..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Thursday, May 6, 2010

Ular Prasejarah Pemangsa Bayi Dinosaurus

Kerangka ular prasejarah sepanjang 11 kaki pemangsa bayi dinosaurus ditemukan. Fosil ular ini, tertangkap basah sedang memburu makanannya kira-kira 67 juta tahun lalu. Tubuh ular prasejarah ini melingkar dalam sarang dinosaurus dengan telur baru saja menentas yang kemudian diketahui fosil bayi dinosaurus tersebut adalah fosil titanosaurus sepanjang 18 kaki - sejenis hewan raksasa pemakan tanaman yang beratnya bisa mencapai hingga 100 ton.




Dua ular lain juga ditemukan berdampingan dengan telur serupa pada tempat yang sama di Gujarat, India Barat. Ular tersebut dinamai Sanajeh Indicus, tidak memiliki rahang lebar, seperti ular-ular piton moderen maupun konstriktor boa dan tidak mampu menelan telur dinosaurus.

Tetapi bayi-bayi dinosaurus telah memiliki ukuran yang sama, menurut para peneliti.

Seperti dilaporkan Jurnal online, PLoS One, Dr. Jason Head, dari Universitas Toronto, Kanada, mengatakan: "Kehidupan ular-ular primitif tersebut dalam memangsa makanannya dibatasi oleh ukuran rahang mereka, namun evolusi ular dengan ukuran rahang besar di Sanajeh memungkinkan ia memakan segala mangsanya termasuk bayi-bayi dinosaurus."

"Ini merupakan bukti langsung pertama dari perilaku makan dalam fosil ular primitif yang menunjukkan kepada kita bahwa ekologi dan sejarah awal evolusi ular jauh lebih kompleks dibandingkan yang selama ini kita duga berdasarkan ular-ular moderen."

Fosil-fosil ini pertama kali ditemukan pada 1987 oleh pakar telur dinosaurus, Dr. Dhananjay Mohabey, dari Riset Geologi India.

Pada mulanya mereka diidentifikasi sebagai sisa dari tukik dinosaurus. Tidak sampai 2001, palaentolog Dr. Jeff Wilson, dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, menguak rahasia pola tulang-belulang dari seekor ular.

Dr. Wilson menjelaskan, "Saya telah menemukan karakteristik tulang belakang seekor ular di sebelah cangkang dan tulang dinosaurus yang lebih besar. Saya tahu itu adalah spesimen luar biasa, sekalipun saya belum dapat menempatkan cerita tersebut sepenuhnya secara besamaan pada saat itu."

Kemudian lebih banyak ahli yang terlibat, dalam beberapa tahun riset di lapangan.

Sanajeh indicus adalah spesimen terdiri dari tengkorak utuh, rahang bawah, ruas tulang belakang dan tulang rusuk.

Telur-telur Titanosaurus terurai di dalam pasir. Para ilmuwan meyakini tukik-tukik tersebut baru saja menetas ketika ular itu menyerang.

Titanosaurus termasuk anggota kelompok berkaki empat yang bertahan hidup paling akhir. Sebagai pemakan tumbuhan berleher panjang, dikenal juga dengan nama sauropoda, salah satu hewan terbesar sepanjang masa.

Seperti dinosaurus lain, mereka diperkirakan tumbuh besar dengan sangat cepat.

Mereka sangat rentan terhadap predator seperti Sanajeh.

Dr. Head mengatakan, "Ini hampir dipastikan seekor smorgasbord. Ratusan hingga ribuan bayi sauropoda yang tak berdaya telah mendukung ekositem predator ini selama musim tetas."

Predator dan mangsanya ini diyakini telah terkubur dalam pasir-lumpur akibat badai.

sumber: erabaru.net

No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __