tidak ada jaminan tentang diet soda. "Mereka tidak memiliki kalori, tetapi mereka tidak memiliki sesuatu yang baik untuk diet Anda," katanya. Penelitian berkelanjutan telah menunjukkan sejumlah efek negatif yang menghambat dari konsumsi pemanis buatan, yang digunakan untuk meningkatkan rasa diet soda-terutama peningkatan kejadian metabolik, sekelompok faktor metabolik yang menempatkan seseorang pada risiko tinggi penyakit stroke, arteri koroner, dan diabetes tipe 2.
Apa yang harus dicari: Neville mengatakan yang terbaik memilih minuman yang menawarkan nutrisi-bahkan jika memiliki kalori dan gula-seperti jus jeruk. Apa pun minuman yang Anda pilih, Neville mengatakan penting untuk memperhatikan apa yang Anda konsumsi, karena apa yang Anda minum juga dampak keseluruhan asupan kalori Anda sehari-hari.


Yogurt Beku
Yogurt biasa mengandung kultur hidup aktif yang menjaga bakteri dalam saluran pencernaan Anda sehat. Namun yogurt beku tidaklah demikian, kata Dawn Jackson Blatner , RD, penulis The Flexitarian Diet dan juru bicara ADA. Kebanyakan yoghurt beku yang dijual di supermarket dan toko-toko ritel telah diproses -panas, membunuh kultur hidup yang bermanfaat.
Apa yang harus dicari: Yogurt biasa lebih baik, atau bila anda sangat menyukai yogurt beku, pastikan yang kultur hidupnya masih baik dan tidak ditambah gula.


Sumber: Erabaru.Net
_____

_____

No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __