..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Tuesday, April 29, 2008

MEMORY

MEMORY
By : Rohmat Saputro Wibowo


Memory merupakan suatu proses yang tidak sederhana. Dimulai dari menerima informasi, menyimpannya dan memunculkannya kembali dilain kesempatan. Secara anatomis, memory didefinisikan sebagai gambaran hubungan anatara sel-sel otak. Tiap sel otak mempunyai hubungan dengan 4.000-10.000 sel otak lainnya dan berhubungan melalui impuls listrik dan zat kimia yang disebut zat penghantar rangsang atau neurotransmitter (NT).


Pembagian Memory

Secara sederhana memory terbagi atas dua macam tipe dasar memory, yaitu memory jangka pendek ( present memory / working memory ) dan memory jangka panjang (long term memory). Peresent Memory diperlukan untuk keperluan ingatan jangka pendek atau yang diperlukan sekarang. Long Term Memory unutk mengingat masa lampau atau kejadian / pengalaman yang terjadi di masa lalu.
Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968) mengklasifikasikan ingatan (memory) ke dalam tiga bagian yang berbeda yaitu: sensory register, working memory dan long-term memory.
Sensory Register : ingatan yang menyimpan informasi yang datang sekilas. Memory ini kurang dapat membantu kita untuk mengingat / menyimpan informasi. Dalam eksperimen yang dilakukan oleh George Sperling (1960) yakni eksperimen dengan memperlihatkan rangkaian kata secara sekilas pada responden, kemudian responden diminta untuk mengulang kembali kata yang diberikan. Eksperimen ini menunjukkan
Working Memory : ingatan yang menyimpan informasi secara sementara dan dengan kapasitas yang terbatas. Sederhananya, working memory dapat dianalogikan sebagai RAM (Random Access Memory) pada komputer yang menyimpan informasi sementara sebelum disimpan secara permanen di hard disk. George Miller (1956) berpendapat bahwa jika individu hanya mengandalkan working memory untuk mengingat, maka kemampuan individu tersebut akan sangat terbatas. Ia menemukan bahwa individu hanya mampu mengingat rangkaian angka sebanyak 7 ± 2. Peterson & Peterson (1959) menambahkan bahwa durasi penyimpanan informasi di working memory rata-rata hanya 20 detik, jika tidak disertakan dengan pengulangan.
Long Term Memory : ingatan yang menyimpan informasi secara permanen dalam jangka waktu yang lama. Memori jangka panjang dicatat oleh otak dan berada di daerah yang disebut kortek serebri. Kortek yang mempunyai sel otak lebih dari l0 miliar sel berhubungan dengan sel-sel lain di daerah otak. Tiap sel otak mempunyai hubungan dengan 4.000-10.000 sel otak lainnya dan berhubungan melalui impuls listrik dan zat kimia yang disebut zat penghantar rangsang atau neurotransmitter (NT).





Proses Memory

Semua informasi baik berupa rangsangan / stimulasi dari dalam maupun luar tubuh serta ide-ide disaring secara automatis oleh hippokampus, struktur yang terdapat lebih dalam dari permukaan otak. Bila informasi diterima oleh sel kortek, maka dia diteruskan ke hippokampus yang merupakan stasiun relai.
Bukti adanya peran hippokampus dalam menentukan memori adalah kasus seorang penderita pegawai pabrik di AS berumur 27 tahun. Waktu itu dengan epilepsi yang intractable pada tahun l953, dilakukan operasi hippokampus untuk menghilangkan epilepsinya. Yang terjadi kemudian adalah serangan epilepsinya dapat diatasi, tetapi dia tak dapat membuat kata-kata baru, dia tidak tahu apakah dia sudah sarapan. Empat puluh lima tahun kemudian dia tidak tahu lagi umurnya, tidak tahu tanggal dan di mana tinggalnya.
Proses mengingat ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh hippokampus saja, akan tetapi faktor emosi juga memberi pengaruh yang cukup besar. Salah satu contohnya adalah hal yang disenangi atau dicintai lebih cepat masuk dalam memori jika dibandingkan dengan yang tidak menarik perhatian. Hal lain mengenai hippokampus adalah informasi yang masuk ke otak berhubungan atau berkaitan dengan apa yang sudah kita ketahui.
Secara garis besar proses memory terdiri dari :

• Encoding
Encoding merupakan awal dari proses penyimpanan informasi di otak (memory). Encoding juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk menerjemahkan berbagai informasi yang diterima agar dapat dipahami dan disimpan dalam memory.

• Retrieval
Retrival adalah kemampuan untuk menyusunkembali dan mengeluarkan berbagai informasi yang telah tersimpan memory. Proses retival terbagi atas :
~ recall : kemampuan menggambarkan suatu informasi dengan kata-kata sendiri secara bebas.
~ recognition : kemampuan untuk menetapkan satu pilihan di antara pilihan-pilihan yang ada.
~ relearning : berarti ‘belajar kembali’. Yaitu hal-hal yang sebetulnya pernah bisa dikerjakan, dipelajari lagi untuk tujuan-tujuan tertentu.




Fenomena Lupa

Fenomena lupa/alpa dapat dialami oleh semua orang tanpa terkecuali baik yang memiliki intelegensia (IQ) yang baik ataupun yang buruk. Terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan kealpaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

i. Kegagalan pada proses pengkodean (encoding failure)
Informasi yang masuk ke dalam ingatan terlebih dahulu melalui proses pengkodean. Kegagalan pada proses ini akan mempengaruhi kelancaran masuknya informasi ke ingatan individu. Nickerson dan Adams (1979) menyatakan bahwa walaupun individu sering terpapar oleh suatu informasi, jika informasi tersebut tidak dikodekan, maka besar kemungkinan informasi tersebut akan terlupakan.

ii. Pengaruh informasi lain pada informasi yang kita ingin diingat.
Menurut Postman & Underwood (1973), individu tidak dapat membatasi diri dari paparan informasi. Informasi yang datang silih berganti dapat menimbulkan efek samping berupa kegagalan dalam suatu informasi akibat pengaruh informasi lain.

Dalam penelitian melalui hasil autopsi dari bermacam otak dengan gangguan memori didapatkan bahwa jika umur sudah 60-70-an maka akan terjadi penurunan massa otak 5% - l0 %. Pada tes didapatkan daerah kortek frontalis dan hippokampus tidak begitu aktif. Itulah sebabnya lansia sering bertanya nama orang lebih dari satu kali. Yang paling parah terganggunya memori adalah pada penyakit alzheimer yang terdapat lebih banyak pada orang Barat, termasuk mantan presiden USA Ronald Reagan.
Pada penelitian didapatkan kerusakan pada sel-sel otak yang memproduksi NT asetilkolin, yang penting dalam proses belajar dan memori. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi / dapat menurunkan kemampuan memory :
• Kurang tidur.

• Tekanan darah tinggi

• Kebanyakan minum alkohol

• Stres yang kronis yang pada akhirnya memengaruhi zat kimia neurotransmitter otak. Stres akan menyebabkan keluarnya zat hormon adrenalin dan hormon glukokortikoid yang mengganggu sirkulasi otak, di mana terjadi gangguan transport glukosa ke dalam hippokampus.

• Kerusakan dalam hubungan sel saraf otak, di mana sel-sel hippokampus seperti terbenam. Jika terjadi bertahun-tahun, akan terjadi kematian dari sel-sel hipokampus.





Dimensia

Definisi kepikunan adalah gangguan intelektual dan kemampuan kognitif yang progresif dan cukup mengganggu penampilan sosial dan pekerjaan. Ada kondisi normal yang disebut mudah lupa ( forgetfulness ) yang banyak ditemukan pada warga usia lanjut yang timbul secara fisiologis. Kondisi yang terletak antara mudah lupa ( forgetfulness ) yang fisiologis dan dimensia Alzheimer yang patologis. Disebut Gangguan kognitif ringan atau Mild Cognitive Impairment ( MCI ).
Dua jenis demensia yang paling umum adalah Demensia multi infark yang disebabkan karena stroke berulang dan Demensia Alzheimer atau kombinasi keduanya. Penyebab dari kepikunan yang lain adalah disebabkan karena faktor organik seperti kekurangan vitamin, infeksi, keracunan obat, cedera atau trauma kepala, atau depresi.
Mudah lupa ( forgetfulness ). Dengan bertambahnya usia, kemampuan memori mulai menurun secara wajar. Ciri-ciri mudah lupa (forgetfulness ) antara lain :
• mudah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya,
• gangguan dalam mengingat kembali (recall),
• gangguan dalam mengambil kembali informasi yang telah tersimpan dalam memori ( retrieval ),
• tidak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu, apabila diberi isyarat,
• lebih sering menjabarkan bentuk atau fungsi daripada menyebutkan namanya.

Gangguan kognitif ringan atau Mild Cognitive Impairment ( MCI ). Pada umumnya diagnosa gangguan kognitif ringan dibuat apabila pada seseorang ditemukan kriteria berikut :
• Ada gangguan memori
• Gangguan memori abnormal untuk usia dan pendidikan
• Aktivitas sehari-hari normal
• Fungsi kognisi umum normal
• Tidak ada demensia ( kepikunan )

Usia lanjut diatas 65 tahun beresiko tinggi untuk mengalami kepikunan. Gejala demensia yang umum, ialah berupa gangguan daya ingat ( memori ), gangguan prilaku dan berkurangnya kemampuan berfungsi sehari-hari. Bila gejala ini tidak ditanggulangi secara dini, maka gejala – gejalanya akan cepat memburuk.
Orang dikatakan demensia atau kepikunan bila menunjukan tiga atau lebih dari gejala-gejala berupa gangguan dalam : perhatian ( atensi ), daya ingat ( memori ), orientasi tempat dan waktu, kemampuan konstruksi dan eksekusi ( seperti mengambil keputusan, memecahkan masalah ). Gejala-gejala tersebut dapat disertai gejala gangguan emosi, cemas, depresi dan agresivitas.




Mengingat Lebih Baik

Berapapun usia kita, adalah mungkin untuk meningkatkan kemampuan otak kita. Demikian pula dalam hal memory. Kemampuan memory belum terlambat untuk ditingkatkan meskipun umur kita di atas usia produktif tentunya dengan syarat kita mengetahui caranya.
Menurut Gary Small, MD, guru besar ilmu psikiatri University of California Los Angeles, melakukan memory exercise, mengurangi stres ditambah diet sehat dan olahraga secara rutin dapat meningkatkan kemampuan memori seseorang. Kesimpulan tersebut adalah berdasarkan risetnya terhadap 14 orang responden dengan empat cara sebagai berikut :

• Pertama, latihan otak: mereka melakukan olahraga otak dengan permainan puzzle selama sehari untuk merangsang otak.

• Kedua, diet sehat: mereka makan lima kali sehari, dengan diet seimbang, tinggi lemak Omega-3. Kemudian mengonsumsi lima makanan kecil sehari untuk mengatur kadar glukosa dalam darah, yang merupakan sumber energi utama bagi otak.

• Ketiga, olahraga fisik: berjalan cepat dan melakukan peregangan setiap hari untuk meningkatkan kesehatan fisik.

• Keempat, penurunan stres: melakukan peregangan dan relaksasi untuk mengatur stres. Sebab stres menyebabkan tubuh melepaskan kortisol. Zat ini dapat merusak pusat memori di otak.


Masing-masing peserta dites fungsi otaknya sebelum dan setelah 14 hari penelitian, menggunakan positron emission tomography (PET) scan. Hasilnya, ada peningkatan memori. Hal ini terlihat dengan adanya penurunan 5% metabolisme otak pada regio dorsal lateral prefrontal di otak. Artinya, kerja memori dan fungsi kognitif otak mereka lebih efisien.
Selain itu juga terdapat beberapa metode untuk mengingkatkan kemampuan memory agar dapat mengingat lebih baik. Berikut metode yang dimaksud:

 Penyimpanan informasi pada semantic memory.
Craik & Lockhart (1972) menemukan bahwa semakin dalam kita memproses informasi, maka kita akan ingat lebih lama. Hal ini diperkuat oleh Craik & Tulving (1975) yang menyatakan bahwa informasi yang dikodekan secara semantik akan lebih mudah untuk diingat.

 Organisasikan penyimpanan informasi
K. Anders Ericsson & Peter Polson (1988) menemukan bahwa jika seorang individu mampu mengorganisasikan informasi yang tersimpan di memori, pengingatan individu tersebut akan menjadi lebih baik. Untuk melakukan hal ini, Bower et al, (1969) menyarankan agar individu memanfaatkan salah satu prinsip memori, yaitu pengasosian infomasi.

 Gunakan teknik memory.
K. Anders Ericsson & William Chase (1982) menyatakan kemampuan mengingat yang luar biasa dapat dipelajari. Richard Thompson (1993) melakukan penelitian terhadap Rajan Mahadevan. Ia menemukan bahwa Rajan menggunakan teknik memori untuk mencapai kemampuan mengingat angka Phi sebanyak 31.811 angka setelah koma. Wang dan Thosmas, (2000) turut memperkuat fakta ini dengan mengemukakan bahwa metode loci (salah satu teknik mengingat) sangat efektif. Reisberg (1997) mengemukakan bahwa teknik memory sangat mungkin untuk diaplikasikan karena menggunakan prinsip asosiasi infomasi, sehingga mempermudah individu untuk mengingat infomasi yang dimaksud.




REFERENCE:
Bakri, Kholis Bahtiar. Cara Praktis Tingkatkan Memory. Diakses pada 4 Desember 2007 di http://www.gatra.com
Latif, Venusri. Cara Memori Bekerja. Diakses pada 4 Desember 2007 di http://www.pikiran-rakyat.com
Parjoto, Slamet, dkk. 2002. Aktifitas Fungsional dan Rekreasi ( AFR ). Surakarta : Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi
Sekilas Prima Memory. Diakses pada 4 Desember 2007 di http://primastudy.com
Yani, Subaidah Metta. Dimensia ( Kepikunan ). Diakses pada 4 Desember 2007 di http://www.mitrakeluarga.com

3 comments:

  1. adakah makanan yang menyebabkan penurunan daya ingat (selain alkohol)?
    adkah juga makanan yang meningkatkan daya ingat?



    vga
    bebex_no@plasa.com

    ReplyDelete
  2. berikut nutrisi2 yg dapat meningkatkan daya ingat ...
    • Antioksidan (beta caroten, vitamin C, E, Selenium dan Seng) yang banyak terdapat di sayur, buah dan kacang.

    • Protein terutama dari kacang, palawija.

    • Karbohidrat terutama dari palawija.

    • Lecithin yang dibuat dari coline yang banyak terdapat di kedelai dan telur.

    Sejalan dengan pertumbuhan umur kyang akan terjadi penurunan kadar coline kyang penting untuk membuat otak agar tetap aktif. Suplai coline yang cukup penting untuk menghasilkan acetylcoline yang merupakan cairan kimia otak yang penting untuk proses daya ingat. Penelitian menunjukan pada subjek yang mendapat 10gr coline dapat mengingat kembali daftar kata-kata dengan lebih cepat dan pada penderita Alzeheimer’s disease juga didapati adanya peningkatan berarti.

    • Vitamin B1, adam folat, vitamin B12 yang banyak di sayuran dan buah.

    • Zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang penting untuk mengangkut nutrisi dan oksigen yang banyak terdapat di sayur hijau. Dalam memakan makanan yang bersamaan dengan zat yang menghambat obsorbsinya seperti : phypate (dedak, sekam, sereal utuh) dan tanin (teh, kopi dan anggur merah). Dianjurkan memakan bersama makanan yang kaya dengan vitamin C seperti buah.

    • Yodium, mangan.

    • Air : juga penting untuk meningkatkan daya ingat dan dehidrasi (kekurangan air) akan menyebabkan gangguan proses pikir.

    (dikutip dari : Widjaja,Hendry. Tingkatkan Daya Ingat Anda. http://www.indoforum.org/showthread.php?t=16790)

    ReplyDelete
  3. Lanjutkan terus postingannya mas...
    mampir juga ya ke BOOK ONLINE
    www.atan-hacker.blogspot.com

    ReplyDelete

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __