..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Monday, February 2, 2009

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Nyeri Haid

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Nyeri Haid
By Witahitaputra




Fisioterapi adalah upaya pelayanan kesehatan profesional yang bertanggung jawab atas kapasitas fisik kemampuan fungsional bagi umat manusia, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal agar dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan peran dan fungsinya di masyarakat.

Tujuan Fisioterapi diantaranya adalah memberi pelayanan yang paripurna, efektif dan efisien kepada semua orang yang memerlukan pelayanan kesehatan kapasitas kemampuan fungsional fisik sehingga dapat upaya mencapai tujuan program fisioterapi, dan melibatkan pasien/klien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan fisioterapi. Dari pintu inilah bisa dijalin interaksi profesional fisioterapi yang pada masa sekarang tidak hanya pada subyek sakit tetapi mulai merambah pada subyek sehat. Hal ini karena peran fisioterapi sekarang telah mampu menjangkau lebih dalam pada aspek-aspek kehidupan lainnya.

Fisioterapi berperan dalam banyak hal di dunia kesehatan, diantaranya yaitu pada penanganan cedera olahraga, rehabilitasi penyandang cacat bersumber daya masyarakat, menentukan pemberian terapi latihan yang sesuai bagi penderita penyakit jantung dan jalan nafas, memperbaiki gerakan yang tidak normal yang disebakan karena cedera syaraf otak maupun syaraf tepi, memperbaiki kembali gangguan gerakan pada pasien patah tulang dan kelainan pada pergerakan sendi, membantu meredakan rasa nyeri otot maupun persendian, deteksi dini kecacatan pada balita, stimulasi tumbuh kembang bayi, dan tidak kalah pentingnya peran fisioterapi pada bidang kesehatan wanita, termasuk di dalamnya pemberian latihan yang sesuai bagi wanita hamil dan pemberian terapi latihan yang sesuai bagi ibu-ibu dalam masa nifas, serta tidak kalah pentingnya, upaya-upaya fisioterapi dalam meredakan nyeri haid.

Semua wanita normalnya mengalami menstruasi / haid setiap bulannya. Hal ini terjadi karena proses peluruhan sel telur yang tidak dibuahi. Pada masa menstruasi ini pada sebagian wanita mengalami rasa nyeri terutama di daerah perut bawah. Sebagian dari mereka yang mengalami nyeri perut bawah tersebut ada yang merasa bisa menerima dan mampu beraktifitas normal dalam masa menstruasi, namun sebagian yang lain tidak mampu menahan rasa sakitnya, sehingga harus tidak masuk sekolah atau tidak masuk kerja karena nyeri yang dideritanya.


Beberapa literatur menggolongkan nyeri haid ini digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. nyeri haid primer, yang memang karena proses menstruasi.

2. nyeri haid skunder, yang disebabkan karena adanya proses penyakit.

Namun ada juga literatur yang menggolongkan menjadi tiga, dengan menyebut yang ketiga sebagai nyeri haid membranosa.






Mengapa nyeri haid terjadi?
Hal ini berpangkal pada mulainya proses menstruasi itu sendiri yang merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi. Kontraksi otot-otot rahim tersebut membuat aliran darah ke otot-otot rahim menjadi berkurang yang berakibat meningkatnya aktivitas rahim untuk memenuhi kebutuhannya akan aliran darah yang lancar, juga otot-otot rahim yang kekurangan darah tadi akan merangsang ujung-ujung syaraf sehingga terasa nyeri

Nyeri tersebut tidak hanya terasa di rahim, namun juga terasa di bagian-bagian tubuh lain yang mendapatkan persyarafan yang sama dengan rahim.

Oleh karena itulah maka rasa tidak nyaman juga dirasakan di bagian-bagian tubuh yang digunakan untuk buang air besar, buang air kecil, maupun otot-otot dasar panggul dan daerah di sekitar tulang belakang sebelah bawah. Hal ini disebut juga sebagai nyeri rujukan (referred pain).

Dari hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa nyeri yang dirasakan oleh setiap bagian tubuh akan mengakibatkan ketegangan otot-otot di sekitarnya; ketegangan otot-otot tersebut akan membuat daerah tersebut kekurangan aliran darah; keadaan tersebut menimbulkan nyeri yang bertambah; yang selanjutnya meningkatkan ketegangan otot-otot; begitu seterusnya. Oleh karena itu harus diupayakan agar ada upaya-upaya meredakan rasa nyeri dan upaya-upaya untuk meredakan ketegangan otot, agar tercapai keadaan yang disebut nyaman atau rileks.

Tindakan-tindakan fisioterapi untuk meredakan nyeri haid tersebut diantaranya adalah terapi-terapi yang ditujukan untuk rileksasi, termasuk di dalamnya latihan-latihan gerak aktif secara lembut dan pelan (relax active movement), pemijatan yang lembut (gentle massage), kompres hangat pada daerah-daerah yang mengalami nyeri dan ketegangan otot (warm wrapping), maupun dengan pemberian stimulasi elektris pada syaraf melewati kulit dengan menggunakan alat yang disebut TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation).

Latihan-latihan gerak aktif secara lembut dan pelan (relax active movement) bermanfaat untuk menurunkan ketegangan otot-otot perut bawah, punggung bawah, otot-otot dasar panggul maupun otot-otot paha. Latihan ini dilakukan di ruangan yang suasananya memungkinkan timbulnya rasa nyaman.

Pemijatan yang lembut juga bermanfaat untuk menimbulkan rasa nyaman dan menurunkan nyeri. Pijatan-pijatan ini selain dilakukan oleh orang lain, juga bisa dilakukan sendiri. Gunakan baby oil atau minyak zaitun yang ditetesi wewangian yang disukai agar memancarkan aroma yang menenangkan sebagai media memijat. Pijatan pada paha dimulai dari lutut kemudian naik ke pangkal paha (ke arah jantung), sedangkan pijatan perut dilakukan searah putaran jarum jam. Pijatan pada punggung dilakukan ke arah jantung.





Kompres hangat dilakukan dengan menggunakan handuk yang sudah dicelupkan ke dalam air hangat, kemudian diperas, dan ditempelkan pada perut bawah. Nikmatilah kehangatan yang meresap ke dalam otot-otot perut sambil berbaring terlentang dan kedua tungkai diganjal dengan guling. Apabila suhu handuk sudah tidak memadai lagi, ulangi dengan mencelupkannya kembali dalam air hangat.

TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation) merupakan suatu cara penggunaan energi listrik yang digunakan merangsang sistem syaraf melalui permukaan kulit. Cara ini telah diteliti dan terbukti efektif guna mengurangi berbagai tipe nyeri . TENS bekerja dengan cara memblokir nyeri dengan stimulasi listrik. Arus yang dihasilkannya menimbulkan mekanisme “gerbang nyeri” untuk mengurangi nyeri. Intensitas yang nyaman besarnya ialah 2 –3 kali nilai ambang persepsi.

Mekanisme lain yang dapat dicapai oleh TENS ialah mengaktivasi sistem syaraf otonom yang akan menimbulkan tanggap rangsang pada pembuluh darah, yang membuat pembuluh darah mengalami dilatasi, maka aliran darah ke otot-otot yang nyeri akan meningkat sehingga akan mengangkut materi yang dapat penyebab nyeri keluar dari bagian yang nyeri tersebut.

Teori lainnya menyatakan bahwa TENS dapat memberikan efek pereda nyeri lewat rangsangan terbentuknya endorfin dan opiat endogen. Hal ini didukung penelitian bahwa stimulasi listrik pada titik akupuntur dengan intensitas tinggi dan frekuensi rendah mengakibatkan peningkatan endorfin pada cairan yang melindungi susunan syaraf pusat (serebrospinalis). Intensitas stimulasi yang dianjurkan untuk mengaktifkan media opiat ialah berkisar pada besaran l0 kali ambang persepsi dengan frekuensi rendah atau “accupuncture like TENS“. Aplikasi TENS efektif untuk mengurangi nyeri dan lamanya pengurangan nyeri tetap berlangsung meskipun aplikasi TENS sudah dihentikan.

Apapun terapi pereda nyeri haid yang diterapkan, tetap harus diiringi dengan ketenangan hati, kejernihan pikiran, kestabilan emosi dan keyakinan bahwa semua wanita di dunia mengalami hal yang sama. Namun apabila dengan penanganan-penanganan tersebut di atas masih terasa nyeri yang menghebat, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penyebab pasti dari penyakit yang mungkin diderita.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Amin.


Sumber: http://witahitaputra.wordpress.com/



No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __