..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Tuesday, April 5, 2011

Ngoyak bus [Mengejar Bus]


Februari 2009 lalu, sebuah stasiun televisi swasta mengadakan audisi vokal untuk ibu-ibu. Tak ketinggalan, Lady Cempluk yang tinggal di Sawit, Boyolali ini gumregah mengikuti audisi yang diadakan di Gedung Jogja Expo Center, Yogyakarta.

Pas hari H, esuk uthuk-uthuk Cempluk sudah berangkat ke Jogja dengan sangu pas-pasan. Tekadnya cuma satu, njajal kemampuan plus golek pengalaman, masalah kalah-menang itu tidak penting.



Dari rumah, Cempluk naik bus turun di Prambanan. Baru saja kakinya anjlok dari bus, Cempluk melihat bus Trans Jogja sedang jalan pelan-pelan mendekat. Ia pun langsung ngawe-awe sambil ancang-ancang mau naik.

”Eee, lhadalah, bis kok jogane dhuwur eram,” katanya sambil kethayalan berusaha mau naik ke pintu bus yang tingginya hampir satu meter itu. Karena chasing Cempluk yang lemu ginuk-ginuk, makin krenggosan-lah dia.

”Eee, bise kok ora gelem mandheg ta iki!” teriaknya sambil methentheng, namun sang bus tetap melaju.
Tiba-tiba ada seorang pemuda menepuk pundak Cempluk. ”Bu, kalau mau naik dari sana,” katanya sambil menunjuk sebuah bangunan halte. ”Ibu beli tiket dulu, baru naik dari sana, lebih gampang, ada tangganya. Kalau dari sini kakinya nggak nyampai,” jelasnya sambil menahan senyum.

”Oalah Mas… Mas kok ndak bilang dari tadi. Aku jadi malu, dilihat orang banyak,” jawab Cempluk pada pemuda yang ternyata pramugara bus itu.
Beruntung, sebagai tamba isin, Cempluk bisa menyisihkan 500 peserta lain dari hampir 700 peserta audisi di hari pertama, meski tidak lolos di audisi hari kedua, tapi hati Cempluk sudah sangat puas.


dari solopos.com - Kiriman Joshua Bibit
Butik Online ( tinyurl.com/TokoCewek )***TIPS n TRIK Bisnis Online ( tinyurl.com/cuma50saja )
**

No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __