..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Tuesday, December 23, 2008

NYERI LEHER

NYERI LEHER



Pendahuluan

Leher anda memiliki tugas yang berat, yaitu mempertahankan posisi kepala agar tetap tegak. Posisi kerja dengan duduk di depan komputer atau posisi kerja dengan duduk melengkung ke meja hanya membuat tugas leher menjadi semakin sulit.

Postur yang jelek dapat menyumbang terjadinya nyeri leher. Namun desain leher anda juga ikut membuatnya rapuh. Semua struktur penyambung yang memberi leher anda ruang gerak (Range of Motion) yang amat luas merupakan subjek kerusakan “wear-and-tear” (pakai-rusak) dari arthritis dan cedera “overstretching” (terulur berlebihan) dari whiplash.

Nyeri leher yang disertai sakit kepala dan demam bisa jadi adalah gejala meningitis, suatu infeksi membran yang melingkupi otak. Bila leher anda terasa sangat kaku sehingga anda tidak dapat menyentuhkan dagu ke dada, anda harus secepatnya mencari pertolongan medis.

Tanda dan Gejala

Leher anda terdiri dari tulang-tulang, sendi, tendon, ligamen, otot dan syaraf, yang manapun dari bagian-bagian tersebut dapat menyebabkan nyeri. Nyeri leher juga dapat berasal dari daerah di dekat leher, seperti rahang, kepala dan bahu. Sebaliknya, problem di leher anda juga dapat menyebabkan bagian tubuh yang lain mengalami nyeri, seperti punggung atas, bahu atau lengan.

Jika syaraf anda juga ikut terlibat dalam gejala nyeri leher anda, anda akan merasakan kebal/kebas, kesemutan, atau kelemahan di lengan atau tungkai.

Penyebab

Strain Otot. Overuse (pemakaian yang berlebihan), seperti halnya duduk membungkuk berjam-jam saat menyetir mobil, sering memicu terjadinya strain otot. Otot-otot leher, terutama di bagian sisi belakang, menjadi fatique dan bahkan strain. Bila anda sering menggunakan otot-otot leher anda secara berlebihan berulang-ulang, maka nyeri leher kronis akan terbentuk. Bahkan aktifitas ringan seperti membaca di atas tempat tidur atau menggertakkan gigi dapat menyebabkan otot-otot leher mengalami strain.

Arthritis. Seperti halnya semua persendian di tubuh anda, persendian leher anda cenderung mengalami kemunduran seiring usia.

Kelainan pada Diskus. Seiring usia, pembantalan pada diskus di antara vertebra akan mengering, mempersempit ruang di dalam kolum spinal tempat dimana syaraf-syaraf menjulur keluar. Diskus pada leher anda juga dapat mengalami herniasi. Artinya materi gelatin di dalam diskus mengalami protrusi (penonjolan) melewati penutup diskus yang keras. Di dekatnya syaraf-syaraf dapat menjadi teriritasi. Jaringan lunak dan tulang lainnya yang tumbuh juga dapat menekan syaraf ditempat mereka keluar dari spinal cord, dan menyebabkan nyeri.

Cedera. (Rear-end collisions) tabrakan dari arah belakang sering menyebabkan terjadi whiplash injury yang terjadi saat kepala tersentak kedepan dan ke belakang, mengulur jaringan lunak pada leher melampaui batas.

Kapan mencari pertolongan medis

Iritasi otot biasanya mudah untuk didiagnosa sendiri karena tipikalnya muncul setelah aktifitas yang berlebihan, suatu periode overuse atau postur salah yang lama yang membuat strain berlebihan pada otot-otot leher. Namun biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga dua minggu. Bila nyeri tidak hilang dalam satu-dua minggu, pergilah ke dokter.

Juga temui dokter anda bila tanda-tanda dan gejala-gejala berikut terjadi dalam kaitannya dengan nyeri leher:

Nyeri berat akibat suatu cedera. Setelah trauma kepala atau leher, seperti halnya whiplash atau suatu pukulan ke kepala, temui dokter secepatnya. Nyeri berat pada tulang dapat mengindikasikan adanya fraktur (patah) atau cedera ligamen.

Nyeri yang menyentak. Nyeri menjalar ke bahu, melalui sepanjang tepi bahu lalu turun hingga lengan, atau kebal/kebas atau kesemutan di jari-jari tangan yang mengindikasikan adanya iritasi syaraf. Nyeri leher yang berasal dari iritasi syaraf dapat menetap dari tiga hingga enam bulan atau lebih. Karena problem yang serius dapat muncul setelah iritasi syaraf yang terus-menerus, temui dokter anda.

Kehilangan kekuatan. Lemah pada salah satu lengan atau salah satu tungkai, berjalan dengan tungkai yang kaku, atau berjalan dengan menyeret kaki mengindikasikan kebutuhan akan evaluasi secepatnya.

Perubahan dalam kebiasaan buang air besar atau kecil. Perubahan apapun yang signifikan, khususnya inkontinensia (buang air kecil yang tidak dapat dikendalikan) yang tiba-tiba dapat mengindikasikan problem neurologis.

Screening dan Diagnosa

Dokter anda seringkali dapat mendiagnosa penyebab nyeri leher anda dan merekomendasikan pengobatan hanya dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai tipe, lokasi dan onset (awal muncul) nyeri anda.

Supaya kasus menjadi lebih jelas, dokter anda mungkin akan menggunakan teknik penggambaran seperti X-ray, MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT-Scan (Computerized Tomography). Tes-tes tersebut dapat memperlihatkan adanya penekanan pada akar syaraf, penyempitan saluran keluar akar syaraf, problem pada spinal cord dan problem pada diskus.

Elektromiografi (EMG), suatu tes yang mengevaluasi aktifitas listrik di dalam syaraf dan otot, dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada kerusakan pada syaraf. Dan Mielografi, atau gambar X-ray dari spinal cord setelah injeksi suatu cairan diantara membran terluar yang keras, dapat sangat membantu dalam mengetahui bila suatu diskus, tulang atau jaringan pertumbuhan lainnya yang mengganggu syarat atau spinal cord.

Pengobatan

Sebagian besar kasus nyeri leher memberikan respon yang baik kepada perawatan di rumah (home care). Cedera leher atau strain seringkali menimbulkan nyeri peradangan. Anda mungkin ingin mencoba obat-obat penghilang rasa sakit yang juga dapat mengatasi peradangan, misalnya aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin IB, dan lain-lain) atau naproxen sodium (Aleve). Acetaminofen menghilangkan rasa nyeri tetapi tidak mengatasi peradangan.

Es adalah salah satu cara yang bagus untuk mengurangi peradangan. Panas dapat membantu merelaksasikan otot-otot yang tegang tetapi kadang-kadang justru memperburuk peradangan, jadi gunakan/lakukan dengan hati-hati. Mengaplikasikan panas atau es selama 15-20 menit, dengan 40 menit istirahat diantara aplikasi.

Untuk nyeri yang tidak kunjung membaik dengan home care yang sederhana, dokter anda akan merekomendasikan :

Fisioterapi. Panas, es atau treatment serupa yang dikombinasikan dengan suatu tekhnik stretching (penguluran) yang tepat dan program penguatan otot dapat meningkatkan kondisi struktural yang mendukung/menyokong tulang-tulang leher anda. Pengobatan-pengobatan yang demikianlah yang seringkali anda butuhkan untuk nyeri leher.

Pengobatan Nyeri: Dokter anda mungkin menuliskan resep obat penghilang nyeri yang lebih kuat dari yang mungkin bisa anda dapatkan di toko obat. Analgesik Opium kadang-kadang berguna untuk mengatasi nyeri leher akut secara singkat. Muscle relaksant (pelemas otot) atau Tricyclic Antidepressant juga mungkin akan diresepkan.

Traksi. Terapi ini, dibawah pengawasan seorang profesional dan fisioterapi, dapat mengatasi beberapa nyeri leherdengan relatif cepat, khususnya nyeri yang berhubungan dengan iritasi akar syaraf. Rasa nyeri berkurang selama beberapa jam atau bahkan hari.

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS). Elektroda-elektroda diletakkan diatas kulit dekat area nyeri untuk menghantarkan impuls-impuls listrik kecil sehingga dapat mengurangi nyeri.

Pengobatan dengan Corticosteroid. Walaupun ada beberapa bukti bahwa kortikosteroid sangat bermanfaat, namun hasil penelitian tidak disimpulkan. Obat ini dapat diberikan via oral atau injeksi kedalam ruang sekitar akar syaraf.

Imobilisasi jangka pendek. Suatu collar cervikal yang lembut yang menyokong leher tanpa menyakiti otot-otot leher dapat membantu.

Pembedahan. Pembedahan sangat jarang diperlukan untuk mengatasi nyeri leher. Biasanya digunakan untuk menghilangkan penekanan akar syaraf atau spinal cord.




Pencegahan

Sebagian besar nyeri leher diasosiasikan dengan postur yang buruk. Tujuannya adalah memelihara berpusat pada tulang belakang, sehingga gravitasi yang bekerja pada leher bahkan melawannya. Beberapa perubahan sederhana dalam rutinitas sehari-hari anda akan dapat membantu.

Beristirahatlah sesering mungkin bila anda mengemudi kendaraan dalam jarak yang jauh atau bekerja berjam-jam dengan komputer anda. Jaga kepala tetap tegak sepanjang tulang belakang untuk mengurangi strain leher. Usahakan hindari menggertakkan gigi.

Atur tinggi meja, kursi dan komputer sehingga monitor berada setinggi mata anda. Lutut harus sedikit lebih rendah dari panggul. Manfaatkan tempat pegangan tangan pada kursi anda. Hindari meletakkan gagang telepon diantara telinga dan bahu saat berbicara di telepon. Jika anda sering menggunakan telepon, gunakan headset.

Sering-seringlah melakukan stretching bila bekerja dengan meja kerja. Gerakkan bahu ke atas dan ke bawah. Tarik sisi atas kedua bahu bersama-sama kemudian relaks. Tarik bahu ke bawah sambil menelengkan kepala ke satu sisi untuk mengulur otot-otot leher anda.

Seimbangkan base/ dasar untuk leher anda. Ulur otot-otot dinding dada bagian depan dan ulur otot-otot disekitar tepi atas bahu dan bagian belakang bahu. Usaha ini dapat menyeimbangkan base / dasar yang mensuport leher.

Hindari melengkung diatas perut anda. Posisi tersebut akan membuat leher anda stres. Pilihlah bantal yang dapat menyokong bentuk kurva yang natural dari leher anda.

LATIHAN PENGULURAN RINGAN UNTUK LEHER.

Flexion Stretch – Dagu ke dada

  1. Tundukkan kepala perlahan-lahan hingga dagu menyentuh dada.
  2. Berhentilah bila bagian belakang anda leher terasa tertarik.
  3. Pertahankan posisi hingga 20 detik.
  4. Kembali ke posisi awal (leher pada posisi midline).
  5. Ulangi penguluran di atas sebanyak 5 kali.






Extension Stretch – Pandangan mata ke atas.

  1. Tengadahkan kepala perlahan-lahan hingga pandangan mata menatap langit-langit.
  2. Berhentilah bila bagian depan leher anda terasa tertarik
  3. Pertahankan posisi hingga 20 detik.
  4. Kembali ke posisi awal (leher pada posisi midline).
  5. Ulangi penguluran di atas sebanyak 5 kali.

Rotasi – Samping ke samping.

  1. Putar kepala ke kiri perlahan-lahan hingga anda bisa melihat bahu kiri anda
  2. Berhentilah bila sisi kanan leher anda terasa tertarik.
  3. Pertahankan posisi hingga 20 detik.
  4. Kembali ke posisi awal (leher pada posisi midline).
  5. Ulangi penguluran di atas sebanyak 5 kali.
  6. Putar kepala ke kanan perlahan-lahan hingga anda bisa melihat bahu kanan anda.
  7. Berhentilah bila sisi kiri leher anda terasa tertarik.
  8. Pertahankan posisi hingga 20 detik.
  9. Kembali ke posisi awal (leher pada posisi midline).
  10. Ulangi penguluran di atas sebanyak 5 kali.

Lateral Flexion – Telinga ke bahu.

  1. Miringkan kepala perlahan-lahan seolah hendak menyentuhkan telinga kiri anda ke bahu.
  2. Berhentilah bila sisi kanan leher anda terasa tertarik.
  3. Pertahankan posisi hingga 20 detik.
  4. Kembali ke posisi awal (leher pada posisi midline).
  5. Ulangi penguluran di atas sebanyak 5 kali.
  6. Miringkan kepala perlahan-lahan seolah hendak menyentuhkan telinga kanan anda ke bahu.
  7. Berhentilah bila sisi kiri leher anda terasa tertarik.
  8. Pertahankan posisi hingga 20 detik.
  9. Kembali ke posisi awal (leher pada posisi midline).
  10. Ulangi penguluran di atas sebanyak 5 kali.


Terima Kasih, kami ucapkan kepada rekan : Yvaine Sole (anggota FisioSka group)

6 comments:

  1. Terimakasih atas artikel "Nyeri Leher"-nya dari mbak Yvaine Sole.. :D

    Sukses ya..!! ;;)

    ReplyDelete
  2. kalo ga salah dengar (mudah2an ga salah sih :D) ada sebuah senam bernama colliate exc. (salah nulis ga ya :mikir:...*culun mode ON)
    low ada yang punya article bs d tambahkan...
    nah ini, harusnya kan ada pengarangnya, di kutip dari siapa...
    tar kalo penelitinya menuntut gimana?
    hehehehehehe....

    salam sosialis...

    ReplyDelete
  3. ada lagi...
    judulnya adalah NYERI LEHER
    tapi pengertian dari nyeri belum ada.
    juga batasan dari leher tersebut. seperti Low Back Pain batasannya kan kalo ga salah Th12-S1. wah dah lupa ak...
    maklum cm lulusan DIII

    ReplyDelete
  4. @ mas Fajar Sujatmiko
    saya belum tahu juga soal colliate exc,,
    trus soal soal nyeri tersendiri, tak posting kapan2,,

    makasih dah mampir :)

    ReplyDelete
  5. to Fajar

    oh, lulusan D III ya? D III apa yach? Fisioterapi-kah ? ato prof kesehatan laen? ato apa?

    memalukan kalo lulusan prof kesehatan ga tau pengertian nyeri...
    nie, tak kasi tau : nyeri itu suatu sensasi emosional yang menandakan bahwa terdapat suatu kerusakan / gangguan / bahaya yang mengenai suatu jaringan, bisa juga dikatakan sebagai alarm (tau kan alarm?)
    jadi nyeri sangat erat dengan yang naamanya persepsi..

    to Rohmat
    maklumlah mahasiswa repot plus banyak tugas, tapi salut buat smangatnya (itung2 ikut mengembangkan Fisio di dunia maya)
    soal artikel nyeri-nya boleh juga tuh di posting.. (n ga harus bikin sendiri kok,copy aja, kutip sumbernya)

    smangat yach !!

    ReplyDelete
  6. wah mas ius, sory ak lulusan DIII ILKOM. jd ga tau kayak ginian...
    maklum wong ndeso. mungkin mas ius lbh pintar dari sy low mslh kesehatan.
    tp low bahas masalah PHP, MySQL, mungkin ak sedikit tau lah. pa lg low bahas Phreaking or defacing....
    mas ius kayaknya jg cuma nama samaran kan. hehehehehe... account gmailnya ga d pake pa.....?
    pa mo d deface :D

    ReplyDelete

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __