..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..
Showing posts with label iptek. Show all posts
Showing posts with label iptek. Show all posts

Tuesday, August 9, 2011

Karpet Terbang berhasil di”CIPTAKAN”

Karpet terbang pastinya kita kenal dalam film Aladin / kisah 1001 malam. Dalam film Aladin, karpet terbang ini berfungsi sebagai alat transportasi udara Aladin yang diciptakan oleh om Jin.
Berdasarkan kisah / terinspirasi dari kisah 1001 malam tersebut, dua mahasiswa Academy of Fine Arts di Wroclaw, Polandia menciptakan karpet terbang bernama Allawan.
Karpet Terbang Aladin


Friday, June 10, 2011

Satelit Temukan Kembali Piramida Mesir

PyramidSetidaknya ada 17 Piramida mesir yang hilang ditemukan kembali melalui kamera satelit. Piramida-piramida tersebut secara tidak sengaja terlihat dari pantauan udara saat para ilmuwan melakukan pemantauan keadaan geografi Mesir.

Tuesday, May 10, 2011

Penyingkat Domain ( URL SHORTENER )

Saat ini di jagad maya internet telah banyak beredar jasa layanan penyingkat Domain gratis. Domain atau yang lebih dikenal sebagai alamat situs, tentunya akan lebih mudah diakses dengan nama yang singkat. Apalagi kalo kita dikasih alamat domain tersebut di dunia nyata, domain / URL yang panjang akan mempersulit kita mengakses situs tersebut (kecuali kalau berupa link yang tinggal di klik)

Oke berikut ini beberapa situs penyedia URL SHORTENER / Penyingkat Domain gratis:

Monday, April 4, 2011

Ilmuan ciptakan Tangan keTIGA ??


Para ilmuwan di Institut Karolinska Stockholm telah menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk menciptakan sensasi dari tangan ketiga.

Selama percobaan, peserta duduk di meja dengan tangan palsu yang terbuat dari karet, yang ditempatkan di sebelah tangan kanan mereka. Peserta dapat melihat dua tangan asli dan satu tangan palsunya, dan kemudian sang ilmuwan menyentuh tangan kanan peserta dan tangan palsu karet dengan dua kuas kecil di tempat yang sama, dengan menyamakan usapan sesempurna mungkin, untuk menciptakan perasaan memiliki tangan ketiga.



Peserta harus berfokus pada tangan palsu. Saat hal ini terjadi, akan muncul konflik didalam otak, mengenai tangan kanan mana yang dimiliki oleh tubuh peserta.

Arvid Guterstam, salah satu peneliti berkata, otak memiliki cara cerdas untuk menyelesaikan masalah ini.

[Arvid Guterstam, Peneliti di Institut Karolinska]:
"Otak menyelesaikan konflik ini dengan menerima kedua tangan kanan sebagai miliknya, dan peserta akan mendapat sensasi ia memiliki dua tangan kanan, tangan buatan ketiga.”

154 relawan mengambil bagian dari studi ini.

Untuk membuktikan bahwa tangan palsu benar-benar dirasakan sebagai tangan ketiga, ilmuwan "mengancam" tangan palsu atau tangan asli dengan pisau, dan mengukur tingkat keringat dari telapak tangan sebagai respon fisiologis.

Hasil penelitian menunjukkan, peserta memiliki respon stres yang sama ketika tangan palsu diancam seperti tangan asli, tetapi hanya selama periode ketika mereka mengalami ilusi tangan ketiga.

Tidak ada reaksi stres ketika tangan kanan palsu diganti dengan tangan kiri atau kaki palsu.

Henrik Ehrsson, Assosiasi Professor di Departemen Ilmu Syaraf berkata, hasil penelitian ini mengejutkan.

[Henrik Ehrsson, Assosiasi Profesor, Departemen Ilmu Syaraf]:
"Mengejutkan bahwa kita sebetulnya dapat merasakan tangan ketiga sebagai bagian tubuh atas. Hal ini menunjukkan imej tubuh adalah lebih lentur dan dinamis dari yang diperkirakan.”

Ehrsson berkata, temuan ini akan menjadi penting jika otak dapat dihubungkan dengan perangkat anggota badan buatan dan mesin di masa depan.


dari: erabarunews - erabaru.net
Butik Online ( tinyurl.com/TokoCewek )***TIPS n TRIK Bisnis Online ( tinyurl.com/cuma50saja )
**

Monday, March 28, 2011

GATAL menular lewat Pandangan


Tak hanya menguap saja yang menular, rasa gatal pun juga menular. Penelitian mengungkap bahwa Gatal dapat dirasakan / menular hanya dengan melihat orang lain menggaruk.
Peneliti mengujikan 25 sukarelawan dengan memperlihatkan kepada mereka video berdurasi 5 menit. Vidio terssebut berisi seseorang yang sedang menggaruk-garuk tubuhnya. Ternyata video itu mampu menginduksi dan membuat para sukarelawan merasa gatal dan menggaruk tubuhnya.

*

Meskipun peneliti memberikan sebuah cairan di salah satu bagian tubuh sukarelawan untuk memperbesar induksi rasa gatal agar muncul di tempat itu, tapi ternyata rasa gatal yang muncul tak hanya di bagian tubuh yang diolesi dengan cairan tersebut.

"Hasil penelitian kami memperlihatkan bahwa semestinya ada sebuah mekanisme otak pusat yang bertanggung jawab dalam membangkitkan sensasi gatal," kata Dr Gil Yosipovitch, pemimpin riset yang kini telah dipublikasikan secara online di jurnal British Journal of Dermatology.

Kemungkinan, kata Yosipovitch, terdapat beberapa input sensor yang bisa menyebabkan timbulnya rasa gatal, tak hanya terbatas dari stimuli gatal saja. Input sensoris itu bisa salah tafsir, sehingga menimbulkan rasa gatal.

"Sepertinya batasan sehingga timbulnya rasa gatal begitu tipis, ketika terdapat sugesti dalam bentuk visual, bahkan dengan hanya membaca atau memikirkannya," kata Yosipovitch.

Nina Goad, peneliti dari British Association of Dermatologists mengatakan bahwa riset ini menunjukkan betapa besar pengaruh pikiran manusia pada sensasi tubuh manusia.

"Ini adalah penelitian yang menakjubkan dalam meneliti efek dari kekuatan akal pikiran terhadap sensasi tubuh seperti rasa gatal.”

Sumber: telegraph.co.uk dan vivanews.com

*Butik Online ( tinyurl.com/TokoCewek ) *** TIPS n TRIK Bisnis Online ( tinyurl.com/cuma50saja )-

Friday, March 11, 2011

Tak hanya Manusia, Ayam –pun ber- Empati


Ayam, semua orang tentunya mengenal unggas ini. Suatu hal yang mengejutkan jika dikatakan “ayam memiliki rasa empati terhadap sesamanya”. Ayam menunjukkan rasa empati, “ikut merasakan penderitaan ayam lain” dari hati, begitulah hasil sebuah penelitian tentang perasaan Ayam.

*

Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting terhadap kesejahteraan binatang, dalam hal ini ayam, di peternakan maupun di laboratorium hewan.

Perasaan empati, sudah sejak lama didefinisikan sebagai sifat manusia (hanya manusia yang memiliki perasaan empati), karena seseorang akan terpengaruh oleh kondisi emosional orang lain.

Perasaan empati mempengaruhi seseorang untuk berbagi pengalaman bahagia, sedih, maupun tertekan.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ayam betina memiliki kapasitas untuk ber- empati, setidak-tidaknya pada anak-anak mereka sendiri.

Peneliti memilih ayam betina dan anak ayam dalam penelitian ini karena perasaan empati lebih besar dalam hubungannya antara induk dan anak ayam.

Sumber: telegraph.co.uk
*

Saturday, July 24, 2010

10 Juta kali Lebih TERANG dari Pada MATAHARI

10 Juta kali Lebih TERANG dari Pada MATAHARI

Para Ahli astronomi baru-baru ini menemukan sebuah bintang yang 10 Juta kali Lebih TERANG dari Pada MATAHARI. Bintang ini memiliki massa 320 kali massa matahari dalam tata surya kita. Bintang terbesar ini diidentifikasi sebagai bintang R136a1 (lihat gambar). Bintang R136a1 ditemukan oleh peneliti dari University of Sheffield menggunakan teeskop besar milik the European southern Observatory's (ESO).







Setelah diteliti lebih lanjut, bintang tersebut ternyata memiliki temperatur sekitar 10 juta kali temperatur matahari yang sering kita lihat. Jika bintang ini menggantikan matahari dalam tata surya kita, planet-planet dalam tata surya kita terutama bumi akan terbakar dan kering seperti bulan.

Nah lo...,, manusia mana bisa hidup kalo gitu?? Syukur.... mataharikita ternyata udah di design sedemikian rupa oleh TUHAN untuk kehidupan kita :)


ringkasan dari telegraph.co.uk
-

Wednesday, June 30, 2010

Cairan apa yang bikin Semut terpeleset?? hayo....?


Serangga, termasuk semut bisa melekat pada semua tempat, hampir semua bahan buatan dan alami berkat cairan emulsi yang dihasilkan di bagian bawah kaki mereka. Emulsi ini terdiri dari campuran minyak dan air, yang mirip dengan fla puding atau saus. Dengan kemampuan dan bakat yang menonjol mereka itu, maka serangga-serangga termasuk semut patut bertanggung jawab untuk milyaran kerusakan di rumah, ladang, dan kesehatan manusia di seluruh dunia setiap tahunnya.

Akan tetapi tak ada gading yang tak retak, sepandai-pandai tupai meoncat suatu saat akan terjatuh juga. dan... Semut -pun bisa terpeleset juga.. hehehe....




mahasiswa doktoral Jan-Henning Dirks dan professor pembimbing Dr Christofer Clemente, serta Dr Walter Federle menciptakan lapisan penolak serangga non-toxic yang baru dan bisa bertahan lama, mereka menyingkirkan air dari emulsi, sehingga serangga akan terpeleset dengan minyak mereka.

"Serangga akan terpeleset seperti manusia dengan kaki basah di kamar mandi," kata Dirks.

Dirks dan koleganya sudah menyelidiki selama setahun tentang bagaimana serangga menempel di permukaan dan bisa membawa beban berat. Mereka melapisi permukaan dengan berbagai bahan untuk menguji kemampuan menempel serangga. Penemuan cairan penolak serangga ini mereka katakan adalah suatu "kebetulan".

"Suatu hari kami melakukan," kata Dirks. "Ada kesalahan di permukaan yang kami lapisi. Daripada membuangnya, saya mengeluarkan mikroskop dan melihatnya sekali lagi. Ternyata cairan ini bisa membuat serangga terpeleset."

Dirks mengatakan bahwa mereka sudah menguji teknologi pada sedikit spesies serangga seperti semut dan kecoa. Karena semua kaki serangga sangat mirip dan menghasilkan bahan yang sama, peneliti menyimpulkan bahwa teknologi ini bisa diterapkan pada serangga lain.

Tim peneliti sudah mendapat paten untuk teknologi itu dan sekarang ini mencari mitra komersial untuk bekerja dengan penemu untuk membuat teknologi tersedia kepada konsumen.

"Bahan kami tidak bisa rusak. Bisa bertahan sangat lama. Ini seperti cat di dinding anda," kata Dirks.

Peneliti mengatakan produk mereka bisa dipakai di dinding, furniture, pipa ventilasi, tempat makanan, dan botol bayi.


sumber:erabaru.net


KIAMAT sudah pernah terjadi di Bumi ini??

kiamat pernah terjadi
Kiamat sudah pernah terjadi di bumi ini dan kiamat tersebut pernah memusnakan peradaban manusia di muka bumi ini. Bencana dahsyat, berbagai macam bencana, termasuk gempa bumi, banjir, benda angkasa dari luar (termasuk benturan meteor dan komet), timbul tenggelamnya lempeng daratan, perubahan iklim yang mendadak dan sebagainya, telah melenyapkan peradaban dan sejumlah besar makhluk hidup menjadi punah waktu itu, hanya menyisakan sangat sedikit peninggalan sejarah yang masih ada. Manusia-manusia prasejarah yang berbeda dan peradaban yang dimiliki akhirnya lenyap dari atas bumi.

Lantas pertanyaannya, mengapa perdaban tersebut tersingkir / disingkirkan? Kita dapat menemukan beberapa petunjuk melalui gejala-gejala sosial dan dalam uraian orang-orang bijak.


Bencana alam dan penyakit dalam skala besar merupakan sebab-musabab langsung yang mengakibatkan musnahnya peradaban manusia prasejarah, namun mengapa bisa timbul penyakit dan bencana alam yang mematikan secara besar-besaran? Pemahaman yang ada sekarang dari orang-orang tidak dapat menjelaskannya, dan mau tidak mau mereka dikembalikan sebagai gejala alam. Gejala alam merupakan kesimpulan pasif yang diambil orang-orang terhadap perubahan geologis dan astronomis yang tidak dapat dijelaskan. Dipandang dari arti tertentu, ini merupakan suatu purbasangka yang terpaksa.





Demi prakiraan dan mencegah berbagai macam bencana, manusia sekarang (juga manusia prasejarah dulu) telah melakukan penelitian jangka panjang terhadap berbagai macam bencana, mengemukakan beberapa teori, namun kebanyakan ditekankan pada prakiraan bencana dan sisi perlawanannya, menciptakan serangkaian peralatan dan berbagai cara, misalnya ramalan angin topan, memantau gunung berapi, banjir dan sebagainya. Dalam menghadapi bencana alam, orang-orang juga telah menggunakan berbagai macam cara, misalnya membangun apartemen antigempa, mengontrol tanggul, waduk, memperbaiki sungai, fasilitas pertolongan bencana darurat dan lain-lain. Kebijakan-kebijakan yang sebagian besar tergolong pasif ini memiliki efektivitas yang pasti terhadap bencana kecil, dapat mengurangi korban jiwa. Namun, dalam skala yang lebih besar, di hadapan bencana yang menghancurkan, misalnya mendadak daratan menurun, banjir dahsyat yang menenggelamkan, benturan benda angkasa luar, perubahan iklim yang mendadak, dan kekuatan manusia tampaknya sangat lemah, sulit untuk menghindar, hanya bisa menerima apa adanya.

Demi untuk mengobati penyakit, manusia telah mengembangkan sejumlah besar cara dan instrumen kedokteran yang kelihatannya canggih. Namun, manusia sekarang semuanya harus mengakui, bahwa semua cara pengobatan ada keterbatasannya. Lagi pula penyakit yang baru muncul dengan tiada henti membuat manusia sulit untuk mengatasinya. Di hadapan wabah penyakit menular yang muncul mendadak secara luas, sama sekali tidak berdaya. Tidak bisa membuat obat yang manjur untuk mengatasinya.


Sebenarnya, apakah sebab-musabab pokok yang mengakibatkan munculnya malapetaka?

Pertama, dari pemahaman tingkat rendah, orang-orang telah mengetahui bahwa segala perkembangan hal ihwal memiliki periode dan hukumnya. Manusia ada lahir, tua, sakit, dan mati: Perkembangan masyarakat ada periodenya, perkembangan umat manusia kemungkinan juga: Hal yang sama, berarti peradaban manusia kemungkinan juga bisa mengalami perkembangan sampai peradaban tertinggi, bertahan, rusak hingga lenyap dalam sebuah proses berkala yang berputar berulang-ulang.

Kedua, kini orang-orang telah mengetahui, bahwa manusia kelewat batas menuntut pada alam sehingga mencemari bumi, mengakibatkan lingkungan hidup manusia menjadi buruk. Mengeksploitasi terlalu banyak air bawah tanah bisa mengakibatkan permukaan bumi tenggelam, menebang hutan secara berlebihan bisa mengakibatkan erosi tanah, oasis berubah menjadi gurun pasir, pembuangan gas kotor dan air limbah dalam jumlah besar mengakibatkan parahnya polusi udara serta mutu air dan sebagainya, bersamaan dengan majunya teknologi manusia, ruang hidup manusia malah sedang menyusut, lingkungan ekologi terus memburuk, telah mencapai pada tahap yang bahaya. Ini adalah sebuah proses yang lambat, ia dapat menimbulkan bencana lokal, juga dapat menimbulkan bencana besar.

Ketiga, memahami dari tingkat yang lebih tinggi, "alamiah" adalah tidak eksis, namun bencana alam juga ada sebabnya. Namun, bukan karena manusia telah memiliki peradaban tinggi lalu musnah. Mungkin ia adalah suatu akibat yang tak terlelakkan, dan bencana alam hanya tercermin dalam masyarakat manusia kita ini. Manusia sama sekali bukan berasal dari evolusi kera, jiwa manusia yang sebenarnya terjadi di alam semesta. Alam semesta telah menciptakan kehidupan, sekaligus menetapkan kehidupan (termasuk manusia) sesuai dengan standar sebagai manusia. Apabila moralitas manusia telah menjadi bobrok dan hanya memikirkan dirinya sendiri, alam juga akan menunjukkan tanda-tandanya.

Pada zaman dahulu, tingkat moralitas manusia secara umum sangat tinggi, waktu itu tidak ada hukum apa pun, yang ada hanya sebuah hukum kerajaan, apa yang dikatakan dan diperbuat manusia semuanya diukur dengan moralitas, sedangkan hukum kerajaan pada dasarnya adalah sebuah hukum yang bagaimana semestinya menjatuhkan hukuman pada semua individu yang melanggar moral tersebut, dan bagaimana seyogianya memberikan penghargaan jika telah mempertahankan moral. Dulu pejabat kabupaten yang memutuskan perkara itu sangat sederhana, yaitu menggunakan moralitas sebagai kriteria untuk memutuskan perkara, memutuskan benar atau salah, kemudian memberikan penghargaan atau hukuman. Jelas, masa luhurnya moralitas manusia, hukum adalah eksis untuk melindungi moral (prinsip langit). Maka, orang yang bijaksana pada zaman dahulu sangat percaya akan prinsip "Tuhan memberi kekuasaan kepada pemimpin", bila pemimpin melanggar prinsip langit, kekuasaan pemimpin juga akan ikut jatuh.

sumber: erabaru.net
-

Otak membatasi Mata melihat hal-hal "yang diinginkan"

otak membatasi mata melihat penampakan
Ungkapan bahwa "anda adalah tahanan diri anda sendiri" kiranya ada benarnya. Ya.. kita adalah tahanan dari otak kita sendiri. Lho.. kok? Padahal otak ada di bawah kendali kita, bagaimana mungkin kita bisa menjadi tahanan otak?

Begini penjelasannya..., para ilmuwan telah menemukan bahwa pendapat tersebut adalah benar. Sebuah kelompok di Smith-Kettlewell Eye Institute di San Fransisco telah menemukan bahwa kita hanya melihat apa yang yang diijinkan otak kita untuk melihat. Orang-orang sering melihat tanpa benar-benar bisa melihat bahkan ketika objek yang dilihat berada dalam medan penglihatanya.

Seperti yang dilaporkan pada terbitan 414 dari Jurnal Nature, subjek (orang yang diteliti) dari studi ini telah diperlihatkan beberapa titik-titik biru berputar dengan sebuah background berupa titik-titik kuning yang tak bergerak. Tetapi semua titik-titik kuning tidak nampak dari pandangan subjek.





Titik-titik kuning
telah dibuat tidak kelihatan. Bukan oleh komputer, tetapi olah otak orang itu sendiri. Titik-titik kuning tersebut masih ada di layar, tetapi orang-orang itu tidak melihatnya. Artikel itu mengingatkan bahwa otak kita membentuk konsep tentang apa yang terlihat di dunia.

Berdasarkan konsep-konsep ini, otak akan menentukan apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilihat. Pada percobaan ini, orang yang diteliti ditunjukkan titik-titik berwarna biru yang berputar dan titik warna kuning yang tak bergerak, tetapi otak mereka hanya mengijinkan melihat titik berwarna biru. Fenomena ini disebut sebagai motion induce blindness (gerakan menyebabkan kebutaan)

Para peneliti yakin bahwa hal ini terjadi di dalam keseharian kita, tetapi kita secara sederhana tidak menyadarinya. Contohnya, ketika kita mengendarai mobil di jalan raya dengan banyak lampu-lampu mobil, seorang pengemudi sering tidak memperhatikan lampu belakang dari mobil yang ada sisi sampingnya.

Kita semua percaya bahwa apa yang kita rasakan melalui organ indera kita adalah nyata. Kita menerima apa yang diproses otak kita melalui indera adalah benar. Dari penelitian ini, kita mengetahui bahwa pendapat ini tidak benar.

Adalah otak kita yang menentukan apa yang bisa dilihat dan apa yang tidak bisa dilihat. Lantas siapa yang menentukan apa yang otak kita lihat? Siapa yang sebenarnya memberi tahu otak kita bagaiamana dunia itu seharusnya?

Kenyataanya apa yang mata kita bisa lihat adalah terbatas. Mata kita hanya bisa mengindra cahaya yang kelihatan dengan panjang gelombang dari 312nm sampai 1.050nm. Pada kedua level makroskopik dan mikroskopik, semua yang bisa kita lihat adalah hanya bagian kecil dari alam semesta ini, dan obyek yang masuk dalam penglihatan kita hanya bisa dilihat setelah seleksi oleh otak kita.

Kemampuan kognitif kita dibatasi oleh keterbatasan dari alat indera kita. Sebuah hasil penelitian yang dipublikasikan pada 17 mei 2002, di majalah Science melaporkan bahwa bayi usia enam bulan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk mengenali wajah orang dan binatang dari pada bayi usia sembilan bulan. Ditambah lagi, bayi usia enam bulan bisa mengenali perbedaan dari berbagai bahasa, sedangkan bayi usia 9 bulan hanya bisa mengenali perbedaan dalam satu bahasa saja.

Kita semua percaya bahwa kemampuan-kemampuan kita didapatakan selama proses pendidikan pasca kelahiran. Tetapi, kenyataanya beberapa kemampuan yang benar-benar menakjubkan secara perlahan hilang pasca kelahiran.

Kita tahu bahwa ada beberapa catatan di kebudayaan oriental dan barat tentang kemampuan supernormal manusia.

Kini laporan-laporan seputar kemampuan supernormal dianggap sebagi mitos. Tetapi kita bisa mengamati kemunduran dari kemampuan manusia, seperti kemunduran dari kemampuan bayi usia enam bulan dan bayi usia sembilan bulan.

Karena kita mempunyai sepasang mata fisik dan sebuah otak yang memerintah dengan gagasan-gagasan tentang bagaimana dunia ini sebenarnya, kita tidak bisa melihat gambaran sejati dari dunia kita sendiri. Kembali ke jati diri yang asli adalah jalan untuk memahami misteri kehidupan.


sumber:erabaru.net

Sunday, May 30, 2010

Misteri Volume Air Laut terpecahkan !!

Pernah berpikir berapa banyak air di lautan luas? Berapa Volume air laut? Misteri tersebut kini telah terpecahkan. Fakta volume air laut tersebut pernah diprediksi pada tahun 1888, dan perkiraan jumlah air laut itu nyaris sama dengan jumlah volume air laut yang didapatkan saat ini.



Matthew Charette, ilmuwan di Department of Marine Chemistry and Geochemistry, WHOI AS yang ambil bagian dalam penelitian untuk mengaudit semua air di planet ini.

"Jika Anda ingin tahu volume air di planet ini, Anda dapat membuka Google dan mendapatkan 5 jawaban yang berbeda, kebanyakan dari 30 sampai 40 tahun lalu."



Kini Charette dan wakil penyelidik Walter HF Smith, seorang ahli geofisika dari National Environmental Satellite, Data and Information Service of the National Oceanic and Atmospheric Administration AS hadir dengan gambaran terbaru akan volume laut dengan menggunakan pengukuran satelit.

Kegiatan mereka sebagian didanai oleh EarthWater Institute yang kemudian diterbitkan di edisi terbaru jurnal Oceanography.

Para peneliti melaporkan volume total laut di dunia lebih sedikit, dari estimasi terbaru dengan volume yang setara dengan 5 kali Teluk Meksiko atau 500 kali dari Great Lake. Meskipun tampak banyak, ini hanya sekitar 3% lebih rendah dibandingkan estimasi pada 30 tahun lalu.

Apa yang mungkin tampak menarik, kata Charette, adalah bagaimana akurasi peneliti pada masa lalu menggunakan teknik kasar untuk mengukur kedalaman laut.

Pada 1888 misalnya, John Murray mengukur volume dengan tali yang dijatuhkan dari kapal untuk mengalkulasi volume laut, yang hebatnya hanya 1,2% lebih tinggi dari apa yang dilaporkan Charette dan Smith saat ini.

sumber:inilah.com
-----

Monday, May 17, 2010

Bunker Kiamat??

1000 km utara Norwegia berdiri bunker yang menakjubkan, Bunker Kiamat. Bunker kiamat itu menyimpan sumber yang begitu berharga, bukan emas tapi harta karun kecil, benih.

Svalbard Global Seed Vault adalah rumah bagi setidaknya setengah juta spesimen di seluruh dunia. Terowongan buatan manusia ini juga dijuluki sebagai Doomsday Vault atau bunker kiamat.

“Bank benih global ini melestarikan keanekaragaman genetik tumbuhan di sebuah fasilitias konservasi di luar area di mana mereka berkembang,” kata Surinder Chopra, profesor di Penn State AS.

Fasilitas bunker besar Svalbard itu berfungsi sebagai sistem back-up dalam kasus bencana lingkungan. Saat keseluruhan ladang musnah karena bencana alam maupun ulah manusia, maka para petani dapat ke bank ini untuk meminta bibit dan memulai kembali.

Bank benih juga menjadi pengaman dari serangan penyakit. Industri juga telah membuat tanaman memiliki sedikit keragaman genetis, jelas Chopra. Jarak dari keragaman ini dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap penyakit, hama dan pengganggu, dengan mengurangi kemungkinan resistensi penyakit alamiah.





Tetapi melestarikan keanekaragaman genetik di bank benih, kata Chopra, tidak hanya memberikan perlindungan jika terjadi bencana. Dalam jangka panjang, kolam gen ini dapat menyediakan peneliti dan peternak bahan genetik untuk pembibitan termasuk kegiatan rekayasa genetika.

"Tanpa bank benih, banyak materi genetik akan hilang selamanya,” kata Chopra."Ini adalah kenyataan bahwa keanekaragaman hayati, termasuk keanekaragaman hayati pertanian, menghilang dalam tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Chopra.

Svalbard Global Seed Vault dibangun 130 meter di dalam perut gunung di wilayah kutub utara. Tujuan dibangunnya terowongan ini untuk melindungi hasil panen dari ancaman petaka yang disebabkan oleh alam ataupun oleh tindakan manusia.

Fasilitas ini dibangun selama 12 bulan dan dioperasikan pada Februari 2008. Pembangunan ruangan di bawah tanah ini memerlukan biaya US$ 7 juta. Fasilitas itu telah menyimpan sepertiga hasil panen yang paling penting. Termasuk masuknya 32 varietas kentang dan dari bank gen Irlandia. Kurangnya varietas kentang Irlandia pernah menjadi sumber kelaparan di wilayah itu pada pertengahan 1800-an.

Terowongan itu berada di gunung di wilayah Svalbard Norwegia. Terowongan dioperasikan bekerjasama dengan GCDT dan pemerintah Norwegia. Terowongan ini berfungsi sebagai cadangan jika simpanan aslinya rusak atau hilang. Ruangan ini juga dijaga, agar suhunya terus di bawah nol derajat celcius.

Terowongan kiamat itu diresmikan oleh PM Norwegia Jen Stoltenberg dan pemenang Nobel Wangari Maathai. Jika diisi penuh, terowongan ini mampu menampung 4,5 juta sample atau 2 miliar hasil panen dari lebih 10 negara.

Koleksi dan pemeliharaan dilakukan oleh GCDT. Tempat itu berisi tiga ruangan aman, berada di ujung terowongan sepanjang 125 meter dengan empat pintu. Fasilitas itu bukan sebagai pengganti bank tanaman pangan milik suatu negara. Tapi untuk meyakinkan semua negara memiliki cadangan bibit tanaman pangan.

Jika bibit tanaman di dunia rusak total, misalnya karena bencana alam, bisa dibuat kembali dengan menggunakan contoh yang disimpan di Svalbard. Situs itu berlokasi 1.000 km dari pulau utama Norwegia.

Wilayah ini dipilih karena geologinya stabil, terpencil dan di kelilingi salju yang berfungsi sebagai lemari es alami, sehingga cocok untuk mengawetkan bibit tanaman.


dari: inilah.com

Tanam Padi dengan Kutang

Wanita yang senang menjaga hobi agrikultural dekat di jantungnya bisa menumbuhkan padi mereka sendiri dalam sebuah bra spesial yang didesain oleh produsen lingeri Jepang Triumph.

Triumph sebagai produsen bra perlengkapan sushi dan versi lainnya dengan panel matahari, akan menghadirkan bra nasi karena berkembangnya popularitas bertani di antara penduduk Jepang.

Seiring dengan kekhawatiran terhadap lingkungan dan produksi makanan, ide kembali ke kehidupan pertanian desa mulai menarik perhatian warga kota, sebagai salah satu pendorong ekonomi Jepang. Nasi juga menjadi makanan pokok bangsa tersebut.

Selama setahun terakhir, wanita Jepang memiliki ketertarikan luar biasa dalam pertanian. Kami ingin wanita lainnya merasakan pengalaman bertani sama baiknya,” ujar Juru Bicara Triumph Yoshiko Masuda.





“Peralatan rumah tangga yang memberikan kemampuan pada masyarakat untuk menumbuhkan nasi mereka sendiri sangat populer di dunia online. Kami pikir akan sangat menyenangkan jika sebuah bra bisa memberikan orang pengalaman yang sama,” imbuh Masuda seperti dilaporkan Straittimes.com.

Bra yang terbuat dari plastik daur ulang ini dapat diikatkan agar menjadi pot di dua buah lekukannya. Kutang ini lalu diisi dengan tanah dan benih beras. Pengairan cukup melalui selang yang juga menjadi tali pengikat bra di punggung.

dari:inilah.com

Manusia Ciptakan Bulan?

Peninggalan-peninggalan manusia dari masa lampau yang menakjubkan sekiranya mengambarkan betapa manusia / kebudayaan manusia masa lampau benar-benar melebihi teknologi saat ini. Peninggalan tersebut antara lain berupa Piramida, baik Piramida Mesir maupun Piramida Suku Maya, Candi Borobudur, patung-patung Pulau Paskah, Baterai di Iran, dan lain sebagainya.

Dari sejumlah penemuan baru pendaratan di bulan, terutama dari bahan-bahan pembentuk bulan, besar kemungkinan bahwa bulan diciptakan oleh manusia zaman prasejarah.

Begitu kita melepaskan diri dari teori evolusi terhadap belenggu kearifan kita, maka kita akan dapat melihat sejumlah besar keadaan yang tidak terbayangkan oleh kita, seperti misalnya dugaan bahwa bulan adalah ciptaan manusia. Di bawah berikut ini adalah keadaan sebenarnya yang ingin kami beritahukan kepada Anda, yaitu membuka belenggu kearifan kita.

Sejak Apollo mendarat di bulan pada tahun 1969, rasa misterius orang-orang terhadap bulan seakan-akan menurun. Dahulu, orang-orang berkumpul bersama di rumah saat hari raya pertengahan musim gugur, dan saat makan kue bulan, begitu menengadahkan kepala melihat rembulan di atas langit, dalam hati pasti merasa penasaran dan bingung. Penasarannya adalah dari mana sebenarnya bulan ini berasal? Dan bingung apa yang sebenarnya ada di atas bulan itu? Sastrawan pada masa Dinasti Song yaitu Su Dong Po dalam Sui Tiao Ge Tou paling bisa hanya menyuarakan rasa penasaran dan kerinduan bangsa China terhadap rembulan: Kapan adanya terang bulan? Dengan arak bertanya pada langit cerah. Tidak tahu di istana langit atas sana, hari ini tahun berapakah saat ini?



Setelah antariksawan mendarat di bulan, orang-orang tahu bahwa permukaan bulan adalah sebidang padang pasir tandus, diselimuti debu angkasa tak terhingga banyaknya, kosong melompong. Tetapi, tahukan Anda? Setelah mendarat di bulan, beberapa temuan baru yang didapatkan, malah membuat ilmuwan semakin bingung terhadap asal-usul bulan.

Saat ini pemahaman ilmuwan terhadap bulan telah melampaui imajinasi sebelum pendaratan di bulan pada waktu itu, bukti–bukti temuan ini bisa membuat pemikiran baru orang-orang terbuka, mengenal dan merenungkan kembali asal mula diri sendiri dan kehidupan, serta alam semesta.

Studi Awal Sejak zaman dahulu, astronom setiap bangsa di dunia telah mengadakan pengamatan yang panjang terhadap bulan. Penampakan bulan yang mengembang bulat dan menyusut berbentuk sabit, selain menjadi obyek inspirasi penyair, lebih menjadi pedoman kerja penanaman sawah petani; penanggalan tradisional Tionghoa merupakan penanggalan yang berdasarkan peredaran bulan, berperiode 28 hari sebagai patokan. Pada masa lampau, orang-orang menemukan sebuah fakta yang sangat menarik, bulan selalu mengarah pada kita dengan satu permukaan yang sama. Kenapa? Melalui pengamatan yang panjang, orang-orang mendapati bulan bisa berputar sendiri, dan periode perputarannya sendiri persis sama dengan periode perputarannya mengelilingi bumi. Maka, biar di mana pun posisi bulan berada, bulan yang kita lihat dari atas bumi pasti merupakan satu permukaan yang sama, bayang-bayang di atas bulan selalu sejenis yang serupa.

Orang-orang bahkan memperhatikan, ukuran bulan kelihatannya sama besar dengan matahari. Matahari dan bulan dirasakan sama besarnya, namun pada kenyataannya apakah sama besarnya? Orang dahulu acap kali berhasil mengamati suatu fenomena alam yang aneh, mereka menyebutnya dengan istilah “dewa anjing menelan matahari”, di saat itu akan ada benda langit berwarna hitam menutup total matahari, langit siang hari yang terang benderang tiba-tiba menjadi gelap gulita, dipenuhi dengan kelap-kelip bintang, yaitu “gerhana matahari total” yang dikenal oleh ilmuwan sekarang ini. Pada saat gerhana matahari total, benda langit hitam yang kita lihat adalah bulan, ukuran bulan persis bisa menutupi matahari, artinya jika dilihat dari bumi, bulan dan matahari sama besarnya.

Belakangan astronom mendapati, bahwa jarak matahari ke bumi persis 395 kali lipat jarak bulan ke bumi, sedangkan diameter matahari juga persis 395 kali diameter bulan, maka dilihat dari bumi, bulan persis sama besarnya dengan matahari. Diameter bumi adalah 12.756 km, diameter bulan 3.467 km, dan diameter bulan adalah 27%-nya diameter bumi.

Benda langit yang berputar mengelilingi planet, oleh ilmuwan disebut sebagai satelit. Sembilan planet besar pada sistem tata surya semuanya memiliki satelitnya sendiri. Di antara 9 planet besar tersebut ada beberapa planet yang sangat besar, seperti misalnya planet Jupiter, planet Saturnus dan lain sebagainya, mereka juga memiliki satelit yang mengedarinya, diameter satelit mereka sangat kecil dibanding planet itu sendiri. Maka, satelit yang besarnya seperti bulan, sangat unik di dalam sistem tata surya kita. Data-data yang kebetulan ini menyebabkan beberapa astronom mulai memikirkan sebuah masalah, yaitu apakah bulan terbentuk secara alami?

Bebatuan Bulan yang Lebih Tua Setelah pesawat antariksa Apollo mendarat di bulan pada tahun 1969, dan mengambil contoh batuan dari atas permukaan bulan, melakukan berbagai pengujian, didapatkan data yang bisa dijadikan bahan analisa lebih mendalam terhadap struktur bulan.

Pertama-tama dibuat analisa usia terhadap bebatuan yang terkumpul, didapati bahwa usia bebatuan bulan sangat kuno, ada sejumlah besar usia bebatuan itu melampaui bebatuan yang paling kuno di atas bumi. Menurut statistik 99% usia bebatuan bulan melampaui 90% bebatuan kuno di atas bumi, usia yang berhasil dihitung adalah sebelum 4,3-4,6 miliar tahun. Ketika membuat analisa terhadap tanah permukaan bulan, didapati masa mereka lebih kuno lagi, ada beberapa yang bahkan lebih awal 1 miliar tahun dibanding usia bebatuan bulan, melampaui lebih dari 5 miliar tahun. Saat ini waktu yang diprediksi ilmuwan atas terbentuknya sistem tata surya kurang lebih 5 miliar tahun lebih, mengapa bebatuan dan tanah di permukaan bulan sejarahnya bisa begitu panjang? Para ahli juga berpendapat bahwa sulit untuk menjelaskan.

Rongga pada Bulan Pembuktian kabut bulan mungkin bisa menjelaskan struktur bulan. Astronot yang mendarat di bulan, ketika akan kembali ke bumi, meninggalkan permukaan bulan dengan mengendarai pesawat pendarat kembali ke kabin antariksa, setelah menyatu dengan pesawat antariksa, pesawat pendarat itu dibuang kembali ke permukaan bulan. Alat pengamat gempa yang dipasang pada jarak 72 km mencatat getaran pada permukaan bulan, getaran ini terus berlangsung lebih dari 15 menit, sama seperti martil memukul lonceng besar dengan sepenuh tenaga, getaran berlangsung dalam waktu yang lama baru hilang secara perlahan-lahan. Ambil sebuah contoh misalnya, ketika kita memukul sebuah besi berongga dengan sekuat tenaga, akan mengeluarkan getaran ung… ung… yang terus bergema, sedangkan ketika memukul besi padat, getaran hanya akan bertahan singkat, akan berhenti pada waktu yang tidak lama. Gejala getaran yang terus berlangsung ini membuat ilmuwan mulai membayangkan apakah bulan itu berongga? Ketika sebuah benda yang padat mendapat benturan, bisa mengeluarkan dua macam gelombang, satu adalah gelombang bujur (longitudinal), sedangkan satunya lagi adalah gelombang permukaan. “Gelombang bujur” adalah suatu gelombang tembusan, bisa menembus suatu benda, dari satu sisi permukaan melalui pusat benda dan disalurkan ke sisi lainnya. Dan “gelombang permukaan”, sama seperti namanya, hanya bisa menyampaikan pada permukaan yang sangat dangkal. Namun, instrumen kabut bulan yang dipasang di atas bulan, melalui catatan waktu yang panjang, sama sekali tidak berhasil mencatat atau merekam gelombang bujur, semuanya berupa gelombang permukaan. Dari gejala yang menakjubkan ini, ilmuwan membuktikan bahwa bulan itu berongga!

Berlapiskan Unsur Logam Tidak tahu, apakah Anda memperhatikan, bila mengamati bulan pasti akan terlihat potongan bayangan yang hitam-hitam, dan itulah area bayangan hitam yang disebutkan oleh ilmuwan. Saat antariksawan mengambil bor listrik akan membuat sebuah lubang di sana, mereka mendapati bahwa itu adalah pekerjaan yang melelahkan, mengebor dalam waktu yang sangat lama, namun hanya bisa membuat lubang sedikit saja. Dan ini aneh rasanya, permukaan bulan bukankah semestinya terbentuk dari tanah dan bebatuan? Meskipun agak keras, namun tidak semestinya sampai tidak bisa masuk! Ketika dengan cermat dan teliti menganalisa struktur bentuk permukaan bulan pada area itu, ditemukan bahwa sebagian besar adalah suatu komposisi unsur logam yang sangat keras, yaitu unsur logam titanium yang digunakan untuk membuat pesawat antariksa. Pantas saja bisa demikian kerasnya. Maka, komposisi keseluruhan bulan dapat dikatakan bagaikan sebuah bola logam yang berongga.


Dalam lubang kawah bulan terdapat lava dalam jumlah besar, ini tidak aneh, yang aneh adalah lava-lava ini mengandung sejumlah besar unsur logam yang sangat langka di bumi, misalnya titanium, kromium, itrium dll. Logam-logam ini semuanya sangat keras, tahan panas, anti-oksidasi. Ilmuwan menaksirkan, jika hendak melebur unsur-unsur logam ini, paling tidak suhunya harus di atas 2-3 ribu derajat, namun bulan adalah sebuah “planet dingin yang mati kesepian” di langit, paling tidak selama 3 miliar tahun tidak ada aktivitas gunung berapi. Lalu bagaimana bulan bisa menghasilkan begitu banyak unsur logam yang membutuhkan suhu yang tinggi? Lagi pula, setelah ilmuwan menganalisa contoh tanah bulan seberat 380 kg yang dibawa oleh antariksawan, didapati ternyata mengandung besi dan titanium murni, ini adalah golongan tambang logam murni yang tidak akan ada secara alamiah. Ini menunjukkan bahwa logam-logam ini bukan terbentuk secara alamiah, melainkan hasil leburan manusia.

Penemuan ini sekaligus menjawab pertanyaan yang sejak lama membuat bingung para ahli. Jumlah lubang kawah di atas permukaan bulan sangat banyak, namun anehnya, lubang-lubang ini sangat dangkal. Ilmuwan memperhitungkan, jika sebuah planet kecil yang berdiameter 16 km dengan kecepatan 50.000 km/jam terbentur dan hancur di atas bumi, maka akan mengakibatkan sebuah lubang besar dengan kedalaman berdiameter 4-5 kali lipatnya, artinya kedalamannya bisa mencapai 64-80 km. Dan sebuah lubang Kawah Gagrin yang merupakan kawah terdalam pada permukaan bulan, diameternya 300 km, namun kedalamannya hanya 6,4 km. Bila hitungan ilmuwan tidak ada kesalahan, bebatuan yang mengakibatkan lubang ini jika bertabrakan di atas bumi, akan mengakibatkan lubang besar yang paling tidak kedalamannya 1.200 km!

Mengapa di atas bulan hanya bisa menimbulkan lubang bebatuan yang demikian dangkal? Satu-satunya penjelasan yang mungkin dapat diberikan adalah lapisan kulit luar bulan sangat keras. Jika demikian, komposisi logam keras di permukaan bulan yang ditemukan sebelumnya cukup untuk menjelaskan gejala semacam ini.

Bulan Diciptakan oleh Manusia Dua ilmuwan eks Uni Soviet dengan berani mengemukakan hipotesanya, menganggap bahwa bulan adalah sebuah kapal ruang angkasa yang telah mengalami perombakan. Dengan demikian, baru bisa secara sempurna menjelaskan dan menjawab berbagai macam gejala aneh yang ditinggalkan bulan untuk kita.

Hipotesa ini sangat berani, dan juga cukup banyak menimbulkan perdebatan, saat ini sebagian besar ilmuwan masih belum berani mengakui teori ini. Namun, kenyataan yang tidak diperdebatkan adalah, bahwa bulan memang benar-benar bukan terbentuk secara alami. Bulan bagaikan mesin yang sangat akurat, setiap hari menghadap bumi dengan segi yang sama, juga persis sama besarnya dengan matahari kalau dilihat sepintas. Permukaan luar adalah sebuah lapisan paduan kulit logam yang tinggi tingkat kekerasannya, bisa menahan serangan bebatuan yang kepadatannya tinggi dalam jangka waktu yang panjang, dan tetap sempurna seperti bentuk semula. Jika merupakan sebuah benda langit alamiah, tidak seharusnya memiliki begitu banyak ciri khas yang dibuat manusia.

Diperkuat dengan bukti bulan seperti planet logam titanium berongga yang diciptakan manusia, maka tidak sulit untuk membayangkan bahwa bulan seyogianya dipasang dan diletakkan di atas oleh “manusia”, segala ciri khasnya sekaligus menunjukkan, bahwa bulan diciptkan manusia bumi pada waktu itu. Jika demikian, sebelum adanya bulan, langit malam hari di atas bumi seharusnya sangat gelap gulita. Jika waktu itu di atas bumi ada manusia, lalu pada malam hari dan di atas permukaan bumi yang luas, mereka sangat sulit melakukan aktivitas apa pun, maka pantas saja dirancang sebuah cermin yaitu bulan, untuk ditempatkan di atas langit. Maka wajah atau pemandangan bulan yang paling asli adalah sebuah bola metal, yang tingkat keterangan cahaya pada zaman dahulu pasti lebih terang dibanding sekarang, seiring dengan perjalanan waktu yang panjang, di bawah kondisi tidak adanya lapisan atmosfer, dan ditutupi sejumlah besar bebatuan kosmos serta debu sehingga menjadi seperti sekarang ini. Dan bila saat ini kita menganalisa permukaan bebatuan dan tanah bulan, tentu saja mendapati usianya lebih lama dari pada bumi, membuat adanya perasaan sedikit fantastis.

Saat ini terhadap masalah yang tidak dapat dijelaskan dan tidak berani diakui ilmuwan, bila kita melepaskan bingkai-bingkai pemikiran yang sempit, menganalisa secara rasional akan menemukan banyak sekali fenomena yang sulit untuk dijelaskan namun sebenarnya sangat mudah dipahami. Berdasarkan sejumlah besar bukti yang ditemukan ilmuwan sejak awal sudah bisa dipastikan bahwa bulan adalah ciptaan manusia, merupakan ciptaan manusia prasejarah, lalu mengapa tidak bisa mengambil kesimpulan terakhir? Sebab eksistensi manusia prasejarah, dapat dikatakan adalah merupakan pantangan ilmuwan, sebagian besar ilmuwan biar pun meneliti begitu banyak bukti dan teori yang tepat, namun saat menemui pandangan yang bertentangan dengan teori evolusi, maka siapa pun tidak berani mengemukakannya.

Padahal eksistensi manusia prasejarah yang memiliki peradaban yang sangat tinggi sudah ditunjukkan dalam penemuan-penemuan arkeologis belakangan ini. Sebagai contoh, penemuan tambang reaktor nuklir yang diperkirakan berusia 2 miliar tahun yang lalu di Republik Gabon, Afrika, yang lebih canggih dari pertambangan reaktor nulir zaman sekarang. Semangat yang menuntut “kebenaran” seyogianya merupakan prinsip tertinggi dalam penelitian ilmuwan, apabila kita telah melompat keluar dari bingkai-bingkai pemikiran pendahulu, maka tidak sulit untuk membayangkan bahwa di antara sejumlah besar penelitian ilmiah, akan terdapat sebuah lompatan yang sangat cepat.


(Sumber: Prehistoric Civilitation: Inspiration for Mankind, dari erabaru.net)


Monday, May 10, 2010

Alien sudah berbaur dengan Manusia

Alien / makhluk luar angkasa sudah sejak lama berada di Bumi kita ini, mereka ( alien ) bahkan membaur dengan manusia. Ilmuwan Bulgaria, Lachezar Filipov, kepada media Bulgaria mengatakan, "Alien sudah ada di antara kita, dan mengawasi kita sepanjang waktu"

Mereka mengaku bekerja untuk memecahkan serangkaian simbol kompleks yang dikirimkan ke mereka. Kini mereka sedang mengerjakannya. Hal itu dikatakan oleh ilmuwan dari Space Research Institute milik Pemerintah Bulgaria.

Mereka mengklaim telah menjawab 30 pertanyaan yang telah dikirim alien. Lachezar Filipov, Wakil Direktur Space Research Institute dari Bulgarian Academy of Sciences, mengonfirmasi hasil riset itu.




-

Ia mengatakan, pusat riset telah menganalisis 150 lingkaran pada ladang (crop circles) dari seluruh dunia. Mereka yakin hal itu akan menjawab pertanyaan.

“Mereka tidak bermusuhan dengan kita. Mereka ingin membantu kita, tetapi kita belum berhasil menjalin kontak lansung dengan mereka.”

Mr Filipov bahkan mengatakan, Vatikan setuju bahwa alien itu ada.

Manusia tidak bisa menjalin kontak dengan alien melalui gelombang radio, tetapi melalui kekuatan pikiran.

“Ras manusia akan memiliki kontak langsung dengan alien 10-15 tahun mendatang,” katanya.

“Mereka kritis pada sikap amoral manusia yang mengganggu proses alami,” katanya.

Publikasi soal alien ini dilaksanakan di tengah debat mengenai kontroversi peran, kelayakan, dan reformasi Bulgarian Academy of Sciences.

Minggu lalu, persoalan ini memicu debat antara Menteri Keuangan Bulgaria Simeon Djankov dan Presiden Georgi Parvanov.

sumber: kompas.com

Saturday, May 8, 2010

Cabai Turunkan Berat Badan

Siapa yang tidak mengenal cabai?? semuanya kenal kan??? Kebiasaan makan cabai yang pedas ini dapat membantu menurunkan berat badan, mempercepat metabolisme dan membakar lemak. Beberapa peneliti menyatakan bahwa panas yang dihasilkan akibat makanan pedas dapat mengoksidasi lapisan lemak serta mempercepat metabolisme.



Bagi mereka yang memiliki selera ringan juga dapat memanfaatkan merica tanpa harus menanggung rasa pedas menyengat.

Setara dengan bahan utama tersebut, capsaicin, telah ditemukan pula dalam makanan varietas bukan-pedas.

Para ilmuwan di Universitas California tertarik meneliti efek cabe untuk terapi diet, setelah menyaksikan orang-orang selalu mengeluarkan keringat setelah mengkonsumsi buah pedas tersebut.

Mereka memberi makanan diet rendah kalori kepada 34 pria dan wanita, baik yang dilengkapi rasa pedas berbagai jenis merica maupun pil plasebo.

Mereka menemukan bahwa tingkat energi yang dikeluarkan pada mereka yang diberi capsaicin jumlahnya hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingan mereka yang diberi plasebo.


sumber: erabaru.net

Tanaman juga kenal Saudaranya....

Kedengarannya aneh,, Bagaimana mungkin Tanaman mengenali saudaranya?? Tapi ini bukanlah fiksi yang mengada-ada, tanaman yang tumbuh dari bibit tanaman yang sama ( memiliki hubungan saudara) faktanya saling mengenal dan memperlakukan tanaman saudaranya lebih baik dibanding tanaman yang bukan saudara mereka. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Susan Dudley dari Universitas McMaster Kanada dalam studi ilmiahnya.

Berdasarkan pada penelitiannya ketika tanaman dipaksa harus berbagi pot dengan tanaman lain dari spesies yang sama, mereka akan berkompetisi dengan ganas dan meningkatkan pertumbuhan akarnya. Perilaku tersebut berbeda saat tanaman yang bertetangga tersebut adalah saudara, atau dari induk yang sama, mereka tidak bersaing.





Pada studi lain yang dipublikasikan di American Journal of Botany, Dudley dan Dr. Guillermo Murphy, juga dari Universitas McMaster, menemukan bahwa ketika tanaman bertetangga adalah saudara, tanaman Impatiens pallida cenderung meningkatkan pertumbuhan ranting dan cabang untuk mendapatkan lebih banyak cahaya tanpa perlu menghalangi cahaya tanaman saudaranya. Tetapi ketika tetangga itu asing, mereka cenderung menyerap banyak makanan dari akarnya dan menyalurkan ke daun dan menghasilkan daun yang lebih besar sehingga bisa menikmati cahaya yang terbatas dan sekaligus secara negatif mempengaruhi tanaman sekitarnya dengan menutupi mereka.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti di Universitas Delaware menemukan bahwa tanaman asing yang ditanam berdekatan sering tumbuh lebih pendek karena kebanyakan energi mereka dipusatkan di akar pertumbuhan. Di sisi lain, tanaman bersaudara tidak saing bersaing, dan akar mereka biasanya lebih pendek. Selain itu, ketika tanaman bersaudara ditanam berdekatan, daun mereka sering saling bersentuhan dan menempel, tetapi jika tanaman asing, maka akan tumbuh ke atas dan tidak saling bersentuhan.

“Mungkin saja ketika saudara ditanam bersama, mereka dapat menyeimbangkan serapan nutrisi dan tidak rakus,” kata Dr. Harsh Bais, penulis utama dalam studi tersebut dalam siaran persnya. Peneliti menyarankan bahwa pengenalan saudara mungkin dikarenakan indikasi kimia pada akar.

Pada Juni 2009, Dr. Richard Karbam dari Universitas California di Davis mempublikasikan studinya dan mengindikasikan bahwa tanaman sagebrush bukan hanya mengenal “klone” (potongan gen identik tanaman) mereka, tetapi bahkan dapat mengomunikasikan bahaya.

Ketika tanaman sagebrush dirusak oleh binatang herbivora, mereka akan secara otomatis mengeluarkan tanda bahaya untuk memperingatkan tanaman lain akan bahaya yang segera datang. Melalui Gen, tanda bahaya itu disebarkan dengan diikuti keluarnya kimia tertentu, membuat tanaman ini tidak menguntungkan untuk dimakan binatang herbivora.


sumber: erabaru.net

Thursday, May 6, 2010

Ular Prasejarah Pemangsa Bayi Dinosaurus

Kerangka ular prasejarah sepanjang 11 kaki pemangsa bayi dinosaurus ditemukan. Fosil ular ini, tertangkap basah sedang memburu makanannya kira-kira 67 juta tahun lalu. Tubuh ular prasejarah ini melingkar dalam sarang dinosaurus dengan telur baru saja menentas yang kemudian diketahui fosil bayi dinosaurus tersebut adalah fosil titanosaurus sepanjang 18 kaki - sejenis hewan raksasa pemakan tanaman yang beratnya bisa mencapai hingga 100 ton.




Dua ular lain juga ditemukan berdampingan dengan telur serupa pada tempat yang sama di Gujarat, India Barat. Ular tersebut dinamai Sanajeh Indicus, tidak memiliki rahang lebar, seperti ular-ular piton moderen maupun konstriktor boa dan tidak mampu menelan telur dinosaurus.

Tetapi bayi-bayi dinosaurus telah memiliki ukuran yang sama, menurut para peneliti.

Seperti dilaporkan Jurnal online, PLoS One, Dr. Jason Head, dari Universitas Toronto, Kanada, mengatakan: "Kehidupan ular-ular primitif tersebut dalam memangsa makanannya dibatasi oleh ukuran rahang mereka, namun evolusi ular dengan ukuran rahang besar di Sanajeh memungkinkan ia memakan segala mangsanya termasuk bayi-bayi dinosaurus."

"Ini merupakan bukti langsung pertama dari perilaku makan dalam fosil ular primitif yang menunjukkan kepada kita bahwa ekologi dan sejarah awal evolusi ular jauh lebih kompleks dibandingkan yang selama ini kita duga berdasarkan ular-ular moderen."

Fosil-fosil ini pertama kali ditemukan pada 1987 oleh pakar telur dinosaurus, Dr. Dhananjay Mohabey, dari Riset Geologi India.

Pada mulanya mereka diidentifikasi sebagai sisa dari tukik dinosaurus. Tidak sampai 2001, palaentolog Dr. Jeff Wilson, dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, menguak rahasia pola tulang-belulang dari seekor ular.

Dr. Wilson menjelaskan, "Saya telah menemukan karakteristik tulang belakang seekor ular di sebelah cangkang dan tulang dinosaurus yang lebih besar. Saya tahu itu adalah spesimen luar biasa, sekalipun saya belum dapat menempatkan cerita tersebut sepenuhnya secara besamaan pada saat itu."

Kemudian lebih banyak ahli yang terlibat, dalam beberapa tahun riset di lapangan.

Sanajeh indicus adalah spesimen terdiri dari tengkorak utuh, rahang bawah, ruas tulang belakang dan tulang rusuk.

Telur-telur Titanosaurus terurai di dalam pasir. Para ilmuwan meyakini tukik-tukik tersebut baru saja menetas ketika ular itu menyerang.

Titanosaurus termasuk anggota kelompok berkaki empat yang bertahan hidup paling akhir. Sebagai pemakan tumbuhan berleher panjang, dikenal juga dengan nama sauropoda, salah satu hewan terbesar sepanjang masa.

Seperti dinosaurus lain, mereka diperkirakan tumbuh besar dengan sangat cepat.

Mereka sangat rentan terhadap predator seperti Sanajeh.

Dr. Head mengatakan, "Ini hampir dipastikan seekor smorgasbord. Ratusan hingga ribuan bayi sauropoda yang tak berdaya telah mendukung ekositem predator ini selama musim tetas."

Predator dan mangsanya ini diyakini telah terkubur dalam pasir-lumpur akibat badai.

sumber: erabaru.net

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __