..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Wednesday, December 3, 2008

DEMAM REMATIK (RHEUMATIC FEVER)

DEMAM REMATIK (RHEUMATIC FEVER)

Prasetya Hudaya

Adalah suatu penyakit sistemik dengan manifestasi radang akut non suppurative yang mengenai jaringan ikat seluruh tubuh, terutama jaringan ikat di sendi-sendi tepi yang besar, jantung, otak dan kulit. Bersifat kronis yang sering mengalami exacerbasi akut.






Etiologi dan Patogenesis :

Masih belum jelas. Gejala-gejalanya biasnya timbul 1-3 minggu setelah penderita menderita infeksi akut saluran napas bagian atas (tonsillitis, pharyngitis) yang disebabkan kuman streptococcus beta hemolyticus group A.

Seperti kita ketahui bahwa infeksi saluran napas bagian atas paling sering disebabkan virus, tetapi dapat pula disebabkan bakteri termasuk kuman streptococcus beta hemolyticus group A. Bila infeksi saluran napas bagian atas tersebut disebabkan kuman streptococcus beta hemolyticus group A, + 3-5% penderita akan berkembang mendapat demam rematik.

Faktor-faktor predisposisi seseorang mudah mendapat demam rematik adalah :

- Umur : jarang ditemukan pada umur di bawah 4 tahu atau di atas 15 tahun. Paling banyak pada umur 5 – 10 tahun.

- Familial suspectibility : karena demam rematik sering ditemukan pada beberapa anggota dari satu keluarge.

- Malnutrition

- Lingkungan yang padat

- Keadaan kesehatan yang memburuk dan daya tahan individu yang menurun.

- Laki-laki : wanita = 4 : 3

Patologi

- Pada sendi : membrana synovia memperlihatkan hiperemia dan udema, sedang cairan sendi jernih dan steril dengan peningkatan jumlah lekosit.

- Pada jantung : dapat ditemukan lesi yang khas yang disebut Jisim-jisim Aschoff (Aschoff Bodies) yang menggambarkan adanya kerusakan otot jantung yang bersifat fokal. Pada katup-katup jantung (valvula cordis) dapat ditemukan lesi yang dapat menimbulkan kelainan katup jantung. Kelainan katup jantung dapat berupa stenosis )menyempit) atau insufisiensi )katup tidak dapat menutup rapat, sehinga menimbulkan arus balik / bocor)

Gejala Klinik

Jones berdasarkan kepentingan diagnosis membedakan gejala-gejala demam rematik sebagai berikut:

  1. Major sign (bersifat khas untuk demam rematik)
    1. Carditis:

50 – 75% penderita demam rematik akan timbul cacat jantung yang permanen. 5 – 10% di antaranya akan mengalami gagal jantung kongestif (congestive hearth failure).

    1. Poyarthritis migrans:

- Sifat arthritis hampir selalu berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lain

- Biasanya yang terserang adalah sendi-sendi besar, seperti : siku, pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki dan lain-lain. Sendi-sendi menjadi bengkak, panas, merah, timbul nyeri spontan, nyeri bila digerakkan dan sangat nyeri bila ditekan. Biasanya dengan atau tanpa diobati akan hilang sendiri tanpa bekas. Tetapi kadang-kadang dapat timbul deformitas sendi yang terjadi sekunder setelah serangan-serangan berulang yang dikenal sebagai SINDROM JACCOUD.

    1. Chorea:

Berupa pergerakan yang cepat tanpa kemauan penderita dan tanpa tujuan tertentu, yang disertai kelemahan otot-otot. Timbul lambat setelah gejal-gejala lain menghilang.

    1. Erythema marginatum:

- Berupa ruam kulit berbentik cintin yang besar, dengan pusat yang berwarna agak merah dan daerah tepi yang berbatas tegas.

- Tidak terasa gatal.

- Terutama didapatkan pada bagian dada, perut, lengan atas dan tidak pernah ditemukan di daerah muka.

    1. Subcutaneus nodulus:

- Ialah benjolan-benjolan di bawah kulit, berukuran kecil, berkonsistensi keras dan tidak terasa nyeri.

- Ditemukan di daerah extensor, terutama pada siku, lutut, pergelangan tangan dan belakang kepala.

- Hanya 5% dari penderita yang menampakkan gejala ini. Sering timbul bersamaan dengan adanya carditis.

  1. Minor Sign (bersifat kurang khas untuk demam rematik)
    1. Klinis

- Demam

- Arthragia (nyeri sendi)

- Riwayat serangan terdahulu.

- Adanya penyakit jantung rematik (R.H.D = Rheumatic Hearth Disease).

    1. Laboratoris

- Peningkatan L.E.D (Laju Endap Darah)

- Peningkatan hitung lekosit dalam darah (lekositosis)

- Peningkatan C.R.P. (C-reactive protein)

- Peningkatan ASTO / Aso (Anti Streptolysin O)

- Perpanjangan P-R interval pada EKG (Elektrokardiogram)






Diagnosis

Dapat ditegakkan bila ditemukan : 2 major sign atau 1 major sign dengan 2 minor sign.

Perjalanan penyakit

- Kecuali carditis, hampir seluruh manifestasi demam rematik akan menghilang tanpa sequelae (gejala sisa = gejala residual). Tetapi serangan-serangan ulang sering terjadi.

- Carditis dapat kambuh tanpa manifestasi lain

- Pada orang dewasa, demam rematik agak jarang ditemukan. Bila ditemukan, umumnya gejal-gejalanya lebih ringan dan lebih sedikit yang mengenai jantung.

Pengobatan

1. istirahat di tempat tidur, terutama bila ada tanda-tanda carditis dan baru boleh bangun dan berjalan 7 – 10 hari gejal-gejala aktif hilang.

2. dietetik : makanan bergizi.

3. obat-obatan:

- salicylat (Aspirin, Acetosal)

- corticosteroid (prednison, prednisolon, dexamethasone, betamethasone, cortison dan lain-lain).



Pencegahan

1. Primer (sebelum terkena demam rematik) :

Sulit dilakukan, karena :

- Infeksi oleh streptococcus beta hemolyticus group A sering ringan, sehingga tidak menarik perhatian penderita untuk cepat-cepat mencari pengobatan.

- Dokter tidak tahu individu mana yang rentan (susceptible) terhadap demam rematik.

2. Sekunder:

Ditujukan kepada penderita yang diduga atau telah pasti menderita demam rematik.

Lamanya pencegahan sekunder :

a. Bila tidak ada penyakit jantung :

- Orang dewasa : hingga 5 tahun setelah serangan

- Anak-anak : sampai umur 18 tahun.

b. Bila telah mengidap penyakit jantung kronik : sampai umur 50 tahun.

SUMBER : Hudaya, Prasetya. 2002. Reumatologi. Surakarta : Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi





No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __