Selera tinggi [img:corbis] |
Dalam interaksi yang kelihatannya sederhana tapi rumit itu, membuahkan suatu bentuk tren cara bergaul, cara berpakaian, cara memilih barang dan lain sebagainya, sehingga kian hari selera seseorang akan semakin tinggi. Tapi seberapa tinggikah Selera Anda?
Masih teringat beberapa hari yang lalu bersama teman-teman berbagi pengalaman dan tukar pikiran. Seorang senior menceritakan tentang kehidupan nyata yang ternyata lucu. Kurang lebih seperti ini:
"Kita sering melihat, orang-orang di luar sana. Mereka berpenampilan menarik, bajunya bagus-bagus, mengikuti mode / tren saat ini. Kendaraan mereka bagus, keren, harganya juga tidak murah. Bahkan ada yang memesan sesuatu hanya khusus untuk dirinya sendiri | tidak ada yang jual. Pastilah orang semacam ini memiliki selera tinggi", kata beliau.
Beliau melanjutkan,
"lha... tapi.. lucunya, Selera mereka itu rendah. ya.. memang selera luar mereka tinggi tapi tidak di dalam dirinya. Nah.. buktinya, coba cermati kata-kata yang dikeluarkan dari mulut mereka. Penampilan mereka bagus, mobilnya mewah.. tapi bicaranya kotor"
"Apa bisa disebut seleranya tinggi? Lha wong bicara | kata-kata yang tidak beli saja mereka memilih kata-kata yang buruk.."
Saya jadi teringan pepatah jawa:
Ajining raga ana ing busana, Ajining diri ana ing lathi
dalam bahasa Indonesia:
Harga tubuh berada di pakaian, harga diri ada di lidah.
Nah.. bagaimana dengan anda? Seberapa Tinggi Selera Anda?
Baca Juga:
FILOSOFI TERIMA KASIH | Makna di Balik “Terima Kasih” | "Terima Kasih" Sederhana tapi Bermakna
_____
_____
No comments:
Post a Comment