..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Thursday, March 31, 2011

Ilmu "Keberuntungan" [2]


Lanjutan : Ilmu "Keberuntungan" [1] >> Tanyakan pada orang-orang yang berpikir mereka tidak beruntung dan mengharapkan segala sesuatu, berdasarkan mulai dari isu jalanan hingga ke penjelasan ilmiah, bahkan hingga hal-hal yang tidak relevan seperti hari lahir mereka.
Mereka akan menyertakan kenyataan yang mereka alami, itu semua karena keberuntungan mereka terlalu buruk dalam jangka waktu yang lama, itu berarti keberuntungan mereka belum berubah menjadi lebih baik. Tanyai mereka tentang orang yang beruntung dan mereka akan mengatakan kepada anda, itu semua karena ia selalu beruntung, mereka harus berhati-hati, kalau tidak, keberuntungan mereka akan hilang.



Pernyataan-pernyataan tersebut tidak ada yang benar. Saya tahu ada orang-orang yang menghabiskan waktunya dengan “jatuh dengan mukanya” dan saya tahu orang-orang yang “berdiri di atas kakinya”, tak peduli apapun yang terjadi. Kunci yang akan saya tunjukkan kepada anda ada di akhir kalimat,..”tak peduli apapun yang terjadi”. Keberuntungan tidak dapat diapa-apakan. Ini semua ilmiah.

Ada penelitian menarik tentang keberuntungan yang dilakukan oleh Richard Wiseman, seorang psikolog Universitas Hertfordshire. Dia memberikan surat kabar kepada dua kelompok, kelompok orang-orang “beruntung” dan kelompok orang-orang “tidak beruntung”. Kedua kelompok kemudian diminta untuk melihat surat kabar dan mengatakan berapa banyak gambar di surat kabar tersebut. Rata-rata, kelompok orang-orang “tidak beruntung” memerlukan waktu 2 menit untuk menghitung gambar, sedangkan kelompok orang-orang “beruntung” hanya memerlukan waktu beberapa detik saja.
Mengapa? Karena halaman kedua surat kabar tersebut berisi pesan yang bunyinya “Berhenti menghitung. Ada 43 gambar dalam surat kabar ini”. Pesan tersebut menghabiskan setengah halaman dan ditulis dengan ukuran besar ( 2 inchi). Pesan tersebut sangat mencolok bagi semua orang, tapi orang-orang “tidak beruntung” melewatkannya dan orang-orang “beruntung” memperhatikannya dan menindaklanjutinya.

Itu semua bukan karena keberuntungan. Tapi tentang bagaimana “menjaga mata anda tetap terbuka.”



Saya adalah tipe orang yang menyadari keberuntungan. Saya belajar menjadi beruntung. Saya berinteraksi dengan sebanyak mungkin orang untuk menciptakan sebanyak mungkin kesempatan sesuai kemampuan saya untuk diri saya. Saya membuang hal-hal yang negatif dan mengejar hal-hal yang positif dengan cara-cara yang sangat kreatif. Saya mengetahui kapan untuk berhenti dalam rangka untuk menilai bahwa orang lain tidak mengetahuinya dan kapan saatnya bergerak untuk hal-hal yang lebih baik dari apa yang sudah ada didepan mata saya. Ini semua bukan karena saya punya keberuntungan yang lebih baik daripada orang lain; ini semua karena saya dapat melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain.


dari: Drawk Kwast [mindpowernews.com]

Butik Online ( tinyurl.com/TokoCewek )***TIPS n TRIK Bisnis Online ( tinyurl.com/cuma50saja )
**

No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __