..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Tuesday, September 15, 2009

Teori Plastisitas 2

lanjutan Teori Plastisitas 1

PENGGOLONGAN PLASTISITAS OTAK


• Plastisitas dari struktur Anatomi
– Regenerasi (regeneration)
– Penyebaran kolateral (collateral sprouting)
• Penyesuaian fisiologis
– Diaschisis
– Peningkatan sensitivitas hubungan saraf (Denervation supersensitivity)
– Pengefektifan sinapsis laten (Silent synapsis recruitment)
• Cross modal plasticity meliputi:
– Aktivasi bilateral dari sistem motorik
– Penggunaan jalur ipsilateral
– Perekrutan area motorik tambahan


1. Diaschisis (neural shock) atau pemulihan spontan
– Gangguan laten dari aktivitas neuronal di dekat area kerusakan
– Penurunan suplai darah dan metabolisme
– Biasanya pasien menunjukkan gejala flaccid
– Pemulihan dini (3-4 minggu setelah lesi) biasanya disebabkan oleh resolusi dari diaschisis
– Hilangnya edema serebri, perbaikan fungsi sel saraf daerah penumbra, serta adanya kolateral -> dapat terjadi dalam waktu yang tidak lama


2. Perbaikan yang terus berlangsung dalam beberapa bulan bahkan beberapa
tahun (plastisitas otak)
 Pengefektifan sinapsis laten (Silent synapsis recruitment):
Pembukaan jalur yang sebelumnya telah ada tetapi secara fungsional terdepresi à melalui belajar dapat dipanggil ketika sistem yang biasa telah gagal

 Peningkatan sensitivitas hubungan saraf (Denervation supersensitivity): pasca sinapsis menjadi sangat sensitif sehingga impuls saraf minimal mampu diterima, perubahan dalam konduksi dendrit termasuk peningkatan pengeluaran transmitter & disinhibisi terminal eksitatoris

 Axonal regeneration
Terjadi regenerasi pada serabut saraf dimulai dari proksimal menuju ke distal


 Collateral sprouting (pertunasan kolateral)
Merupakan pertunasan dari sel yang utuh / tidak rusak yang berdekatan dengan jaringan saraf yang rusak, ke daerah denervasi setelah sebagian/semua input normalnya rusak.
Pertunasan meningkatkan efektivitas sinaptik & menggantikan sinaps yang rusak à sinaptogenesis dinamis yang terus menerus terjadi dalam keadaan normal





***




***

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMULIHAN

 Ukuran lesi (luas vs sempit? umbra vs penumbra?)
 Umur (bgmn bayi vs orang dewasa vs lanjut usia?)
 Jenis kelamin (bgmn lelaki vs wanita?)
 Tipe/perjalanan kerusakan (mendadak vs perlahan?)
 Kematangan dari area yang rusak
 Fungsi dari area tersisa
 Pengalaman (didapat dari specific training)
 Pemakaian/latihan motorik/ (dari therapeutic intervention)
 Lingkungan
 Intervensi obat-obatan (pharmacotherapy)


IMPLIKASI UNTUK FISIOTERAPIS
• Pemulihan sebenarnya (true recovery) pada otak mungkin terjadi pada situasi tertentu
• Kompensasi mungkin bisa lebih menonjol dibanding dengan pemulihan sebenarnya
• Bila kompensasi dikedepankan maka pemulihan sebenarnya tidak akan terjadi
• Fisioterapis harus tahu kapan mengembangkan pemulihan sebenarnya atau kompensasi; pemulihan sebenarnya memungkinkan gerakan fungsional yang efektif dan efisien walaupun akan terjadi kelambatan kemajuan gerak fungsional
• Intervensi dini lebih efektif daripada intervensi yang terlambat
• Semakin intens fisioterapis semakin menghasilkan outcome yang lebih baik
• Efektifitas biaya
• Pemulihan maksimal terjadi pada masa-masa awal (golden period) tetapi pemulihan dapat terus berlangsung hingga beberapa tahun (jangka panjang)
• Semakin spesifik jenis latihan semakin baik hasil fungsionalnya
• Perlu kerjasama antar profesi rehabilitasi dan jenis intervensinya
• Perlu untuk selalu memantau perkembangan up to date dan melakukan penelitian


PENGARUH LATIHAN MOTORIK TERHADAP PLASTISITAS
• Studi pada hewan: latihan motorik memperkuat hubungan neuron yang ada dan menciptakan hubungan yang baru
• Pada manusia: latihan motorik menghasilkan perubahan fungsional di dalam otak, seperti:
– Perubahan aktivitas di level cortical
– Meningkatkan vaskularisasi
• Otak manusia terbukti sangat adaptif dan plastis serta dapat mengadakan perubahan struktural dan fungsional apabila diberikan stimulasi lingkungan
• Stimulasi lingkungan à berupa stimulasi sensoris diterima oleh individu sebagai sebuah pengalaman & respon tindakan (sensorimotor)
• Ternyata aktivitas di otak juga meningkat pada saat membayangkan gerakan (mental practice), tanpa harus melakukan aktivitas
• Informasi yang masuk dan diterima memori jangka pendek hanya merupakan fenomena biolistrik yang berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam
• Keberhasilan pembelajaran terjadi à bila informasi ditransfer ke memori jangka panjang à dapat diingat lebih lama, malahan seumur hidup
• Proses transfer informasi itu dapat melalui strategi latihan, ulangan, perhatian & asosiasi
• Memori jangka panjang à terjadi perubahan struktrur otak dengan aktivitas gen, pembentukan protein baru & pertumbuhan cabang-cabang sel neuron
• Orang dengan pengangkatan satu hemisfer otak (hemispherectomy) ternyata menunjukkan relokasi fungsi dan melatih otak yang tersisa untuk melakukan aktivitas yang dulunya dikerjakan oleh hemisfer yang sudah diangkat
• Otak bisa dianalogikan dengan otot, dimana semakin diaktifkan semakin baik hasil yang diperoleh
• Neural plasticitas dapat terjadi tidak hanya pada pemulihan kemampuan motorik tetapi juga pada kemampuan memori, penglihatan ataupun bicara
• Bahkan beberapa tahun setelah stroke, neural plasticitas dapat terus terjadi


source:
Setiawan, M Physio
Disampaikan pada Pelatihan Nasional Dimensi baru penatalaksanaan Fisioterapi pada kasus Stroke secara paripurna Surakarta, 26-28 Juli 2007

No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __