..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Thursday, March 3, 2011

Ibuprofen Melawan Parkinson

Ilmuan menemukan bawa mengkonsumsi ibuprofen 2 atau 3 kali dalam seminggu dapat mengurangi resiko terkena Parkinson.

Orang dewasa yang mengkonsumsi obat-obat anti nyeri memiliki resiko yang lebih kecil mengalami gejala-gejala Parkinson. Peneliti percaya bahwa penelitian tersebut dapat dikembangkan untuk menemukan obat bagi penyakit yang belum mampu disembuhkan ini.

Profesor Alberto Ascherio dari universitas Harvard mengatakan, “Belum ada obat untuk Parkinson, jadi kemungkinan ibuprofen sebagai obat yang tidak beracun, dapat membantu melindungi dari penyakit ini sangat mengejutkan”

* *

Sekitar 120.000 orang di Inggris, dengan 10.000 kasus baru didiagnosis terkena Parkinson setiap tahunnya. Penyakit Parkinson merupakan penyakit sistem saraf yang merampas kemampuan berjalan dan bahkan aktivitas makan penderitanya, menyebabkan periode tanpa gerakan yang dikenal dengan periode “freezing” seperti tremor dari kepala hingga anggota geraknya.

Ilmuan meneliti data 99.000 wanita dan 37.000 pria yang telah mendaftarkan diri dalam penelitian kesehatan. Enam tahun kemudian mereka menemukan 291 diantaranya terpapar Parkinson, kemudian setelah dianalisis dan dibandingkan, semua subyek penelitian mengkonsumsi ibuprofen, aspirin dan obat-obatan anti nyeri lainnya.
Mereka kemudian mengelompokkan subyek berdasarkan umur, riwayat merokok, diet, dan konsumsi caffein.

Hasilnya menunjukkan bahwa mengkonsumsi 2 atau 3 kali ibuprofen dalam seminggu mengurangi resiko terkena penyakit Parkinson hingga 38 %. Setelah dikembangkan melalui penelitian-penelitian lain, peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi ibuprofen memiliki resiko 27 % lebih rendah terpapar penyakit parkinson dibandingkan dengan yang lain yang tidak mengkonsumsi ibuprofen.

Mekanisme kerja ibuprofen dalam mengurangi resiko terkena penyakit Parkinson belum diketahui secara pasti, tapiibuprofen mungkin mengurangi peradangan di otak dan melindungi sel-sel otak dari kematia yg disebabkan oleh penyakit.
Penelitian ini diterbitkan di The Journal Neurology.


Sumber: the telegraph

No comments:

Post a Comment

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __