Celana Jins [img:MediaIndonesia] |
"Tadinya, saya kira akan menemukan beberapa bakteri seperti E coli, tetapi ternyata kami tak menemukannya, hanya beberapa bakteri normal yang tidak membahayakan kulit. terkejut menemukan ada tidak ada, bakteri kulit normal," kata Rachel McQueen, profesor ilmu tekstil di Universitas Alberta, seperti dikutip News.com.au, Selasa (1/2).
"Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri di celana jins tidak tergolong tinggi meski tak dicuci secara teratur," katanya.
Jins yang dijadikan bagian dari percobaan merupakan milik salah satu mahasiswa Prof McQueen, Josh Le. Le telah membeli celana jins tersebut pada 2009 dan mengenakannya setidaknya lima hari setiap minggu selama 15 bulan tanpa mencucinya.
Setelah itu, Le dan Prof McQueen memutuskan untuk menguji jeans guna mengetahui tingkat pertumbuhan bakterinya.
Jins itu diuji sekali sebelum dicuci dan kemudian diuji lagi setelah dicuci dan dipakai selama dua minggu. Setelah dibandingkan, kadar bakteri kedua uji coba itu ternyata sama. Prof McQueen mengatakan eksperimen ini setidaknya membuat kita tahu bhawa jins tidak akan berbahaya meski telah lama tak dicuci. Namun, bukan berarti Anda malas dan menunda-nunda untuk mencucinya. "Kebanyakan bakteri terhantar ke jins dari si pemakainya. Bakteri-bakteri itu tergolong normal dan tidak akan membahayakan kulit," tambahnya.
_____
_____
sumber: MediaIndonesia
No comments:
Post a Comment