..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Wednesday, May 5, 2010

Apa sebenarnya Fungsi Usus Buntu?

Usus buntu atau appendix, hingga saat ini masih belum banyak yang mengetahui secara pasti apa fungsi / manfaatnya bagi tubuh manusia. Beberapa pendapat menyatakan bahwa organ kecil di antara usus kecil dan usus besar (usus buntu) ini telah kehilangan fungsinya di sistem pencernaan manusia modern.

Pada saat usus buntu meradang, umumnya operasi pengangkatan usus buntu tidak menimbulkan efek yang merugikan tubuh terutama bagi pencernaan manusia. Sebab itu, sebagian berpendapat bahwa usus buntu hanyalah salah satu vestigial organ atau organ sisa.




Tapi seperti dilansir Buzzle, Rabu (5/5/2010), manfaat usus buntu sesungguhnya diyakini masih ada pada era nenek moyang manusia. Ketika masih memakan tumbuh-tumbuhan, maka membutuhkan organ tambahan untuk mencerna kulit kayu yang keras. Karena itu, usus buntu dalam ukuran lebih besar juga terdapat pada herbivora.

Namun pendapat ini dinilai lemah, mengingat makanan yang dikonsumsi manusia moderen juga banyak yang susah dicerna. Jika memang teori tersebut benar, seharusnya fungsi usus buntu pada manusia masih dibutuhkan hingga sekarang.

Bagaimanapun lebih banyak yang meyakini bahwa tubuh manusia telah didesain dengan sangat canggih. Tidak mungkin ada organ yang diciptakan tanpa memiliki fungsi tertentu. Tidak masuk akal juga bila usus buntu diciptakan hanya sebagai organ dekoratif.

Dalam artikel yang dipubliskasikan Scientific American, Loren G. Martin yang merupakan pakar dari Oklahoma State University menyatakan satu pendapat tentang fungsi usus buntu. Menurutnya usus buntu punya peran pada janin saat berada dalam kandungan.

Saat janin berusia 11 minggu, sel-sel endokrin teramati pada usus buntu. Sel-sel tersebut memproduksi beberapa hormon amina dan peptida biogenik, yang berperan dalam mekanisme homeostatik pada janin.

Ketika lahir kemudian tumbuh dewasa, ia meyakini usus buntu masih berperan pada sistem imun tubuh. Usus buntu menjadi lokasi penumpukan jaringan limfoid sejak bayi lahir hingga berusia 20-30 tahun.

Akumulasi jaringan tersebut membantu pematangan salah satu sel darah putih yakni B-limfosit. Selain itu, juga berperan dalam pembentukan salah satu antibodi yakni immunoglobulin A (IgA).

Tak hanya itu, pada tahun 2007 para peneliti dari Duke University Medical Centre menemukan bukti baru. Dikutip dari ABA, Rabu (5/5/2010), usus buntu merupakan sarang bakteri baik yang berperan dalam pemulihan kondisi usus pasca serangan penyakit.

Pada kondisi normal, sistem pencernaan manusia dipenuhi bakteri baik yang membantu mengurai makanan. Namun sejumlah besar bakteri itu mati pada saat terserang penyakit seperti disentri atau kolera.

Menurut penelitian tersebut, dalam kondisi inilah usus buntu punya peran bagi populasi bakteri baik. Selain sebagai tempat untuk bersembunyi dari serangan penyakit tersebut, juga untuk berkembang biak.

Hingga kini, berbagai penelitian untuk mengungkap fungsi lain dari usus buntu masih terus dilakukan. Sebab jika memang punya fungsi, pencegahan radang usus buntu harus lebih diprioritaskan daripada operasi pengangkatan


smber: AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

-----

No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __