..:: klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. ..:: Di sini, Rp 10.000,- bekerja untuk Anda ::..

Wednesday, April 9, 2008

CARPAL TUNNEL SYNDROME

CARPAL TUNNEL SYNDROME
By : Rohmat Saputro Wibowo


Compression of the median nerve as it passes beneath the flexor retinaculum. Caused by inflammation due to joint disease, trauma, repetitive injury or during menopause. Characterized by pain, numbness, tingling or burning sensation in the distribution of the median nerve, i.e. the radial three and a half fingers and nail beds and the associated area of the palm. Symptoms are often worse at night. Patients also complain of clumsiness performing fine movements of the hand. Particularly in the early morning.
(Jonathan & Karen Kenyon)


Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau sindroma terowongan carpal merupakan kelainan berupa adanya penekanan / penjepitan nerve medianus yang melewati terowongan carpal. Terjadi karena peradangan yang diakibatkan oleh penyakit persendian, trauma, cedera yang berulang-ulang atau selama masa menopause.
Karakteristik CTS:
• Nyeri di pergelangan tangan dan atau tangan
• Kelemahan
• Burning sensation / sensasi terbakar
Semua itu terjadi atau terasa pada daerah yang disarafi oleh nerve medianus.
Gejala-gejala tersebut di atas seringkali memburuk saat malam hari, namun sebagian penderita merasakannya pada pagi hari (waktu subuh). Penderita juga mengeluhkan kekakuan pada wrist joint.


Symtoms:
• Nyeri di pergelangan tangan dan atau tangan yang menjalar kearah proximal, terutama pada ibu jari
• Parestesia / rasa tidak nyaman / kesemutan
• Gangguan sensibilitas di jari
• Kelemahan
• Burning sensation / sensasi terbakar
• Nyeri lebih hebat saat tangan digunakan
• Bermasalah / tidak dapat memegang objek ataupun menggamkan tangan





Penyebab
Berbagai penyebab CTS antara lain:

1. Trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan, misalnya Colles fracture, dan edema akibat trauma tersebut.
2. Posisi pergelangan tangan, misalnya fleksi akut saat tidur, imobilisasi pada posisi fleksi dan deviasi ulnaryang cukup besar.
3. Trauma akibat gerakan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan kekuatan yang cukup seperti pada pekerjaan tertentu yang banyak memerlukan gerakan pergelangan tangan.
4. tumor atau benjolan yang menekan pada carpal tunnel seperti ganglion, lipoma, xanthoma.
5. oedem akibat infeksi
6. oedem inflamasi yang disertai arthritis rheumatoid, tenosynovitis seperti penyakit de Quervain dan trigger finger
7. oedem pada kehamilan
8. Osteofit sendi carpal akibat proses degenerasi
9. Kelainan sistemik seperti : obesitas, diabetes mellitus.


Pemeriksaan
Untuk mengetahui dengan pasti apakah penderita mengalami CTS, maka di perlukan pemeriksaan sbb;
o Tes Phalen
Pergelangan tangan penderita dipalmar flexikan full ROM selama 1 menit. Pada orang normal akan merasa kesemutan bila posisi ini dipertahankan, akan tetapi Penderita akan merasa kesemutan serta parestesia dalam waktu yang lebih cepat. Terkadang parestesia timbul setelah pergelangan tangan digerakkan dari posisi palmar flexi.
o Tes Tinel
Ketokan lokal pada n. Medianus akan menimbulkan nyeri kejut di dalam tangan serta parestesia.
o Nerve Conduction Test / EMG


Pencegahan
CTS dapat dicegah, berikut hal-hal yang dapat membantu dalam pencegahan timbulnya CTS;
o Jika anda orang yang over weight, atau pun obesitas, anda perlu menurunkan berat badan anda
o Berobat / sembuhkan penyakit-penyakit yang anda derita yang juga merupakan penyebab terjadinya CTS
o Jangan melakukan pekerjaan dengan posisi lengan anda terlalu dekat atau terlalu jauh dengan tubuh
o Jangan meletakkan (mengistirahatkan) tangan anda pada benda berpermukaan keras dalam waktu yang lama.
o Pastikan alat yang anda gunakan tidak terlalu besar untuk tangan anda
o Jangan duduk / berdiri dalam posisi yang sama setiap hari
o Jika anda pengguna keyboard, usahakan untuk mengatur letaknya agar tangan tidak menekuk ke bawah (palmar flexi).



REFERENCE:
Capal Tunnel Syndrome. Diakses dari http://Conectique.com pada 7 Mei 2007
De Wolf, A.N., J.M.A. Mens. 1990. Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh. Cetakan kedua. Bohn Stafleu Van Loghum
Harahap, Rudiyansyah. Capal Tunnel Syndrome. Diakses dari http://www.kalbe.co.id pada 3 Desember 2007
Henlia. Carpal Tunnel Syndrome: Pain in Your Hands & Wrists. Diakses dari http://www.fiorenz.com pada 3 Desember 2007
Kenyon, Jonathan, Karen Kenyon. 2004. The Physiotherapist’s Pocket Book. London: Churchill Livingstone

5 comments:

  1. hmmmm,memang sich,kasus CTS ini sering terjadi di masyarakat,terutama yang disebabkan karena aktifitas mengetik pada komputer dimana posisi tangan yang berlebih atau bahkan karena tertekan dalam waktu yang lama dan berulang-ulang saat mengetik,,,akan tetapi aktifitas2 tersebut,yang banyak melibatkan fungsi tangan itu tentu saja tidak dapat dihindari,,,akan tetapi resiko terjadinya CTS ini dapat dikurangi dengan menerapkan 'posisi ergonomis' saat beraktifitas...
    sekian komentar dari saya,,,mungkin ada beberapa tips lain untuk menghindari resiko terjadinya CTS tersebut selain yang sudah saya sebutkan tadi...

    ReplyDelete
  2. sedikit tambahan mengenai posisi ergonomis,, maksudnya adalah posisi yang tepat agar tubuh / bagian tubuh tidak mendapatkan cedera akibat posisi yang salah (salah posisi). dalam kasus CTS ini misalnya pada waktu mengetik dengan keyboard;
    * posisi ergonomis
    --> letak keyboard berda setinggi pelvic, sehingga Carpal Tunnel dalam keadaan yang tidak menyempit
    * posisi yg salah
    --> letak keyboard berda jauh di atas pelvic,, atau bahkan setinggi bahu...jika mengetik dengan posisi ini, maka Carpal Tunnel akan menyempit, dan lambat laun akan timbul CTS..

    ReplyDelete
  3. selain tes phalen & tinel td,tes Prayer juga bisa digunakan untuk menunjukkan adanya CTS . tes Prayer ini yaitu sikap "berdoa" ( dorsi flexi dari wrist joint )

    ReplyDelete
  4. apakah penyakit ini sama dengan "de quervain" ??
    saya menderita ini sejak hamil usia 3bln. kata dokter sih harus operasi. Tapi ada juga yg menganjurkan untuk sering senam alias digerak2an dengan menggenggam jempol lalu menggerak2an pergelangan tangan. Menurut anda sebaiknya bagaimana?

    ReplyDelete
  5. de Quervain berbeda dengan CTS ini, untuk lebih jelasnya tentang de Quervain, bisa baca :
    http://www.fisioska.co.cc/2009/05/de-quervains-tenosynovitis-thumb-de.html

    -silakan copy-paste jika tidak bisa diklik

    Terima Kasih... :)

    ReplyDelete

..::klik untuk One 4 Share versi mobile ::.. _ __