..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Thursday, July 22, 2010

Taubat (bag. 3)

taubat taubat taubat
Dari Abu Sa`id Sa`ad bin Malik bin Sinan Al- Khudriy ra. Nabi SAW bersabda : “Sebelum kalian, ada seorang laki-laki membunuh 99 orang. Kemudian ia bertanya kepada penduduk sekitar tentang seorang yang alim, maka ia ditunjukkan kepada seorang rahib ( pendeta Bani Israil). Setelah mendatanginya, ia menceritakan bahwa ia telah membunuh 99 orang, kemudian ia bertanya : “ Apakah ia bisa bertaubat?”. Ternyata pendeta itu menjawab : “Tidak” Maka pendeta itupun dibunuh sehingga genaplah jumlahnya seratus. Kemudian ia bertanya lagi tentang seorang yang paling alim di atas bumi ini. Ia ditunjukkan kepada seorang laki-laki alim. Setelah menghadap ia bercerita bahwa dirinya telah membunuh seratus jiwa, dan bertanya : “ Bisakah saya bertaubat?”



Orang alim itu menjawab: “Ya, siapakah yang akan menghalangi orang bertaubat? Pergilah kamu ke kota ini (menunjukkan ciri-ciri kota yang dimaksud) sebab di sana terdapat orang-orang yang menyembah Allah Ta`ala. Beribadahlah kepada Allah bersama mereka dan jangan kembali ke kotamu. Karena kotamu kota yang jelek!” Lelaki itupun berangkat, ketika menempuh separuh perjalanan maut menghampirinya. Kemudian timbullah perselisihan antara malaikat Rahmat dengan malaikat Azab, siapakah yang lebih berhak membawa rohnya. Malaikat Rahmat beralasan bahwa : “Orang ini datang dalam keadaan bertaubat, lagi pula menghadapkan hatinya kepada Allah.” Sedangkan malaikat Azab (bertugas menyiksa hamba Allah yang berdosa) beralasan: “Orang ini tidak pernah melakukan amal baik.” Kemudian Allah SWT. mengutus malaikat yang menyerupai manusia mendatangi keduanya untuk menyelesaikan masalah itu dan berkata: “ Ukurlah jarak kota tempat ia meninggal antara kota asal dan kota tujuan, Manakah lebih dekat, maka itulah bagiannya.” Para malaiakat itu lalu mengukur, ternyata mereka mendapati si pembunuh meninggal dekat kota tujuan, maka malaikat Rahmatlah yang berhak membawa roh orang tersebut.” ( H.R Bukhari dan Muslim ).





Pada riwayat lain di dalam kitab Ash-Shahih disebutkan : “Ia lebih dekat sejengkal untuk menuju daerah tujuan, maka ia dimasukkan dalam kelompok mereka.”Dalam riwayat lain, di dalam kitab Ash-Shahih disebutkan : “Kemudian Allah Ta`ala memerintahkan kepada daerah hitam itu untuk menjauh dan memerintahkan kepada daerah yang baik itu untuk mendekat kemudian menyuruh kedua malaikat itu mengukurnya, akhirnya mereka mendapakan daerah yang baik itu sejengkal lebih dekat sehingga ia diampuni.” Di dalam riwayat lain disebutkan: “Allah mengarahkan hatinya untuk menuju ke daerah yang baik itu”

sumber:riyadhus shalihin
-

No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __