Kedengarannya aneh,, Bagaimana mungkin Tanaman mengenali saudaranya?? Tapi ini bukanlah fiksi yang mengada-ada, tanaman yang tumbuh dari bibit tanaman yang sama ( memiliki hubungan saudara) faktanya saling mengenal dan memperlakukan tanaman saudaranya lebih baik dibanding tanaman yang bukan saudara mereka. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Susan Dudley dari Universitas McMaster Kanada dalam studi ilmiahnya.
Berdasarkan pada penelitiannya ketika tanaman dipaksa harus berbagi pot dengan tanaman lain dari spesies yang sama, mereka akan berkompetisi dengan ganas dan meningkatkan pertumbuhan akarnya. Perilaku tersebut berbeda saat tanaman yang bertetangga tersebut adalah saudara, atau dari induk yang sama, mereka tidak bersaing.
Pada studi lain yang dipublikasikan di American Journal of Botany, Dudley dan Dr. Guillermo Murphy, juga dari Universitas McMaster, menemukan bahwa ketika tanaman bertetangga adalah saudara, tanaman Impatiens pallida cenderung meningkatkan pertumbuhan ranting dan cabang untuk mendapatkan lebih banyak cahaya tanpa perlu menghalangi cahaya tanaman saudaranya. Tetapi ketika tetangga itu asing, mereka cenderung menyerap banyak makanan dari akarnya dan menyalurkan ke daun dan menghasilkan daun yang lebih besar sehingga bisa menikmati cahaya yang terbatas dan sekaligus secara negatif mempengaruhi tanaman sekitarnya dengan menutupi mereka.
Sebuah studi yang dilakukan peneliti di Universitas Delaware menemukan bahwa tanaman asing yang ditanam berdekatan sering tumbuh lebih pendek karena kebanyakan energi mereka dipusatkan di akar pertumbuhan. Di sisi lain, tanaman bersaudara tidak saing bersaing, dan akar mereka biasanya lebih pendek. Selain itu, ketika tanaman bersaudara ditanam berdekatan, daun mereka sering saling bersentuhan dan menempel, tetapi jika tanaman asing, maka akan tumbuh ke atas dan tidak saling bersentuhan.
“Mungkin saja ketika saudara ditanam bersama, mereka dapat menyeimbangkan serapan nutrisi dan tidak rakus,” kata Dr. Harsh Bais, penulis utama dalam studi tersebut dalam siaran persnya. Peneliti menyarankan bahwa pengenalan saudara mungkin dikarenakan indikasi kimia pada akar.
Pada Juni 2009, Dr. Richard Karbam dari Universitas California di Davis mempublikasikan studinya dan mengindikasikan bahwa tanaman sagebrush bukan hanya mengenal “klone” (potongan gen identik tanaman) mereka, tetapi bahkan dapat mengomunikasikan bahaya.
Ketika tanaman sagebrush dirusak oleh binatang herbivora, mereka akan secara otomatis mengeluarkan tanda bahaya untuk memperingatkan tanaman lain akan bahaya yang segera datang. Melalui Gen, tanda bahaya itu disebarkan dengan diikuti keluarnya kimia tertentu, membuat tanaman ini tidak menguntungkan untuk dimakan binatang herbivora.
sumber: erabaru.net
No comments:
Post a Comment