Kopi Vs Diabetes ???

Minum kopi sebanyak empat ons setelah makan siang setiap hari dapat membantu menurunkan bahaya diabetes. Hal ini merupakan hasil dari sebuah studi University of St Paul, Brasil, yang dipublikasikan situs American Journal of Clinical Nutrition.

Studi atau penelitian yang dilakukan oleh Ilmuwan Daniela Sartorelli tersebut meneliti subyek sebanyak 70.000 orang, dengan usia antara 41-72 tahun sejak 1990, dan membandingkan tingkat bahaya diabetes dengan jumlah konsumsi kopi. Dia mengatakan bahwa ada penelitian lain yang juga menunjukkan bahwa kopi efektif dalam mencegah diabetes tipe-2, tetapi perbedaannya terletak pada waktu, yaitu saat minum kopi.



Data penelitian menunjukkan bahwa tingkat bahaya diabetes tipe-2 menurun sebesar 34 persen bagi perempuan yang minum kopi setelah makan siang. Bagi yang minum kopi selain siang hari, tidak mendapatkan hasil serupa.

Selama penelitian ini, terdapat 1.425 orang mengidap diabetes tipe-2. Di antaranya terdapat 1.051 orang tidak minum empat ons kopi setelah makan siang atau sama sekali tidak minum kopi. Sedangkan sisa 374 orang minum setidaknya empat ons kopi setelah makan siang. Data ini juga menunjukkan bahwa hasil tidak dipengaruhi apakah kopi tersebut mengandung kafein atau gula.

Para peneliti menunjukkan bahwa meskipun subyeknya perempuan, hasil yang didapat mungkin juga berlaku bagi pria, karena beberapa penelitian serupa yang menyertakan pria dan perempuan, menunjukkan hasil yang sama.

Proyek Sartorelli ini masih dalam tahap pengembangan, tapi ia percaya bahwa kopi dapat mencegah timbulnya diabetes tipe-2 karena kopi dapat memperlambat penyerapan zat besi oleh tubuh. Penelitian serupa lainnya juga menunjukkan bahwa kopi tidak hanya membantu meningkatkan kepekaan insulin dalam tubuh dan asupan glukosa, namun juga mencegah oksidasi insulin dengan menghentikan sekresi sel beta pankreas.

Catatan : berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kafein dan mengonsumsi kopi dapat memperbesar daya tahan insulin dan menghalangi homeostasis (kecenderungan stabilitas) gula darah.

sumber: erabaru.net