MEDICAL SPA DAN ALTERNATIF MEDICINE SEBAGAI PENUNJANG FISIOTERAPI
Nawangsasi Takarini, M.Physio
Disampaikan pada Workshop
“Medical SPA & Pengobatan Alternatif sebagai Penunjang Medis & Fisioterapi”
17 Oktober 2008
Nawangsasi Takarini, M.Physio
Disampaikan pada Workshop
“Medical SPA & Pengobatan Alternatif sebagai Penunjang Medis & Fisioterapi”
17 Oktober 2008
MEDICAL SPA
Definisi : Medical spa adalah gabungan antara klinik medis dan day spa that aktivitas layanannya di supervisi oleh “ahli tenaga / profesi medis” (dokter / fisioterapis).
Tujuan medical spa: kecantikan, relaksasi, “anti aging / rejuvenation”.
Medical spa dapat mengobati kondisi wajah seperti “brown spots, redness, broken capillarieings” yang tidak dapat diobati secara efektif dengan “traditional esthetician”.
Layanan lain yang diberikan “laser hair removal, Botox and fillers”. Modalitas pada medical spa bermacam-macam antara lain laser treatments , IPL (intense pulsed light) treatments, microdermabrasion, photofacials, injectables seperti Botox dan fillers, pengelupasan dan perbaikan kulit.
The Evident: Beberapa penelitian untuk relaksasi dan “anti aging” serta kecantikan.
ADVENTURE THERAPY
Definisi:
Adventure Therapy (AT) adalah modalitas terapi yang menggabungkan keuntungan therapeutic dari adventure experiences dan aktivitas-aktivitas dengan cara-cara terapi yang lebih tradisional (85).
Ringer(86) mendefinisikan AT sebagai sebuah istilah umum yang merujuk pada a class of change-oriented, group-based experiential learning processes yang terjadi dalam konteks hubungan profesional kontraktual, empowering, dan empatik.
Secara umum diketahui bahwa AT terdiri dari empat kategori yaitu wilderness therapy; adventure based therapy; long term residential camping; dan, outdoor behavioural healthcare(87).
Seminar tentang adventure therapy di UK baru-baru ini menyajikan bukti adanya kesimpang siuran berkaitan dengan definisi AT(88).
Saat ini, tidak ada kurikulum atau badan profesional yang ditunjuk untuk mengatur ATprofessionals(89)
The Evidence :
A small case-control (evidence level 4) menunjukkan 31% relapsed rate pada 10 bulan follow-up di tengah-tengah kelompok AT (n=13) dibandingkan 58% dalam the control group (n=18) pada pasien yang mengikuti substance abuse treatment.
APPLIED KINESIOLOGI
Definisi :
Applied Kinesiology (AK) juga disebut 'touch for health'. AK terdiri dari metode diagnostik untuk menentukan kondisi disfungional pada tubuh dan terapi-terapi terkait (related therapeutics). Metodenya berdasarkan pada gabungan antara metode fisik dan biofield methods.
AK berdasarkan pada prinsip-prinsip fisiologi dan meridian system. AK menggunakan meridian qi dan biofield qi dalam metodologi diagnostik dan treatment-nya.
Neurolymphatic holding points, neurovascular holding points dan the biofield external qi digabungkan dalam prosesnya. Sesi dimulai dengan beberapa 'muscle testings' untuk menentukan kondisi aliran qi melalui meridians.
Muscle testings memberi indikasi tentang area yang akan dikerjakan dan merupakan bagian yang penting dari treatment.
The Evidence : Saat ini, tidak ada bukti tentang efektivitas dari applied kinesiology.
AROMATHERAPY
Definisi :
Aromatherapy adalah terapi yang menggunakan minyak sari tumbuh-tumbuhan yang diperoleh melalui penyulingan atau expression dari daun-daunan, akar, bunga, batang, biji, kayu, resin atau buah.
Aromatherapy diberikan dengan cara dihirup, dengan atau tanpa massage, dengan suppositoria atau lewat mulut.
Aromatherapy adalah bagian dari disiplin fisioterapi (penggunaan seluruh bagian tanaman atau bagian-bagian tanaman untuk tujuan pengobatan).
Essential oil adalah 'non-oily, highly fragrant essences yang disuling dari tumbuh-tumbuhan melalui penyulingan, yang menguap dengan mudah'.
The Evidence :
Systematic reviews mengungkapkan bahwa tidak ada evidence untuk efektivitas aromatherapy dalam menangani beberapa kondisi dermatologi, atau untuk labour pain management.
Ada evidence yang kurang meyakinkan untuk perawatan pilek, bronchitis, kegelisahan, alopecia areata, atau dementia pada lansia.
Ada minor evidence untuk efektivitas aromatherapy dalam memberikan relaksasi ringan pada pasien kanker.
CRANIO-SACRAL THERAPY
Definisi :
Belum ada definisi standar tentang Cranio-Sacral Therapy dalam kepustakaan.
Cranio-Sacral Therapy adalah gentle, hands-on treatment method untuk mengurangi keterbatasan gerak semua tulang skull, yaitu wajah, mulut, vertebral column, sacrum, coccyx dan pelvis.
Pada saat yang sama, craniosacral therapist memfokuskan pada menormalisasi abnormal tensions dan stresses di meningeal membrane, dengan perhatian khusus pada dura mater (outermost membrane) dan its fascial connections.
The Evidence :
The Evidence-Based Practice Group bekerjasama dengan the BC Office of Health Technology Assessment melakukan systematic review dan menemukan tidak ada evidence tentang efektivitas cranio-sacral therapy.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi the Cranio-Sacral Therapy research findings, posted on WSN.
DRY NEEDLING, OR INTRA-MUSCULAR STIMULATION (IMS)
Definisi :
Dry needling adalah teknik yang menggunakan jarum untuk menangani myofascial pain di semua bagian tubuh, contohnya low back pain.
Dry needling dilakukan dengan memasukkan jarum (bisa jarum akupuntur atau jarum suntik lainnya tanpa menyuntikkan cairan apapun) di titik-titik yang memicu myofascial pain (tidak ke arah titik-titik meridian seperti pada akupuntur).
Jarum-jarum dilepaskan seketika titik pemicu dinonaktifkan. Pengaktifan titik pemicu (trigger point) harus diikuti dengan latihan, cnotohnya, dengan tujuan untuk membentuk full range of motion yang tidak sakit dan menghindari kambuh.
Saat ini, mekanisme yang mendasari tindakan dry needling masih belum jelas.
IMS, yang dikembangkan di tahun 1973, didefinisikan sebagai sebuah total system untuk diagnosa dan perawatan myofascial pain syndromes (kondisi nyeri kronis yang terjadi di musculoskeletal system pada saat tidak terlihat cidera atau inflamasi).
Perawatannya melibatkan dry needling pada bagian-bagian tubuh yang terkena tanpa menyuntikkan zat-zat apapun. Jarum-jarum disuntikkan di epicenter of taut, tender muscle bands, atau di dekat spine dimana nerve root mengalami iritasi atau supersensitive.
The Evidence :
Cochrane review yang diterbitkan baru-baru ini (level 1 evidence) menyelidiki efektivitas akupuntur dan dry needling untuk low back pain (dry needling dalam review ini diaplikasikan pada myofascial pain di bagian low back), disimpulkan bahwa ada bukti yang terbatas bahwa dry needling lebih baik daripada placebo TENS yang diberikan setelah akhir sesi untuk pasien low back pain (LBP) kronis, evidence tentang dry needling yang terbatas yang ditambahkan pada area fisioterapi, terapi okupasi dan pemeriksaan industri lebih baik dari area fisioterapi, terapi okupasi dan pemeriksaan industri saja yang diberikan setelah akhir sesi, pada < 3 bulan dan 3-12 bulan sesudahnya untuk pasien LBP kronis, moderate evidence menunjukan tidak ada perbedaan antara satu sesi dry needling dan satu sesi injeksi di trigger point pada pasien sub-acute LBP, moderate evidence bahwa tidak ada perbedaan antara satu sesi dry needling dan sau sesi cooling spray pada trigger point area + acupressure pada pasien sub-acute LBP.
HERBAL MEDICINE
Definisi :
Belum ada definisi standar tentang herbal medicine (HM), tapi HM dapat didefinisikan sebagai penerapan tumbuh-tumbuhan untuk tujuan pengobatan.
Beberapa ahli mendefinisikan HM sebagai ‘obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang banyak berpotensi mengandung racun ’.
Tetapi, HM dapat dikatakan bahwa HM adalah dasar dari modern pharmacology.
HM sudah ada selama ribuan tahun di banyak negara (obat-obatan tradisional Cina, Ayurvedic medicine di India dan Kampo medicine di Jepang).
Beberapa obat-obatan ‘modern’ berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya aspirin, ergot, curare, strychnine, taxol.
Evidence :
Rasanya tidak tepat untuk memberikan statement umum tentang obat-obatan herbal karena masing-masing obat harus dievaluasi keuntungannya.
Definisi singkat ini tidak dapat memberikan tinjauan tentang efektivitas obat-obatan herbal. Tetapi, penting untuk diingat bahwa pengobatan herbal belum diatur dan dianggap sebagai dietary supplement.
Belum ada standarisasi dan kemungkinan pemalsuan dalam proses persiapan dapat terjadi.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa beberapa obat-obatan herbal mengandung racun dan penelitian menunjukkan kejadian pada interaksi antara jamu dan obat-obatan ‘modern’.
HYDROTHERAPY
Definisi :
Hydrotherapy atau hydrotherapeutics atau kadang-kadang disebut hydropathy (91), yaitu penggunaan sifat-sifat dan kekuatan penyembuh dari air. Istilah hydropathy secara umum bermakna teori baku tentang penyembuhan dimana nilai air di atas segalanya dan pemberian obat-obatan lainnya dianggap membahayakan atau tidak berguna (91). Tetapi, rehabilitation professionals mendefinisikan hydrotherapy sebagai pool therapy program yang didesain secara khusus untuk individu untuk meningkatkan fungsi neuromuscular skeletal yang dilaksanakan dan diawasi oleh personil yang qualified, idealnya di kolam renang yang dibangun untuk tujuan hydrotherapy (94-97).
Thallasotherapy secara harfiah berarti sea therapy atau terapi laut. Definisi resmi tentang thallasotherapy berasal dari the French Sea and Health Federation di tahun 1986. Dikatakan ‘di lokasi laut yang tertutup, thallasotherapy adalah gabungan dari penggunaan keuntungan dari lingkungan laut yang terdiri dari iklim, air laut, lumpur, pasir, dan zat-zat lain yang diambil dari laut di bawah pengawasan medis dan dengan tujuan penyembuhan dan pencegahan(91).
Balneotherapy atau spa therapy didefinisikan sebagai penggunaan mandi (pancuran air panas atau dingin atau air alami) dan obat-obatan alami lainnya (misalnya lumpur) untuk penyembuhan (91,92,93).
Evidence :
Tidak ada evidence tentang efektivitas hydrotherapy untuk merawat low back pain (LBP) kronis (Evidence Level 1).
Tidak ada evidence tentang efektivitas hydrotherapy (yang diberikan sendiri atau sebagai bagian dari program fisioterapi) sebagai bagian dari perawatan ankylosing spondylitis (Evidence Level 1).
Tidak ada conclusive evidence tentang efektivitas hydrotherapy pada latihan terapi di darat dalam rehabilitasi post reconstructive Anterior Cruciate Ligament surgery (Evidence Level 1).
Tidak ada evidence tentang efektivitas dari tambahan whirlpool sessions dalam menangani grade III-IV pressure ulcer (Evidence Level 1).
Evidence tentang efektivitas hydrotherapy dalam menangani fibromyalgia tidak meyakinkan (Evidence Level 1).
Penerapan hydrotherapy juga menimbulkan beberapa resiko pada pasien. Ada laporan dalam kepustakaan tentang legionella infections, luka bakar, folliculitis dan hypersensitivity pneumonitis yang berhubungan dengan hydrotherapy (Evidence Level 4).
NATUROPATHIC MEDICINE
Definisi :
Naturopathic Medicine (NM) adalah sistem perawatan kesehatan dasar yang unik yangmana tidak terbatas pada satu modalitas penyembuhan dan tidak dapat diidentifikasi dengan therapeutic approach apapun.
NM menggabungkan banyak pendekatan medis pelengkap dengan treatment. NM berdasarkan pada pemahaman bahwa manusia terdiri dari suatu powerful healing intelligence yang disebut 'vital force'. Naturopathy mendukung vital force dengan mengikuti 6 prinsip pengobatan naturopathy.
Dalam naturopathy, beberapa intervensi digunakan untuk membantu menggerakkan ‘vital force’ pada pasien untuk memunculkan penyembuhan.
Modalitas-modalitas ini meliputi nutrisi, pengobatan botani, homoeopathy, mind-body medicine, physical medicine life style counselling, acupuncture, ayurveda.
Evidence:
The Evidence Based Practice Group belum melakukan systematic review tentang topik ini.
REFLEXOLOGY
Definisi :
Reflexology adlaah bagian dari pressure point therapies yang menggunakan tekanan di titik-titik khusus untuk meringankan rasa sakit/nyeri dan merawat beberapa kondisi.
Reflexology mengetahui area-area khusus di tangan dan kaki yang berhubungan dengan organ khusus, kelenjar dan sistem tubuh. Tekanan diberikan di area khusus untuk menyembuhkan penyakit.
Reflexology sudah dicoba di beberapa kondisi, misalnya meredakan nyeri, melepaskan batu ginjal, pemulihan dari stroke, sinusitis, sciatica, menstrual disorder, encopresis dan enuresis pada anak-anak.
Evidence : The Evidence Based Practice Group belum melakukan systematic reviewe.
YOGA
Definisi :
Yoga adalah budaya India tradisional dan cara hidup yang bertujuan untuk memberikan praktisi “tubuh dan pikiran yang sehat" dan diyakini meredakan stres dan menghasilkan relaksasi.
Kata yoga mungkin diambil dari kaya ‘Yug” yang berarti ‘mengontrol pikiran’. Kata yoga juga berarti 'unite or connect' dan pada level yoga yang tinggi merujuk pada 'union of the individual soul to the universal soul'.
Praktek yoga meliputi pemusatan dan meditasi, kontrol pernafasan, pemanasan dan stretching, postur, relaksasi, affirmasi dan visualisasi, serta meditasi.
Praktek yoga yang umum adalah latihan pernafasan (pranayama), postur (asanas), devotional session dan meditasi (dhyana). Banyak cabang yoga misalnya hatha yoga, karma yoga, bhakti yoga danraja yoga.
Meditasi yang dipraktekkan secara luas, meliputi satu tahap meditasi dimana seseorang duduk tenang dengan mata tertutup selama 20 menit dua kali sehari dan pengulangan khususnya kata Sanskerta atau mantra.
Dalam sahaja yoga, seseorang duduk dengan sikap rileks dengan tangan di depan, telapak tangan menghadap ke atas. Mereka diminta mengarahkan perhatian pada gambar yang diletakkan di depan dengan cahaya lilin di depannya.
Perlahan-alhan, pikiran mereka mengabur, mereka menutup mata dan boleh mengarahkan perhatian pada 'sahasrara chakra' puncak kepalanya. Mereka duduk bermeditasi selama 10 sampai 15 menit. Diyakini bahwa sahaja yoga membangunkan kundalini (dormant divine energy in our body) dan memperbaiki penyakit fisik, mental dan emosional (58,59).
Saat ini yoga dijalankan untuk menangani beberapa penyakit, misalnya chronic obstructive pulmonary disease, penyakit jantung koroner, asma, epilepsi, mengurangi stres, kegelisahan, panic attacs, meningkatkan self esteem, sakit kepala, migren, insomnia, diabetes, multiple sclerosis, carpal tunnel syndrome, kelemahan otot, myopathy, muscular dystrophy, nyeri punggung atau leher, sindrom dan penyakit lain (58-75).
Dengan pengecualian yoga untuk menangani carpal tunnel syndrome (CTS), saat ini tidak ada cukup bukti tentang manfaat yoga untuk menangani beberapa penyakit ini.
Sehubungan dengan yoga untuk menangani CTS, sebuah RCT kecil (51 peserta) dilaksanakan di tahun 1998(72) dengan asumsi bahwa sretching dalam yoga dapat mengurangi tekanan pada carpal tunnel, joint posture yang lebih baik akan mengurangi tekanan syaraf, aliran darah akan meningkat ke median nerve dan menggerakkan median nerve di dalam carpal canal.
Penelitian menunjukan bahwa setelah 8 minggu treatment, kelompok yoga mengalami peningkatan dalam pain score Phalen sign, dibandingkan dengan kelompok yang memakai wrist splint (control).
Keadaan yang sama terjadi pada Tinel sign, perbedaan kekuatan kekuatan memegang dan peningkatan dalam nocturnal waking ke nyeri antara kelompok yang menjalankan yoga dan memakai wrist splint.
Penulis menyimpulkan bahwa yoga memberikan keuntungan jangka pendek dibandingkan dengan writs spling pada pasien CTS. Tetapi, perlu dicatat bahwa ini adalah penelitian kecil dengan kualitas yang kurang baik. Hasil penelitian ini belum duplikasikan di tempat lain.
Evidence :
Tidak ada cukup bukti tentang manfaat yoga dalam menangani chronic obstructive pulmonary disease, penyakit jantung koroner, asma, epilepsi, mengurangi stres, kegelisahan, panic attacts, meningkatkan self esteem, sakit kepala, migraine, insomnia, diabetes, multiple sclerosis, carpal tunnel syndrome, kelemahan otot, myopathy, muscular dystrophy, nyeri punggung atau leher dan pain syndrome lainnya.
Definisi : Medical spa adalah gabungan antara klinik medis dan day spa that aktivitas layanannya di supervisi oleh “ahli tenaga / profesi medis” (dokter / fisioterapis).
Tujuan medical spa: kecantikan, relaksasi, “anti aging / rejuvenation”.
Medical spa dapat mengobati kondisi wajah seperti “brown spots, redness, broken capillarieings” yang tidak dapat diobati secara efektif dengan “traditional esthetician”.
Layanan lain yang diberikan “laser hair removal, Botox and fillers”. Modalitas pada medical spa bermacam-macam antara lain laser treatments , IPL (intense pulsed light) treatments, microdermabrasion, photofacials, injectables seperti Botox dan fillers, pengelupasan dan perbaikan kulit.
The Evident: Beberapa penelitian untuk relaksasi dan “anti aging” serta kecantikan.
ADVENTURE THERAPY
Definisi:
Adventure Therapy (AT) adalah modalitas terapi yang menggabungkan keuntungan therapeutic dari adventure experiences dan aktivitas-aktivitas dengan cara-cara terapi yang lebih tradisional (85).
Ringer(86) mendefinisikan AT sebagai sebuah istilah umum yang merujuk pada a class of change-oriented, group-based experiential learning processes yang terjadi dalam konteks hubungan profesional kontraktual, empowering, dan empatik.
Secara umum diketahui bahwa AT terdiri dari empat kategori yaitu wilderness therapy; adventure based therapy; long term residential camping; dan, outdoor behavioural healthcare(87).
Seminar tentang adventure therapy di UK baru-baru ini menyajikan bukti adanya kesimpang siuran berkaitan dengan definisi AT(88).
Saat ini, tidak ada kurikulum atau badan profesional yang ditunjuk untuk mengatur ATprofessionals(89)
The Evidence :
A small case-control (evidence level 4) menunjukkan 31% relapsed rate pada 10 bulan follow-up di tengah-tengah kelompok AT (n=13) dibandingkan 58% dalam the control group (n=18) pada pasien yang mengikuti substance abuse treatment.
APPLIED KINESIOLOGI
Definisi :
Applied Kinesiology (AK) juga disebut 'touch for health'. AK terdiri dari metode diagnostik untuk menentukan kondisi disfungional pada tubuh dan terapi-terapi terkait (related therapeutics). Metodenya berdasarkan pada gabungan antara metode fisik dan biofield methods.
AK berdasarkan pada prinsip-prinsip fisiologi dan meridian system. AK menggunakan meridian qi dan biofield qi dalam metodologi diagnostik dan treatment-nya.
Neurolymphatic holding points, neurovascular holding points dan the biofield external qi digabungkan dalam prosesnya. Sesi dimulai dengan beberapa 'muscle testings' untuk menentukan kondisi aliran qi melalui meridians.
Muscle testings memberi indikasi tentang area yang akan dikerjakan dan merupakan bagian yang penting dari treatment.
The Evidence : Saat ini, tidak ada bukti tentang efektivitas dari applied kinesiology.
AROMATHERAPY
Definisi :
Aromatherapy adalah terapi yang menggunakan minyak sari tumbuh-tumbuhan yang diperoleh melalui penyulingan atau expression dari daun-daunan, akar, bunga, batang, biji, kayu, resin atau buah.
Aromatherapy diberikan dengan cara dihirup, dengan atau tanpa massage, dengan suppositoria atau lewat mulut.
Aromatherapy adalah bagian dari disiplin fisioterapi (penggunaan seluruh bagian tanaman atau bagian-bagian tanaman untuk tujuan pengobatan).
Essential oil adalah 'non-oily, highly fragrant essences yang disuling dari tumbuh-tumbuhan melalui penyulingan, yang menguap dengan mudah'.
The Evidence :
Systematic reviews mengungkapkan bahwa tidak ada evidence untuk efektivitas aromatherapy dalam menangani beberapa kondisi dermatologi, atau untuk labour pain management.
Ada evidence yang kurang meyakinkan untuk perawatan pilek, bronchitis, kegelisahan, alopecia areata, atau dementia pada lansia.
Ada minor evidence untuk efektivitas aromatherapy dalam memberikan relaksasi ringan pada pasien kanker.
CRANIO-SACRAL THERAPY
Definisi :
Belum ada definisi standar tentang Cranio-Sacral Therapy dalam kepustakaan.
Cranio-Sacral Therapy adalah gentle, hands-on treatment method untuk mengurangi keterbatasan gerak semua tulang skull, yaitu wajah, mulut, vertebral column, sacrum, coccyx dan pelvis.
Pada saat yang sama, craniosacral therapist memfokuskan pada menormalisasi abnormal tensions dan stresses di meningeal membrane, dengan perhatian khusus pada dura mater (outermost membrane) dan its fascial connections.
The Evidence :
The Evidence-Based Practice Group bekerjasama dengan the BC Office of Health Technology Assessment melakukan systematic review dan menemukan tidak ada evidence tentang efektivitas cranio-sacral therapy.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi the Cranio-Sacral Therapy research findings, posted on WSN.
DRY NEEDLING, OR INTRA-MUSCULAR STIMULATION (IMS)
Definisi :
Dry needling adalah teknik yang menggunakan jarum untuk menangani myofascial pain di semua bagian tubuh, contohnya low back pain.
Dry needling dilakukan dengan memasukkan jarum (bisa jarum akupuntur atau jarum suntik lainnya tanpa menyuntikkan cairan apapun) di titik-titik yang memicu myofascial pain (tidak ke arah titik-titik meridian seperti pada akupuntur).
Jarum-jarum dilepaskan seketika titik pemicu dinonaktifkan. Pengaktifan titik pemicu (trigger point) harus diikuti dengan latihan, cnotohnya, dengan tujuan untuk membentuk full range of motion yang tidak sakit dan menghindari kambuh.
Saat ini, mekanisme yang mendasari tindakan dry needling masih belum jelas.
IMS, yang dikembangkan di tahun 1973, didefinisikan sebagai sebuah total system untuk diagnosa dan perawatan myofascial pain syndromes (kondisi nyeri kronis yang terjadi di musculoskeletal system pada saat tidak terlihat cidera atau inflamasi).
Perawatannya melibatkan dry needling pada bagian-bagian tubuh yang terkena tanpa menyuntikkan zat-zat apapun. Jarum-jarum disuntikkan di epicenter of taut, tender muscle bands, atau di dekat spine dimana nerve root mengalami iritasi atau supersensitive.
The Evidence :
Cochrane review yang diterbitkan baru-baru ini (level 1 evidence) menyelidiki efektivitas akupuntur dan dry needling untuk low back pain (dry needling dalam review ini diaplikasikan pada myofascial pain di bagian low back), disimpulkan bahwa ada bukti yang terbatas bahwa dry needling lebih baik daripada placebo TENS yang diberikan setelah akhir sesi untuk pasien low back pain (LBP) kronis, evidence tentang dry needling yang terbatas yang ditambahkan pada area fisioterapi, terapi okupasi dan pemeriksaan industri lebih baik dari area fisioterapi, terapi okupasi dan pemeriksaan industri saja yang diberikan setelah akhir sesi, pada < 3 bulan dan 3-12 bulan sesudahnya untuk pasien LBP kronis, moderate evidence menunjukan tidak ada perbedaan antara satu sesi dry needling dan satu sesi injeksi di trigger point pada pasien sub-acute LBP, moderate evidence bahwa tidak ada perbedaan antara satu sesi dry needling dan sau sesi cooling spray pada trigger point area + acupressure pada pasien sub-acute LBP.
HERBAL MEDICINE
Definisi :
Belum ada definisi standar tentang herbal medicine (HM), tapi HM dapat didefinisikan sebagai penerapan tumbuh-tumbuhan untuk tujuan pengobatan.
Beberapa ahli mendefinisikan HM sebagai ‘obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang banyak berpotensi mengandung racun ’.
Tetapi, HM dapat dikatakan bahwa HM adalah dasar dari modern pharmacology.
HM sudah ada selama ribuan tahun di banyak negara (obat-obatan tradisional Cina, Ayurvedic medicine di India dan Kampo medicine di Jepang).
Beberapa obat-obatan ‘modern’ berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya aspirin, ergot, curare, strychnine, taxol.
Evidence :
Rasanya tidak tepat untuk memberikan statement umum tentang obat-obatan herbal karena masing-masing obat harus dievaluasi keuntungannya.
Definisi singkat ini tidak dapat memberikan tinjauan tentang efektivitas obat-obatan herbal. Tetapi, penting untuk diingat bahwa pengobatan herbal belum diatur dan dianggap sebagai dietary supplement.
Belum ada standarisasi dan kemungkinan pemalsuan dalam proses persiapan dapat terjadi.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa beberapa obat-obatan herbal mengandung racun dan penelitian menunjukkan kejadian pada interaksi antara jamu dan obat-obatan ‘modern’.
HYDROTHERAPY
Definisi :
Hydrotherapy atau hydrotherapeutics atau kadang-kadang disebut hydropathy (91), yaitu penggunaan sifat-sifat dan kekuatan penyembuh dari air. Istilah hydropathy secara umum bermakna teori baku tentang penyembuhan dimana nilai air di atas segalanya dan pemberian obat-obatan lainnya dianggap membahayakan atau tidak berguna (91). Tetapi, rehabilitation professionals mendefinisikan hydrotherapy sebagai pool therapy program yang didesain secara khusus untuk individu untuk meningkatkan fungsi neuromuscular skeletal yang dilaksanakan dan diawasi oleh personil yang qualified, idealnya di kolam renang yang dibangun untuk tujuan hydrotherapy (94-97).
Thallasotherapy secara harfiah berarti sea therapy atau terapi laut. Definisi resmi tentang thallasotherapy berasal dari the French Sea and Health Federation di tahun 1986. Dikatakan ‘di lokasi laut yang tertutup, thallasotherapy adalah gabungan dari penggunaan keuntungan dari lingkungan laut yang terdiri dari iklim, air laut, lumpur, pasir, dan zat-zat lain yang diambil dari laut di bawah pengawasan medis dan dengan tujuan penyembuhan dan pencegahan(91).
Balneotherapy atau spa therapy didefinisikan sebagai penggunaan mandi (pancuran air panas atau dingin atau air alami) dan obat-obatan alami lainnya (misalnya lumpur) untuk penyembuhan (91,92,93).
Evidence :
Tidak ada evidence tentang efektivitas hydrotherapy untuk merawat low back pain (LBP) kronis (Evidence Level 1).
Tidak ada evidence tentang efektivitas hydrotherapy (yang diberikan sendiri atau sebagai bagian dari program fisioterapi) sebagai bagian dari perawatan ankylosing spondylitis (Evidence Level 1).
Tidak ada conclusive evidence tentang efektivitas hydrotherapy pada latihan terapi di darat dalam rehabilitasi post reconstructive Anterior Cruciate Ligament surgery (Evidence Level 1).
Tidak ada evidence tentang efektivitas dari tambahan whirlpool sessions dalam menangani grade III-IV pressure ulcer (Evidence Level 1).
Evidence tentang efektivitas hydrotherapy dalam menangani fibromyalgia tidak meyakinkan (Evidence Level 1).
Penerapan hydrotherapy juga menimbulkan beberapa resiko pada pasien. Ada laporan dalam kepustakaan tentang legionella infections, luka bakar, folliculitis dan hypersensitivity pneumonitis yang berhubungan dengan hydrotherapy (Evidence Level 4).
NATUROPATHIC MEDICINE
Definisi :
Naturopathic Medicine (NM) adalah sistem perawatan kesehatan dasar yang unik yangmana tidak terbatas pada satu modalitas penyembuhan dan tidak dapat diidentifikasi dengan therapeutic approach apapun.
NM menggabungkan banyak pendekatan medis pelengkap dengan treatment. NM berdasarkan pada pemahaman bahwa manusia terdiri dari suatu powerful healing intelligence yang disebut 'vital force'. Naturopathy mendukung vital force dengan mengikuti 6 prinsip pengobatan naturopathy.
Dalam naturopathy, beberapa intervensi digunakan untuk membantu menggerakkan ‘vital force’ pada pasien untuk memunculkan penyembuhan.
Modalitas-modalitas ini meliputi nutrisi, pengobatan botani, homoeopathy, mind-body medicine, physical medicine life style counselling, acupuncture, ayurveda.
Evidence:
The Evidence Based Practice Group belum melakukan systematic review tentang topik ini.
REFLEXOLOGY
Definisi :
Reflexology adlaah bagian dari pressure point therapies yang menggunakan tekanan di titik-titik khusus untuk meringankan rasa sakit/nyeri dan merawat beberapa kondisi.
Reflexology mengetahui area-area khusus di tangan dan kaki yang berhubungan dengan organ khusus, kelenjar dan sistem tubuh. Tekanan diberikan di area khusus untuk menyembuhkan penyakit.
Reflexology sudah dicoba di beberapa kondisi, misalnya meredakan nyeri, melepaskan batu ginjal, pemulihan dari stroke, sinusitis, sciatica, menstrual disorder, encopresis dan enuresis pada anak-anak.
Evidence : The Evidence Based Practice Group belum melakukan systematic reviewe.
YOGA
Definisi :
Yoga adalah budaya India tradisional dan cara hidup yang bertujuan untuk memberikan praktisi “tubuh dan pikiran yang sehat" dan diyakini meredakan stres dan menghasilkan relaksasi.
Kata yoga mungkin diambil dari kaya ‘Yug” yang berarti ‘mengontrol pikiran’. Kata yoga juga berarti 'unite or connect' dan pada level yoga yang tinggi merujuk pada 'union of the individual soul to the universal soul'.
Praktek yoga meliputi pemusatan dan meditasi, kontrol pernafasan, pemanasan dan stretching, postur, relaksasi, affirmasi dan visualisasi, serta meditasi.
Praktek yoga yang umum adalah latihan pernafasan (pranayama), postur (asanas), devotional session dan meditasi (dhyana). Banyak cabang yoga misalnya hatha yoga, karma yoga, bhakti yoga danraja yoga.
Meditasi yang dipraktekkan secara luas, meliputi satu tahap meditasi dimana seseorang duduk tenang dengan mata tertutup selama 20 menit dua kali sehari dan pengulangan khususnya kata Sanskerta atau mantra.
Dalam sahaja yoga, seseorang duduk dengan sikap rileks dengan tangan di depan, telapak tangan menghadap ke atas. Mereka diminta mengarahkan perhatian pada gambar yang diletakkan di depan dengan cahaya lilin di depannya.
Perlahan-alhan, pikiran mereka mengabur, mereka menutup mata dan boleh mengarahkan perhatian pada 'sahasrara chakra' puncak kepalanya. Mereka duduk bermeditasi selama 10 sampai 15 menit. Diyakini bahwa sahaja yoga membangunkan kundalini (dormant divine energy in our body) dan memperbaiki penyakit fisik, mental dan emosional (58,59).
Saat ini yoga dijalankan untuk menangani beberapa penyakit, misalnya chronic obstructive pulmonary disease, penyakit jantung koroner, asma, epilepsi, mengurangi stres, kegelisahan, panic attacs, meningkatkan self esteem, sakit kepala, migren, insomnia, diabetes, multiple sclerosis, carpal tunnel syndrome, kelemahan otot, myopathy, muscular dystrophy, nyeri punggung atau leher, sindrom dan penyakit lain (58-75).
Dengan pengecualian yoga untuk menangani carpal tunnel syndrome (CTS), saat ini tidak ada cukup bukti tentang manfaat yoga untuk menangani beberapa penyakit ini.
Sehubungan dengan yoga untuk menangani CTS, sebuah RCT kecil (51 peserta) dilaksanakan di tahun 1998(72) dengan asumsi bahwa sretching dalam yoga dapat mengurangi tekanan pada carpal tunnel, joint posture yang lebih baik akan mengurangi tekanan syaraf, aliran darah akan meningkat ke median nerve dan menggerakkan median nerve di dalam carpal canal.
Penelitian menunjukan bahwa setelah 8 minggu treatment, kelompok yoga mengalami peningkatan dalam pain score Phalen sign, dibandingkan dengan kelompok yang memakai wrist splint (control).
Keadaan yang sama terjadi pada Tinel sign, perbedaan kekuatan kekuatan memegang dan peningkatan dalam nocturnal waking ke nyeri antara kelompok yang menjalankan yoga dan memakai wrist splint.
Penulis menyimpulkan bahwa yoga memberikan keuntungan jangka pendek dibandingkan dengan writs spling pada pasien CTS. Tetapi, perlu dicatat bahwa ini adalah penelitian kecil dengan kualitas yang kurang baik. Hasil penelitian ini belum duplikasikan di tempat lain.
Evidence :
Tidak ada cukup bukti tentang manfaat yoga dalam menangani chronic obstructive pulmonary disease, penyakit jantung koroner, asma, epilepsi, mengurangi stres, kegelisahan, panic attacts, meningkatkan self esteem, sakit kepala, migraine, insomnia, diabetes, multiple sclerosis, carpal tunnel syndrome, kelemahan otot, myopathy, muscular dystrophy, nyeri punggung atau leher dan pain syndrome lainnya.
Note:
• Artikel ini hanya sebagian kecil dari hand-out
• Dikutip dari Hand-out “Medical Spa Dan Alternatif Medicine Sebagai Penunjang Fisioterapi” oleh Nawangsasi Takarini, M. Physio yang disampaikan pada Workshop “Medical SPA & Pengobatan Alternatif sebagai Penunjang Medis & Fisioterapi”
Terima kasih atas infonya....
ReplyDeleteBlog yang bermanfaat...
Wah,,,, blog yang bagus....
ReplyDeleteBanyak artikel yang bermanfaat....
Salam,
ReplyDeleteHerba sebenarnya layak untuk menjadi sebauah pilihan utama, terkecuali kita memang telah teracuni oleh 'kehebatan' terapi kedokteran barat.
Kenyataanya, ada hirarki herba yang pada puncaknyaa kemudian dinamakan fitofarmaka.
Bahwa herba ada yang mendefinisikan sebagai ‘obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang banyak berpotensi mengandung racun ’, realitasnya semua adalah racun.bahkan obat-obat medikamentosa juga racun bagi tubuh dan apalagi sebagai bagian dari kapitalisme juga racun bagi struktur sosial terutama bagi dunia ketiga.
Untuk itu, dengan melepaskan diri dari kungkungan mindset, kita buka hati, bahwa diatas langit masih ada langit. Fisioterapis yang menguasai ilmu herbaterapi tentu akan memberi nilai positif dalam pelayanannya. Sinergi.
Brebes, 21 Maret 2009
Salam
Haris Abu Azhar