OSTEOARTHRITIS (OA) LUTUT
by : Lyza Nur Khafidha
Osteoarthritis merupakan suatu kelainan pada sendi akibat dari proses degeneratif dari kartilago ( atau tulang rawan) yang bersifat kronis dan progresif. Osteoarthritis bagian dari arthritis atau peradangan sendi. Osteoarthritis dapat mengenai berbagai sendi, antara lain sendi lutut, sendi coxae (hip joint) dan sendi tangan. Sendi yang terkena osteoarthritis biasanya akan terasa nyeri, kaku dan gerakannya menjadi terbatas.
Osteoarthritis yang terjadi pada lutut terjadi karena adanya gangguan atau kegagalan chondrocyte dalam memperbaiki kartilago / tulang rawan. Prevelensi terjadinya OA lutut pada usia 45-55 tahun wanita dan pria sama. Sedangkan pada usia 55 tahun ke atas banyak terjadi pada wanita dengan perbandingan 4:1.
Faktor Etiologi
Beberapa faktor etiologi yang telah diketahui berhubungan dengan terjadinya osteoarthritis lutut ini antara lain :
1. Usia
Semakin lanjut usia seseorang, pada umumnya semakin besar faktor resiko terjadinya OA lutut. Hal ini disebabkan karena sendi lutut yang digunakan sebagai penumpu berat badan sering mengalami kompresi atau tekanan dan gesekan, sehingga dapat menyebabkan kartilago yang melapisi tulang keras pada sendi lutut tersebut lama-kelamaan akan terkikis dan rentan terjadi degenerasi.
2. Obesitas
Jelas sekali bahwa kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi faktor resiko terjadinya OA lutut. Berat badan yang berlebih akan menambah kompresi atau tekanan atau beban pada sendi lutut. Semakin besar beban yang ditumpu oleh sendi lutut, semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan pada tulang.
3. Herediter atau faktor bawaan
Struktur tulang rawan dan laxity pada sendi, serta permukaan sendi yang tidak teratur yang dimiliki seseorang sebagai faktor bawaan merupakan faktor resiko terjadi OA lutut.
4. Trauma pada sendi dan kerusakan pada sendi sebelumnya
Terjadinya trauma, benturan atau cedera pada sendi lutut juga dapat menyebabkan kerusakan atau kelainan pada tulang-tulang pembentuk sendi tersebut.
5. Kesegarisan tungkai
Sudut antara femur dan tibia yang > 180 derajad dapat berakibat beban tumpuan yang disangga oleh sendi lutut menjadi tidak merata dan terlokalisir di salah satu sisi saja, dimana pada sisi yang beban tumpuannya lebih besar akan beresiko lebih besar terjadi kerusakan.
6. Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
Pekerjaan dan akifitas yang banyak melibatkan gerakan lutut juga merupakan salah satu penyebab osteoarthritis pada lutut.
7. Olahraga yang berat, terutama sepak bola
8. Faktor hormonal dan penyakit metabolic
Perubahan degeneratif pada sendi lutut bisa terjadi akibat perubahan hormonal yang terjadi pada wanita yang sudah menopause. Selain itu, seseorang yang memiliki diabetes mellitus juga bisa terkena OA lutut ini.
9. Arthritis yang berlangsung lama
Arthritis (peradangan sendi) yang sudah berlangsung lama dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pula OA lutut.
Perubahan Patologis OA
Pada sendi, termasuk sendi lutut, ujung-ujung tulang kerasnya biasanya dilapisi tulang rawan (kartilago). Tulang rawan terserbut tidak memiliki jaringan saraf, jaringan limfe, dan tidak ada pembuluh darah. Di dalam sendi juga terdapat cairan yang disebut cairan synovial, yang berfungsi sebagai pelumas dan mencegah terjadinya gesekan ujung-ujung tulang tersebut yang dapat menyebabkan terkikisnya tulang tersebut.
Pada keadaan kekurangan cairan synovial akibat suatu proses degenerasi maka akan terjadi gesekan-gesekan antar tulang rawan tersebut sehingga tulang rawan menjadi terkikis habis, maka akan timbul rasa nyeri. Biasanya nyeri akan dirasakan setelah kondisi sudah kronis dimana kartilago sudah sangat tipis dan ujung tulang keras sudah saling bergesekan. Hal ini tidak mudah diketahui secara dini karena pada kartilago tidak terdapat jaringan saraf, jaringan limfe, dan pembuluh darah sehingga pada awal kerusakan tidak terdeteksi karena tidak adanya rasa nyeri. Nyeri baru akan terasa setelah tulang keras yang memiliki jaringan saraf, limfe dan pembuluh darah bergesekan.
Selain itu mekanisme lain yang dapat menyebabkan terjadinya OA dijelaskan sebagai berikut:
Tanda-tanda OA
Beberapa hal yang perlu diwaspadai untuk mengetahui adanya indikasi seseorang terkena OA :
· Biasanya OA terjadi secara perlahan dimulai dari rasa sakit pada sendi setelah melakukan aktifitas, kemudian lama-lama akan terasa lebih sakit dan kaku.
· Pada tangan : jari-jari membesar, terasa sakit, kaku, bahkan mati rasa.
· Pada lutut : terasa dan kaku, susah digunakan untuk berjalan
· Pada pinggul : terasa sakit dan kaku pada kunci paha dan dapat membatasi gerak
· Pada tulang belakang : terasa sakit dan kaku pada leher
Referensi lain menyebutkan bahwa tanda-tanda OA yang dapat diketahui antara lain :
· Kaku pada sendi setelah beristirahat dan akan segera hilang setelah aktivitas dimulai lagi
· Rasa kaku di pagi hari, selama tidak lebih dari 30 menit
· Nyeri pada persendian yang akan mereda di pagi hari dan akan memberat pada siang atau malam hari seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan.
· Atrofi otot di sekitar sendi dikarenakan inaktif dari sendi yang dapat menyebabkan nyeri
· Nyeri dan kaku dapat mempengaruhi postur, koordinasi dan kemampuan berjalan
· Tanda OA pada lutut yaitu nyeri muncul oleh karena adanya gerakan lutut, gejala sendi seperti terkunci, nyeri saat mau bangkit dari kursi, nyeri saat bangkit dari duduk di lantai atau saat dari berdiri ke duduk di lantai, kelemahan otot-otot tungkai.
· Tanda OA pada jari-jari yaitu nyeri dan bengkak pada sendi di jari, pembesaran pada jari, biasanya terjadi odulus yang disebut Heberden’s node atau Bouchard’s node
· Tanda OA pada tulang punggung yaitu terjadinya problem pada diskus intervertebralis terbentuk osteofit atau spur pada vertebra. Leher dan punggung bawah bisa merasa kaku dan nyeri. Penekanan pada saraf spinal dapat menyebabkan nyeri menjalar dari leher, bahu, lengan, punggung bawah, tungkai, dan jari-jari tangan dan kaki.
Gambaran Klinis OA menurut Altman (1991)
1. Nyeri sendi beberapa hari sampai beberapa bulan
2. Pada gambaran radiologis, terdapat osteofit pada tepi sendi
3. Cairan sendinya terdapat 2 atau 3 tanda, diantaranya; jernih, viscous/kental, sel darah putih kurang dari 2000 mm3
4. Kaku sendi di pagi hari kurang dari atau sama dengan 30 menit.
5. Krepitasi (terdengar suara “klik”) pada saat sendi lutut digerakkan.
6. Jika cairan sendi tidak diperiksa, usia kurang dari atau sama dengan 40 tahun.
Pemeriksaan OA Lutut
1. Inspeksi / Observasi
- Dilihat adanya deformitas (perubahan bentuk sendi)
- Dilihat kemampuan berjalan, naik turun tangga, jongkok, duduk, dll.
- Dilihat adanya oedem (bengkak), atrofi (pengecilan / penyusutan) otot terutama otot quadriceps
2. Palpasi
Rabalah ada tidaknya pitting oedem, suhu lokalnya, atrofi pada ototnya, dan ada tidaknya nyeri tekan.
3. Pemeriksaan gerak pasif, aktif dan melawan tahanan
4. Pemeriksaan khusus meliputi:
a.VAS : untuk menilai nyeri
b.MMT : untuk menilai kekuatan otot
c.Goniometer : untuk mengukur luas gerak sendi
d.Antropometri : mengukur lingkar segmen tubuh
Tes-tes Khusus (A. N. De Wolf & J. M. A. Mens)
- Tes Ballotement (menggoyang-goyangkan objek di dalam cairan)
Caranya : recessus suprapatellaris dikosongkan dengan menekannya dengan satu tangan, sementara itu dengan jari tangan lainnya patella ditekan ke bawah. Dalam keadaan normal patella tidak dapat ditekan ke bawah, tapi bila terdapat (banyak) cairan pada sendi lutut (akibat OA) maka patella seperti terangkat shgsedikit ada gerakan ke atas-bawah dan kadang terasa seolah-olah patella “mengetik” pada dasar keras itu.
- Tes Fluktuasi
Caranya : ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan di sebelah kiri dan kanan patella. Bila kemudian recessus suprapatellaris itu dikosongkan menggunakan tangan lainnya, maka ibu jari dan jari telunjuk tadi seolah-olah terdorong oleh perpindahan cairan dalam sendi lutut.
- Tes Lekuk
Caranya : dengan memakaipunggung tangan, kita mengusapi “lekuk kecil” di sebelah medial patella ke arah proximal, sehingga dikosongkan dari cairannya. Kalau kemudian kita melaksanakan gerakan mengusap yang sama pada patella bagian lateral, maka lekuk kecil yang medial itu akan kelihatan terisi cairan.
Terapi Non Farmakologi
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani OA ini antara lain :
1) Olahraga
Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang tidak terlalu berat dan tidak menyebabkan bertambahnya kompresi atau tekanan atau terauma pada sendi, yaitu misalnya berenang dan menggunakan sepeda statis.
Olahraga selain berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan kaku juga bermanfaat untuk mengontrol berat badan.
2) Proteksi / melindungi sendi
Sendi dijaga dari berbagai aktivitas sehari-hari dan pekerjaan yang dapat menambah stress / tekanan pada sendi.
3) Terapi Panas tau dingin
· Terapi panas digunakan untuk mengurangi rasa sakit, membuat otot-otot sekitar sendi menjadi rileks dan melancarkan peredaran darah. Terapi panas dapat diperoleh dari kompres dengan air hangat / panas, sinar IR (infra merah) dan alat-alat terapi lain seperti SWD / MWD
·
Terapi dingin digunakan untuk mengurangi bengkak pada sendi dan mengurangi ras sakit. Terapi dingin biasanya dipakai saat kondisi masih akut. Dapat diperoleh dengan kompres dengan air dingin
4) Viscosupplementatior
Merupakan perawatan dari Canada untuk kasus OA
5) Pembedahan
Apabila keadaan sendi sudah sangat parah, maka dapat dilakukan tindakan pembedahan yang disebut TKR (Total Kne Replacement)
6) Akupuntur
Dapat mengurangi rasa sakit dan merangsang fungsi sendi
7) Massage / Pijat
Sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Tujuan massage tersebut adalah untuk membuat rileks otot-otot yang spasme dan membantu melancarkan sirkulasi darah
8) Vitamin C, D, E dan Beta karoten
Vitamin-vitamin tersebut bermanfaat untuk mengurangi laju perkembangan osteoarthritis
9) Teh Hijau
Teh ini mengandung zat anti peradangan
Sebenarnya osteoarthritis belum bisa disembuhkan secara sempurna, akan tetapi kita bisa berupaya untuk mencegahnya. Jika sudah telanjur terkena OA, tujuan terapi adalah memperlambat laju perkembangan osteoarthritis tersebut dan memberikan latihan-latihan penguatan otot-otot di sekitar sendi yang berfungsi sebagai stabilisasi sendi. Selain itu, terapi juga bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang dialami.
Terapi Farmakologi
- Acetaminophen
Merupakan obat pertama yang di rekomendasikan oleh dokter karena relatif aman dan efektif untuk mengurangi rasa sakit. - NSAIDs (nonsteroid anti inflammatory drugs)
Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Efek samping, yaitu menyebabkan sakit perut dan gangguan fungsi ginjal. - Topical pain
Dalam bentuk cream atau spray yang bisa digunakan langsung pada kulit yang terasa sakit.
- Tramadol (Ultram)
Tidak mempuyai efek samping seperti yang ada pada acetaminophen dan NSAIDs.
- Milk narcotic painkillers
Mengandung analgesik seperti codein atau hydrocodone yang efektif mengurangi rasa sakit pada penderita osteoarthritis.
- Corticosteroids
Efektif mengurangi rasa sakit. - Hyaluronic acid
Merupakan glycosaminoglycan yang tersusun oleh disaccharides of glucuronic acid dan N-acetygluosamine. Disebut juga viscosupplementation.
Digunakan dalam perawatan pasien osteoarthritis. Dari hasil penelitian yang dilakukan, 80% pengobatan dengan menggunakan hyaluronic acid mempunyai efek yang lebih kecil dibandingkan pengobatan dengan menggunakan placebo. Makin besar molekul hyaluronic acid yang diberikan, makin besar efek positif yang di rasakan karena hyaluronic acid efektif mengurangi rasa sakit.
- Glucosamine dan chondroitin sulfate
Mengurangi pengobatan untuk pasien osteoarthritis pada lutut.
Pencegahan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar seseorang terhindar dari OA, antara lain :
- Menghindari olahraga berat yang bisa menyebabkan sendi terluka
- Mengontrol berat badan agar berat yang ditopang oleh sendi menjadi ringan
- Minum obat untuk mencegah OA
- Mengkonsumsi makanan yang bergizi
Beberapa suplemen makanan yang dapat digunakan untuk mencegah OA antara lain makanan yang mengandung glucosamin, dan chondroitin. Glukosamin adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea (udang-udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan. Chondroitin merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyusun tulang rawan. Chondroitin biasanya terdapat pada cakar ayam.
Tidak ada cara mutlak untuk mencegah osteoarthritis. Akan tetapi merubah gaya hidup menjadi lebih sehat dapat mengurangi gejalanya.
REFERENSI :
Anonim. Osteoarthritis. http://fkuii.org/tikidownload_wiki_attachment.php?attId=892&page=Tyagitha%20Nurina%20Amalia
Anonim. Osteoarthritis. http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoarthritis
Anonim. Osteoarthritis Treatment. http://www.emedicinehealth.com/osteoarthritis/page6_em.htm#Osteoarthritis%20Treatment
Carol and Richard Eustice. How to Recognize the Signs and Symptoms of Osteoarthritisarthritis. http://about.com/od/oa/a/osteo_symptoms.htm
Carol and Richard Eustice. Arthritis treatment. http://arthritis.about.com/od/arthritistreatments/u/arthritis_treatments.htm
de Wolf, A. N. and J. M. A. Mens. Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh Diagnostic fisis dalam praktek umum. Cetakan kedua. 1990
http://bodyandhealth.canada.com/channel_condition_info_details.asp?channel_id=2045&relation_id=33193&disease_id=97&page_no=1
http://bagusalfa.blogspot.com/2007_03_01_archive.html. 2007
http://www.kalbe.co.id/index.php?mn=news&tipe=detail&detail=19498
Hudaya, Prasetya. Rematologi. Surakarta : Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi. 2002
BRAVO,sebuah ulasan padat tentang OA yang
ReplyDeletebermanfaat yang perlu diketahui orang banyak ; cuma BAGAN tentang
"Mekanisme terjadinya OA" tak terbaca sama sekali, jadi agar disisipkan lagi 1 lembar terpisah khusus BAGAN saja supaya jelas terbaca.Selain itu alangkah baiknya,karena yg baca sebagian besar awam tentang Golongan obat2-an,agar pada "Terapi Farmakologi" diberikan
beberapa contoh nama2 obatnya pada masing2 Golongan obat yang dimaksud tsb.Salam
terima kasih...
ReplyDeletesoal gambar / bagan mekanisme OA dapat dilihat dengan cara mengeklik gambar tersebut sehingga gambar akan muncul di halaman tersendiri...
kemudian tentang "terapi farmakologi" kami hanya bisa menyebutkan jenis obatnya bukan contoh obatnya, karena kami sebagai fisioterapis belum punya kewenangan untuk memberikan / meresepkan obat.. tentang obat-obatan lebih lanjut bisa anda hubungi dokter...