..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Wednesday, June 16, 2010

Waspadai Nyeri Pantat [ Sindroma Piriformis | Piriformis Syndrome ]



Sampai saat ini, belum ada yang tahu pasti apa yang menyebabkan sindroma piriformis. Beberapa ahli percaya bahwa sindroma piriformis / piriformis sindrom adalah sebutan untuk nyeri pada pantat / paha yang belum didiagnosis secara tepat ( jadi semacam keranjang sampah seperti halnya frozen shoulder ). Akan tetapi ada pendapat lain yang menyatakan bahwa sindroma piriformis merupakan gangguan yang nyata yang menyebabkan nyeri dan disability (Cluett, 2004).

Piriformis sebenarnya adalah nama otot yang terletak di belakang / sebelah posterior sendi panggul (hip joint). Otot piriformis sendiri merupakan sebuah otot kecil bila dibandingkan dengan otot-otot tungkai yang lain. Fungsi otot piriformis ini adalah sebagai penggerak aktif gerakan external rotasi sendi panggul ( hip joint) (Cluett, 2004). Selain itu otot piriformis juga berfungsi dalam menjaga keseimbangan ketika salah satu kaki terangkat dan sebagai stabilisator aktif daerah pelvic (Maggs, 2010).

Otot piriformis di inervasi oleh n. sciatic / n. ischiadicus (salah satu nervus terbesar tubuh manusia yang menginervasi ekstremitas bawah). Tendon otot Piriformis dan n. ischiadicus saling bersilangan di posterior sendi panggul, di bagian dalam pantat ( cluett, 2004). Atau dengan kata lain otot piriformis ini berada di bawah (di sebelah anterior) otot gluteus maximus.






Pada sindroma piriformis, terjadi semacam penjepitan n. ischiadicus oleh otot piriformis, sehingga menyebabkan n. ischiadicus teriritasi. Hal tersebut terjadi apabila otot piriformis memendek, sehingga n.ischiadicus terjebak. Akibatnya aliran / suplai darah ke . ischiadicus pun terhambat, sedangkan iritasi terjadi akibat tekanan oleh otot piriformis tersebut ( Cluett, 2004).

Maggs (2010) berpendapat bahwa salah satu penyebab sindroma piriformis adalah cedera. Otot piriformis sangat rentan untuk terjadi cedera berulang akibat gerakan (repetitive motion injury / RMI). RMI terjadi apabila otot bekerja diluar kemampuannya, atau tidak diberi cukup waktu untuk fase recovery, akibatnya, otot menjadi memendek (Maggs, 2010)

Gejala sindroma piriformis antara lain:
Pertama, nyeri di dalam dan di sekitar tulang panggul (Hip). Pemendekan otot meningkatkan tekanan diantara tendon dan tulang, sehinggga secara langsung terjadi ketidaknyamanan dan nyeri. Atau dapat juga hal tersebut menyebabkan bursitis (Maggs, 2010)
Kedua, nyeri pada bagian tengah pantat / bokong. Nyeri ini dapat di picu dengan memberikan tekanan pada daerah pantat (Maggs, 2010).
Ketiga, sindroma piriformis mungkin terjadi akibat ischialgia (Maggs, 2010).


Sindroma Piriformis juga sering disebut “deep buttock pain”. Hal itu karena nyeri yang di arasakan penderita berada jauh di dalam pantat. Penyebab lain yang dapat mengakibatkan nyeri tersebut antara lain karena masalah yang terjadi pada spinal ( tulang belakang), termasuk di dalamnya HNP, spinal stenosis, dsb. Selain itu juga dapat terjadi akibat tendonitis (Cluett, 2004)

Diagnosis sindroma piriformis diberikan apabila semua diagnosis tersebut tidak sesuai sebagai penyebab nyeri. Tanda-tanda lain dari sindroma piriformis dapat diketahui dengan pemeriksaan khusus untuk mengisolasi fungsi otot piriformis, dan mencari hal-hal yang menyebabkan nyeri pada otot piriformis (Cluett, 2004).


Sedangkan diagnosis Fisioterapi, impairment pada sindroma piriformis antara lain nyeri, spasme otot piriformis, pemendekan otot piriformis. Tiga hal tersebut, Nyeri , spasme dan pemendekan otot piriformis saling terkait satu sama lain sebagaimana telah dijelaskan di atas. Tentang nyeri sendiri dapat di baca di NYERI (PAIN). Selain tiga hal tersebut, apabila n. ischiadicus terjadi cedera, maka akan dapat menimpulkan gangguan baik motorik mapun sensorik area-area yang diinervasi oleh n. ischiadicus. Hal tersebut tentunya tergantung bagian mana yang mengalami cedera.

Limitasi fungsi akibat sindroma piriformis sendiri terjadi sebagai akibat langsung dari pemendekan otot piriformis, diantaranya kurangnya lingkup gerak sendi external rotasi hip. Di samping itu juga bias merupakan akibat tak langsung dari nyeri, dimana secara psikologis penderita nyeri akan membatasi / mengurangi aktivitas atau geraknya, sehingga berakibat pada fungsi ekstremitas bawah.

Penanganan Fisioterapi pada Sindroma Piriformis dapat menggunakan berbagai modalitas Fisioterapi untuk meringankan keluhan nyeri, dan sejauh mungkin mengatasi penyebab sindroma piriformis sendiri. Mengatasi penyebab sindroma piriformis, dalam hal ini yang dimaksud adalah penyebab berupa spasme dan pemendekan otot piriformis seperti dijelaskan di atas. Modalitas Fisioterapi yang dapat digunakan antara lain adalah Short wave diathermy (SWD), TENS, Ultra sound (US), massage (transfers friction), terapi latihan ( stretching otot piriformis), dsb.


Referensi:
Cluett, J. 2004. Piriformis Syndrome. http://www.about.com
Maggs, T.J. 2010. Piriformis Syndrome. http://www.spineuniverse.com


Disusun oleh : Rohmat Saputro Wibowo
Untuk mengutip artikel ini:
Wibowo, R.S., 2010. Sindroma Piriformis / Piriformis Syndrome. http://one4share.blogspot.com/




9 comments:

  1. jadi cara mengobatinya bagaimana

    ReplyDelete
  2. anda hanya menjelaskan tapi tidak memberitahu cara mengobatinya .. ??

    ReplyDelete
  3. Saya mengalami hal semacam ini, tapi bagaimana cara mengobati ..?

    ReplyDelete
  4. Stretching piriformis...

    ReplyDelete
  5. Kn sdh ada linknya di bag bwh artikel...

    ReplyDelete
  6. Ah apaan ini gak ada cara mengobatinya

    ReplyDelete
  7. Kalau saya baca sih sepertinya cara mengobatinya adalah dgn fisioterapi

    ReplyDelete
  8. Bagaimana cara mengobatinya. Bokong saya nyeri Pak

    ReplyDelete
  9. Tersiksa dengan sakit ini...udah Stretching masih jg sakit

    ReplyDelete

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __