Pil KB [img:Corbis] |
Sebuah penelitian di Inggris mengamati lebih dari 46.000 wanita selama hampir empat dekade dari tahun 1968. Mereka membandingkan jumlah kematian pada wanita yang mengonsumsi kepada KB dan wanita lainnya.
Para ahli menyimpulkan pil KB mengurangi risiko kematian akibat kanker usus sebesar 38 persen dan dari penyakit lain sekitar 12 persen. Hasil penelitian ini diterbitkan Jumat (12/3/2010) di jurnal kedokteran Inggris, BMJ.
Angka kematian sedikit lebih tinggi ditemukan di kalangan wanita di bawah usia 30 tahun yang mengonsumsi pil KB, dibadingkan usia 50 tahun.
Dokter tidak tahu persis mengapa pil dapat menurunkan angka kematian. Pil KB berisi hormon sintetis untuk menekan ovulasi, yang mungkin memiliki peran dalam mencegah penyakit tertentu.
Studi sebelumnya telah menemukan pil KB dapat melindungi terhadap kanker ovarium dan endometrium, tetapi sedikit meningkatkan peluang kanker payudara dan kanker leher rahim.
Namun tetap saja perempuan yang minum pil KB lebih sehat daripada mereka yang tidak. "Dalam jangka panjang, manfaat kesehatan dari pil kontrasepsi mengalahkan setiap risiko," ujar Richard Anderson, seorang ahli kandungan di Universitas Edinburgh.
Anderson tidak terkait dengan studi BMJ, namun ia mengatakan penemuan itu mungkin tidak untuk wanita yang menggunakan pil kontrasepsi modern. Pil KB modern mungkin memiliki risiko berbeda dari produk sebelumnya.
Risiko juga tergantung kapan perempuan mulai minum pil dan berapa lama. "Banyak wanita, terutama mereka yang menggunakan generasi pertama kontrasepsi oral bertahun-tahun lalu, cenderung yakin pada hasil penelitian kami," ujar Philip Hannaford dari Universitas Aberdeen, Skotlandia, yang memimpin penelitian itu.
Hannaford menambahkan risiko dan manfaat pil KB berbeda-beda di seluruh dunia, tergantung pada bagaimana digunakan dan kondisi kesehatan masing-masing pasien.
_____
_____
sumber: tribunnews
No comments:
Post a Comment