..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Saturday, August 9, 2008

TENNIS ELBOW (EPYCONDYLITIS LATERALIS)

TENNIS ELBOW

(EPYCONDYLITIS LATERALIS)

By : Rohmat Saputro Wibowo


Tennis Elbow merupakan gangguan siku yang paling sering terjadi. Tendinopathy pada origo otot-otot ekstensor wrist ini menyebabkan nyeri dan mnyeri tekan di daerah lateral siku ke bawah (lengan bawah). Gangguan siku ini seringkali terjadi di usia 35 hingga 65 tahun, perbandingan penderita pria dan wanita adalah sama.









PROSES PATOLOGI

Proses Patologi Tennis Elbow belum dapat diketahui secara pasti, akan tetapi terdapat beberapa pendapat tentang terjadinya Tennis Elbow, antara lain :

· Tennis Elbow bukanlah peradangan biasa yang sederhana di daerah origo otot-otot ekstensor wrist, lebih tepatnya ekstensor carpi radialis. Gangguan ini terjadi akibat proses degenerasi sebagai hasil dari proses bertambahnya usia. Gejala yang timbul mungkin merupakan hasil dari penyembuhan (mikroruptur tendon) yang tidak sempurna di area yang tidak memiliki suplai darah yang bagus, sehingga daerah yang mengalami kerusakan kesulitan untuk mendapat suplai nutrisi dan oksigen akibatnya proses penyembuhan terhambat.

· Pembebanan yang terlalu berat / melebihi kemampuan otot yang bersangkutan yakni ekstensor wrist.

· Adanya trauma/ benturan langsung di daerah lateral siku.

· Permukaan sendi radio-humeral yang tidak rata, akibat proses degenerasi.



GAMBARAN KLINIS

· Nyeri tiba-tiba pada epycondylus lateralis humeri yang sangat hebat dan dapat menjalar ke bagian lateral lengan atas maupun bawah. Tapi lebih cenderung menjalar ke lengan bawah.

· Nyeri tekan, sedikit pembengkakan dan nyeri saat kontraksi secara isometrik pada epycondylus lateralis humeri.

· Nyeri dapat bertambah berat bila dilakukan penguluran otot-otot ekstensor wrist, maupun kontraksi isometrik melawan tahanan.

· Pada pemeriksaan darah tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan radiologis biasanya normal, tapi terkadang terlihat bayangan tulang kecil baru di daerah epycondylus lateralis humeri.



GEJALA DAN TANDA

· Nyeri di siku bagian lateral, kadang menjalar ke bagian lateral lengan atas maupun bawah.

· Di pagi hari terkadang siku tidak dapat dilulruskan secara maksimal, karena nyeri yang timbul.

· Pada gerakan tertentu timbul nyeri kejut (nyeri tiba-tiba) yang hebat, sehingga bila memegang benda, benda dapat jatuh karenanya.

· Nyeri dirasakan saat dorsoflexi / ekstensi tangan, mengepal / menggenggam dengan kuat



PEMERIKSAAN KHUSUS

· Isometrik ekstensi (dorso flexi) wrist melawan tahanan; biasanya akan mencetuskan nyeri

· Ekstensi wrist secara pasif; terkadang nyeri

· Pronasi dan palmar flexi wrist secara pasif; timbul nyeri

· Isometrik radial abduksi melawan tahanan; timbul nyeri

· Isometrik ekstensi jari-jari melawan tahanan; terkadang nyeri timbul



TERAPI

Sebagian besar sembuh dengan sendirinya, tapi memerlukan waktu yang lama.

Farmakoterapi

· Penyuntikan corticosteroid pada titik nyeri tekan

· Pemberian obat-obat non steroid anti inflamasi secara oral

Fisioterapi

· Heating : dapat menggunakan IR, SWD, MWD, maupun kompres panas. Bertujuan agar peredaran darah menjadi lancar sehinga suplai nutrisi dan oksigen daerah yang bersangkutan tetap terjaga sehingga proses penyembuhan berjalan degnan baik.

· US : bertujuan untuk menghancurkan jaringan fibrous yang terbentuk akibat cedera/ruptur yang terjadi.

· Massage : teknik yang digunakan adalah friction pada tendo otot-otot ekstensor carpi radialis. Bertujuan untuk menghancurkan jaringan fibrous yang timbul serta memperlancar peredaran darah.

· Latihan gerak tanpa tahanan



PENCEGAHAN

· Pemanasan sebelum melakukan olah raga / aktivitas. Dilakukan dengan penguluran otot-otot eksetensor wrist (pronasi + palmar flexi + ekstensi siku) ; gerakan-gerakan tanpa melawan tahanan serta kontraksi secara isometrik

· Melakukan latihan-latihan dengan tujuan penguatan otot-otot pergelangan tangan (wrist joint) dan siku

· Tidak mengangkat dan memindahkan benda yang terlalu berat (beratnya melebihi kapasitas kekuatan otot).




REFERENSI:

Cluett, Jonathan. 2007. Tennis Elbow. http://orthopedics.about.com/cs/elbow/a/tenniselbow.htm

De Wolf, A. N. and J. M. A. Mens. 1990. Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh Diagnostik Fisis dalam Praktek Umum. Cetakan Kedua. Amersfoort: Bohn Stafleu Van Loghum

Hudaya, Prasetya. 2002. Rematologi. Surakarta : Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi

Kenyon, Jonathan and Karen Kenyon. 2004. The Physiotherapist’s Pocket Book. Philadelphia : Churchill Livingstone

Sidharta, Priguna. 1984. Sakit Neuromuskuloskeletal Dalam Praktek Umum. Jakarta : PT. Dian Rakyat

1 comment:

  1. .Heating :
    ·US :
    ·Massage :
    ok di kupas satu2 ya...
    dari keseluruhan, anda tidak menncantumkan pada kondisi apa d atas sehingga d pakai modalitas itu. jika kondisi akut, apa jg dilakukan seperti itu? jika masih ada tanda2 radang apakah
    anda menggunakan SWD, MWD, IR... bagai mana mekanismenya memperlancar aliran darah? anda jg tdk menyinggung masalah vaso dilatasi.
    US anda gunakan untuk menyembuhkan luka? padahal kan US berguna untuk merusak jaringan? kemudian anda bilang fibrous? pada minggu ke berapakah fibrous itu muncul? apa dalam 1 hari sudah muncul fibrous? Ruptur? rubtur kan putus? berarti low d US bisa sambung? Harusnya strain Grade I,II,III dan rubtur.
    massage? berarti FT identik dengan tukang pijit?
    friction? teknik apa yg d gunakan? transfers friction? manipulatif soft tissue?

    ReplyDelete

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __